Pagi itu, aku mengenakan baju baruku, long dress berwarna ungu muda (warna pastel polos), selain itu aku juga punya 2 baju lagi, warnanya cream, dan hitam. Ketiga baju itu aku beli dari hasil menabung uang jajanku. Aku akan berangkat ke kampus, rasanya deg-degan sekali. Karena aku harus berpamitan dengan mama, dan melihat reaksi mama terhadap pakaian yang aku kenakan.
"Bismillahirrahmanirrahim.. Islam rahmatan lil alamin, Islam rahmatan lil alamin, Islam rahmatan lil alamin."
Entah kenapa yang aku sebut-sebut adalah islam rahmatan lil alamin (islam rahmat bagi seluruh alam). Yang jelas saat itu aku takut sekali, sungguh-sungguh takut. Kemudian aku memberanikan diri untuk menemui mama untuk salim. Mama ngeliatin aku.
"Mama nggak suka kamu pakai baju kaya gitu" ucap mama dengan nada datar, sambil melihat pakaianku dengan tatapan tidak suka.
Aku tidak menjawab pernyataan mama itu, kemudian berpamitan ke kampus. Hari berikutnya pun aku melakukan hal yang sama. Aku kira ekspresi ketidaksukaan mama hanya sampai di situ saja. Tapi ternyata, itu baru permulaan.
Besok-besoknya aku nggak dikasih uang jajan. Ok.
Keesokan harinya lagi masih berlanjut.
"Pokoknya mama nggak akan kasih kamu uang kalau kamu masih kaya gitu."
Jadi intinya, kalau aku apa-apa masih bergantung sama mama, ya harus ikut aturan mama. Tapi.. aku selalu ingat dengan jurus aku, yaitu bertahan tanpa perlawanan. Nggak dikasih jajan, ok..
Jurus mama dengan memberhentikan uang jajanku itu sebetulnya adalah salah satu jurus jitu yang dikeluarkan mama. Karena mama tahu bahwa aku punya uang dari manaaaa kalau bukan minta sama mamaaaa? 😭
Tapi di hadapan mama aku so cool saja..😎
Padahal mah.. Emmm.. Kumaha iyeuuu..?😱😨😵😲
Pokoknya, aku harus tahu gimana caranya dapat uang untuk ongkos pulang pergi kuliah, dan makan siang.
Aku pasti bisa menghadapi ini! Islam rahmatan Lil alamin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar