Rabu, 07 Juni 2017

Hijrahku Part 15

"Ngapain kamu ngelamun terus, Vit? Jalanin aja, jangan dipikirin." ucap Lingga.

Aku menumpang di rumah Lingga, sahabat aku, yang rumahnya memang sangat sering aku kunjungi sebelumnya. Aku juga memanggil ibunya dengan sebutan mamah, biar samaan kaya Lingga, hehe. Alhamdulillah, ibu, kakak-kakak dan adiknya Lingga tidak keberatan menampung aku. Tapi aku juga berpikir, nggak mungkin aku selamanya di situ, aku juga nggak mau nyusahin.

Mamaku ngancam mau laporin teman aku ke polisi. Ada dua teman yang di sisi aku saat itu. Lingga sama teh Diani. Ya mereka berdua yang mau dilaporin ke polisi. Ya Allah.. Kenapa jadi begini..? Mereka nggak salah apa-apa kenapa jadi kebawa-bawa..

"Nggak papa kalau mau dilaporin ke polisi, mungkin malah semuanya akan jadi jelas kalau dilaporin" ucap Lingga.

Lah temanku iniii.. Santai bangeeettt..

"Emang kita nggak salah apa-apa, ngapain takut?"

"Iya, tapi aku nggak enak sama kalian, jadi kebawa-bawa gini."

Alhamdulillah ya aku ada yang nampung. Di sisi lain uang di dompet aku tinggal Rp 200.000/100.000, lupa. Pokoknya aku harus dapat kerja, harus bisa mandiri, nggak mau nyusahin orang lain. Lingga dan teh Diani bantu aku buat cari kerja. Mau ngajar kursus, dimintanya kalau tidak salah minimal udah semester 4, sedangkan aku baru semester 2. Ada nih yang nggak perlu sampai semester 4 + dapat tempat tinggal, yaitu jadi pembantu rumah tangga.

Yang penting halal.. Berkah..  Nggak mau nyusahin orang.. Lagi kepepet gitu mah apa lagi atuh yang dicari? Ya udah nggak papa kalau jadi pembantu rumah tangga juga. Aku ngebayangin nyetrikanya sih, nyetrika itu sesuatu banget soalnya, hehe.

Eiiitt eiiittt.. Nggak boleh ngeluh! Harus semangat! Harus kuat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar