Aku berdoa, merengek-rengek ke Allah. Tapi kenapa sepertinya Allah hanya melihat aku? Aku kan mengambil jalan yang baik, aku mau taat sama Allah. Kok Allah nggak membuat semuanya jadi mudah? Aku bertanya-tanya, karena memang saat itu aku belum mengerti.
Kemudian mamaku, dan adik lelakiku yang kecil datang ke rumah Lingga. Aku sudah senang, mama mau ajak aku pulang. Tapi ternyata mama masih tetap sama pendiriannya. Kalau aku mau pulang, aku harus berubah. Kalau enggak, mama nggak mau kenal aku lagi, kalaupun nanti aku jadi orang sukses mama nggak mau tahu, dan aku nggak usah datang ke mama.
Aku jawab tawaran mama itu sambil nangis, dan bilang bahwa aku tetap akan seperti ini, berhijab longgar.
"Ya sudah kalau itu mau kamu. Pesan mama, jangan sampai kamu berhenti kuliah."
Setelah itu mama pergi. Aku sedih banget, padahal aku kangen banget sama adikku, pengen peluk. Tapi apa daya. Aku membayangkan kalau hari itu adalah awal aku nggak bisa ketemu mama, dan adikku lagi. Ya Allah.. 😢
Mama adalah orang yang paling dekat, dan paling sayang sama aku di dunia ini. Meskipun kami kadang berbeda pendapat, itu nggak akan mengubah posisi mama dalam kehidupan aku. Jadi bisa kalian bayangkan betapa sedihnya aku ketika aku mengambil keputusan itu? Aku harus berpisah dari mama, dan adik lelakiku yang kecil, yang dia aku rawat dari bayi 😢
Aku harus yakin sama Allah 100%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar