Kamis, 26 November 2020

Gannguan Jin

Siapa di sini yang pernah ngalamin gangguan jin/sihir? Weweweweeeewwwww.. Bertanyanya seolah itu adalah suatu yang membanggakan ya.. Padahal ya biasa aja.. Bukan hal yg membanggakan, bukan pula hal yg memalukan. Karena orang yg tauhidnya lurus pun berpotensi buat kena gangguan yg satu ini.

Aku punya riwayat jin nasab, tapi enggak pernah bisa lihat makhluk yg aneh-aneh macam para indigo. Kecuali kalau lagi apes. Kalau bisa baca pikiran orang dan tahu masalah pribadi orang dengan tanpa diminta pernah. Itu nyata, tapi ora masok akal. Aku juga kenal ruqyah dari sebelum namanya tenar kayak sekarang. Dulu pernah coba MP3 ruqyah, atau ruqyah mandiri. Tapi ya kalau ruqyah mandiri berasa capeknya.

Semenjak tahu kalau membaca pikiran itu ora masok akal, alias itu ada indikasi gangguan jin, aku berusaha lupain itu. Setiap terbersit, diabaikan aja. Akhirnya jadi nguap aja, bodo amat sampai sekarang. Aku enggak ridho ya tubuh aku ditumpangi jin nasab/jin cinta, atau jin apalah. Wallahi, nggak ridho. 

Jadi, sampai saat ini masih berjuang sama diri sendiri buat lepas. Untuk sekarang-sekarang sih gangguannya lewat mimpi, entah dibuat benci sama Suami di mimpi, entah ada yg nyamar jadi Suami di mimpi (alhamdulillah paham aja), dikasih makan hampir tiap hari di mimpi. Kalau di dunia nyata, keran air sering dimatiin kalau lagi wudhu πŸ˜…. 

Ya begitulah. Pernah coba ruqyah mandiri ala ust. Faidzar, sambil baca al-baqarah (aku pilih yg aku hafal sama artinya aja), sambil celupin jari ke air minum, dan nanti airnya diminum. Masya Allah.. Mual, muntah. Waktu itu bukan karena hamil ya, hehew. Tapi ya lelah gitu ruqyah mandiri, seolah kayak ngelawan diri sendiri, pake energi sendiri. Mungkin itu ya bentuk perjuangannya. Semoga bernilai ibadah, aamiin ya rabbal alamin. 

Kalau ditanya sejak kapan ngalamin gangguan ini? Entah. Yg jelas baru paham setelah kuliah. 

Senin, 16 November 2020

Kepergian Papa

Vita jadi saksi atas kebaikan Papa.. Papa telah membersamai Vita sejak kecil sampai awal kelas dua SMP, dan qadurullah kita harus berpisah. Sekarang Papa telah tiada, teriring doa kebaikan untuk Papa.. Vita sayang Papa.. Vita akan selalu ingat kebaikan Papa.. Dulu Papa pernah menyelimuti Vita sewaktu sedang tidur, semoga sekarang Allah selimuti Papa dengan ampunan.. You are my best step father ever ❤️ Vita sayang Papa..

Senin, 12 Oktober 2020

Dimandikan

Dengan segala kekurangan Suamiku.. Aku selalu ingat saat-saat beratnya menjalani kehamilan, aku merasakan diriku yang lemah. Namun ia selalu mendampingi. Bukan hanya berada di sisi, ia juga urus semua keperluanku. Kecuali saat aku muntah, karena aku malu, khawatir ia merasa jijik, walaupun ia tak merasa demikian. 

Makan sepiring berdua menjadi rutinitas kami di usia kehamilanku yang masih muda. Karena aku tak sanggup makan banyak. Makan sedikit pun keluar lagi. Dengan setia ia membelikanku jus mangga kesukaan anak kami. Karena hanya itu yang tidak dimuntahkan anak kami di dalam perut.

Dengan segala kekurangan Suamiku.. Aku selalu ingat saat-saat ia memandikanku dengan telaten, lebih telaten daripada saat aku mandi sendiri. Aku tidak minta, dia yang mau. Setelah menjalani operasi demi melahirkan bayi kami pun dia mewaslapiku dengan lap basah. Aku duduk di kursi dan menangis, mengaduh kesakitan bekas operasi. Karena aku tak minum satu obat untuk penahan rasa sakit dari bagian pinggang ke bawah. Rasanya seperti sudah ditusuk dengan pisau dan lukanya masih basah, sakit sekali. 

Mulutnya diam sambil tetap mewaslapiku, ia tahu kata-katanya tak dapat mengurangi rasa sakitku. Ini bukan pengalaman indah, tapi dengan ini aku bisa merasakan kebaikannya sebagai Suami terhadapku Istrinya. Aku sungguh tak menyesal telah memilihnya sebagai Suamiku, meski ia tak menjanjikan apapun sebelum kami menikah. Ia hanya pria sederhana yang cinta pun belum ada di antara kami berdua sebelumnya. 

Aku tahu betapa mengesalkannya Suamiku, yang mana memancingku untuk menyesali keputusanku telah memilihnya. Namun aku selalu ingat saat Ia memandikanku, dan semoga ketika aku berpulang terlebih dahulu kepada Allah, Ia Suamiku lah yang memandikanku. 

Kamis, 01 Oktober 2020

Janji Allah Bagi Jomblo yg Menikah

 “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) dan lagi Maha mengetahui.” (QS. An-Nuur: 32)
.

Biaya mahar mungkin masih terjangkau ya, tapi biaya seserahannya? Itu loh yg buat resepsi. Memang cukup cuma 5 juta? Memang nggak mau jadi Ratu Semalam?
.

Nah loh, berat jadinya ya mau nikah. Jadinya pacaran/komitmenan deh, kelamaan deh pacarannya, ya berarti maksiatnya kelamaan
.

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8)
.

#islamicmotivation #relationshipgoals

 

Pejuang Beasiswa

Buat Mamak-mamak seperti saya, dapat kabar ini aja udah alhamdulilah seneng banget. Mamak punya mimpi buat ke Turki, tinggal di sana. Juga pengen banget bisa jadi Psikolog. Tapi syaratnya harus kuliah S1 psikologi, dan lanjut master yang juga linier

Terus kenapa dulu Mamak nggak ambil S1 psikologi? Qadurullah ada lah alasannya. Kamu nggak usah kepo, hehehe, bercanda deh

Sampai setelah Mamak menikah & punya anak, mimpi itu masih ngetok-ngetok di hati minta usaha untuk diwujudkan

Lanjut studi dengan beasiswa ke Turki, itu mimpi banget. Mimpi yang minta banget direalisasikan dalam doa & usaha menuju ke sana. Niat aja dulu, doa aja dulu, usaha aja dulu. Hasilnya serahkan sama Allah. Apapun hasil akhir dari Allah adalah kebaikan. 

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi saw membuat garis-garis kemudian bersabda, “Ini adalah angan-angan, dan ini adalah ajal mereka. Dia (manusia) akan tetap seperti ini sampai datang garis yang terdekat (yakni: ajal).” (HR. Bukhari). 

Cita-cita bukan angan-angan, sehingga jangan membuat kita lalai dari mengingat kematian, dan lupa diri karena panjangnya angan (aku ingin ini itu banyak sekali), lalu menjadikan apa-apa yang di hadapan dilalaikan juga terabaikan. 

We only live once in this world, then we'll live forever in hereafter. 

Senin, 10 Agustus 2020

Self Worth


Tak usah menyimpan kesal terhadap perangai buruk pasangan kita. Tak usah menggerutu seandainya dia begini atau begitu, urusannya dengan Allah. Diri ini punya tugas untuk menjadi pasangan yang baik karena Allah. Kita berusaha menjadi pasangan yang baik karena kita mau Allah ridho ke kita. Kita punya urusan dengan Allah, tanggung jawab yang amat besar. 

Itulah sebabnya penting sekali memilih pasangan yang beriman pada Allah, dan menjalankan kewajibannya pada Allah, juga takut pada Allah. Karena pada akhirnya akhlak yang buruk bisa dihempaskan kalau manusia itu takut akan siksa Allah, insya Allah. Karena cinta itu bisa hilang jika dia membuatmu kecewa. Sedangkan cinta bisa dijaga jika kita niatkan semuanya karena ingin meraih cintanya Sang Maha Cinta, insya Allah.

Hati dan jiwa kita berharga. Diri kita berharga. Fokuslah pada Allah, sehingga Allah jaga hati dan jiwa kita, memperindahnya dengan keikhlasan dalam menerima segala ketetapanNya. Tak ada rumah tangga yang sempurna, yang ada hanyalah Allah Yang Maha Sempurna. Apapun itu, selalu balas dengan kebaikan. Karena balasan bagi kebaikan hanyalah kebaikan. 

Semoga Allah balas dengan Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan, apakah kamu pernah melihat pemandangan desa di New Zealand? Surga jauh lebih indah dari itu semua, masya Allah. 

Beratnya ujian di dunia hanya sementara, akhiratlah kehidupan yang kekal. 

Senin, 20 Juli 2020

Cintanya Suami

Inginnya every moment dengan Suami so sweet semuanya. Nyatanya ada aja yg bikin kesel. Tapi sebenernya semuanya bisa selesai hanya dengan satu kata 'maaf'. Meski hanya satu kata, kenapa berat sekali diucapkan? Padahal setelah diucapkan, dan dibarengi dengan pelukan hangat, setelahnya terasa menenangkan.

Menjaga ketentraman dalam rumah tangga butuh effort, dan perjuangan kita mengalahkan ego untuk mengucapkan satu kata 'maaf'. Dan, aku coba mengingat apa saja yang telah ia berikan padaku. Mencuci pakaian, menemani si kecil, menyapu dan mengepel rumah. Agar ringan diriku dalam menjalani hari. Semua perhatiannya, meski tak pernah ditunjukan dengan setangkai mawar, juga merupakan tanda cinta dari seorang Suami. 

Aku merasa nyaman jika rumah tanggaku tentram, dan merasa bahagia dalam merawat anakku karenanya. Aku sadar, anakku butuh seorang Ibu yang bahagia, agar bisa merawatnya dengan penuh cinta. Dan, salah satu yang menentramkan adalah dengan bersyukur terhadap apa-apa yg Allah berikan kepadaku. 

Keluarga kecil kami, saat ini bukan keluarga yg berlebih apalagi kaya, belum tahu esok atau nanti. Namun Allah selalu mencukupkan kebutuhan kami, memenuhi hati kami dengan kesyukuran. Begitu pula aku sebagai seorang Istri, menerima Suamiku yang romantis dengan caranya. 

Semoga Allah selalu karuniakan keberkahan dalam rumah tangga kita semua, aamiin ya rabbal alamin. Jangan lupa bersyukur, insya AllÒh bahagia 😊


Jumat, 17 Juli 2020

Bumil Kuyuz

Waktu hamil anak pertama (memang baru satu, hehe) katanya aku tak seperti bumil lainnya yg endut. FYI dari sebelum nikah pun aku kuyuz, kalau berasa gemukan langsung stop makan malem deh. Tapi bumil kan harusnya gemuk gitu loh, kata orang. Nggak harus sih menurutku, hehe. 

Yang orang nggak tahu dan nggak mau tahu, tiap cek kehamilan berat badan aku naik. Jadi nggak ada masalah sih sama akunya. Kalau berat badan bayi memang diminta naikin waktu itu. Dan, akhirnya makan alpukat yg buanyak. Alhamdulillah signifikan bb bayi naiknya. Kalau akunya ya biasa aja. 

Awal hamil aku berjuang banget buat makan aja. Jangan samakan aku sama bumil lainnya yg katanya enggak 'rewel' pas hamil. Kalau aku rewel pisan πŸ˜‚ muntah parah, nggak kuat bau parah, nggak nafsu makan parah. Makan pun keluar lagi, yg mudah masuk tu cemilan dan buah mangga waktu itu. Selebihnya, keluar lagi. 

Bumil kuyuz nan rewel ini juga perutnya sering sakit kalau dibawa ngerjain pekerjaan rumah, jadi banyak rebahannya. Fisik aku lagi down banget waktu itu, ditambah harus nahan komentar negatif orang. Tapi akhirnya aku lebih milih buat bodo amat apa kata orang waktu itu. Yg tahu kondisi aku adalah aku. Dan aku peduli dengan keselamatan bayiku, bukan omongan orang. 

Hari-hari yg sulit waktu itu, dan berasa banget yg akan percaya aku tanpa suudzon itu cuma Allah. Alhamdulillah sudah terlewati. Di balik itu semua itu, yg komentar enggak tahu kan kalau saat itu kami harus 'menghitung' untuk sekadar beli cemilan. 

Tapi percayalah, akan selalu ada orang yg enggak suka sama kita. Yg harus kita selalu ingat adalah kita punya Allah, seburuk apapun situasinya. Allah nggak tidur, Allah akan tolong kita. Jelasin semuanya ke Allah sebagai luapan keluh kesah kita. Allah yg akan buka kebenarannya insya Allah, kalau nggak di dunia ya di akhirat. Allah Maha Adil. 

Minggu, 05 Juli 2020

Dimulai dari Nol Ya

Talenan Kami

Dari piring pemberian teman. Mantul, manis betul. Hehe. Semoga Allah berikan keberkahan pada setiap rumah tangga teman-teman semua, semoga Allah mudahkan untuk menyempurnakan separuh agamanya bagi yg masih single. Aku juga pernah merasakan, di mana aku masih bertanya-tanya siapa jodohku? πŸ˜‚

Dan aku juga rasakan manis asam asinnya rumah tangga, hehe. Semoga Allah karuniakan kita pasangan yg dapat menentramkan hati dan jiwa. Jadi apapun masalahnya bisa dijalani dengan tenang, insya AllÒh 😊

Kalau harus milih, berumahtangga dari nol atau pacaran dari nol untuk menabung nikah. Pilihlah menikah dari nol. Insya AllÒh berkah 😊

Mantul, manis betul 😘

*syarat dan ketentuan berlaku

#dimulaidarinolya

Sabtu, 30 Mei 2020

Menjaga Kehormatan

Dulu sekali, pernah ikut berlebaran di rumah kakeknya teman, sama Ibuku juga. Semuanya berjalan begitu canggung, karena berlebaran di keluarga orang lain. 

Beberapa waktu setelah hari itu, aku mendapat SMS. Katanya, saudaranya yg dikenal suka menjadi penyalur bapak-bapak untuk menikahi gadis muda akan mencariku. Yg herannya kenapa temanku memberi alamatku? πŸ€”

Saat itu di rumah sedang kosong, aku pun panik. Tak lama berselang, betul ada suara perempuan yg datang mengetuk-ngetuk pintu rumahku. Aku hanya diam, tak berani mengintip ke jendela, dan berharap perempuan itu segera pergi. Lama sekali ia bertahan hingga akhirnya pergi. 

Namun, tak selesai sampai di situ. Ia datang untuk kedua kalinya, dan bersama bapak-bapak yg ingin menikahi gadis muda 😱 pede sekali perempuan itu. Alhamdulillah saat itu ada Ibuku. Tanpa rasa sungkan ia utarakan maksud kedatangannya. Sudikah kiranya aku ini dinikahi oleh bapak itu? Dan mendapat hidup yg mapan. 

Berkali-kali Ibuku menolak. Berkali-kali pula ia membujuknya. Tapi jawaban Ibuku tak berubah. Aku hanya mendengar dari dalam kamar, tak sudi melihat perempuan dan bapak itu. Ingin sekali aku berkata kasar, sikapnya sungguh tidak pantas. 

Dia Ibuku, seberapa pun bedanya kami berdua dalam memandang sesuatu, tetap Ibuku menjaga kehormatanku. Sejak aku jomblo dulu pun, Ibuku begitu pemilih mengenai calon Suamiku. Hingga akhirnya Allah yg pilihkan jodohku sekarang. Insya AllΓ’h Suamiku orang baik, yg juga akan selalu menjaga kehormatanku. That's why he always supports me for wearing niqab, Alhamdulillah. 

Kamis, 21 Mei 2020

Semoga Kita Jadi Kaya

Kalau hadiah hanya berupa uang, kalau mau ngasih hadiah harus beli pakai uang. Maka nggak semua orang mampu ngasih hadiah. Sayangnya manusia hanya menilai apa yg nampak. Kalau nggak ngasih hadiah yg berbentuk berarti nggak sayang. 

Sayang beribu sayang, manusia telah lupa bahwa hadiah terbaik adalah doa. 

Dari Abu ad-Darda’ رآي Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ†Ω‡ bahwa sesungguhnya  Rasulullah Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„Ω… bersabda, 

“Do’a (kebaikan) seorang Muslim bagi saudaranya (sesama Muslim) di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) adalah mustajab (dikabulkan oleh Allah), di atas kepalanya ada malaikat yang ditugaskan (dengan perintah Allah untuk urusan ini), setiap kali dia mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat yang ditugaskan itu berkata: “Amin (Ya Allah, kabulkanlah!) dan kamu juga akan mendapatkan (kebaikan) seperti itu”. (HR. Muslim no. 2733).

Contoh yg umum saja, pada saat resepsi pernikahan. Berapa orang yg menganggap jika tamunya memberi hadiah dengan nilai mata uang yg kecik dianggap tidak/kurang menghargai yg punya acara? 

Seandainya setiap manusia yg berusaha keras akan jadi billioner, mungkin pekerja kasar yg tiap hari banting tulanglah  yg sudah duluan jadi orang kaya. Nyatanya bukan demikian. Rizki itu bagian dari apa yg Allah berikan sesuai kehendakNya. Allah tahu mana orang yg harus Allah kasih lebih, dan mana yg cukup. 

Manusia oh manusia. Menilai hanya apa yg tampak di pelupuk mata. Namun buta akan hikmah dari Yang Kuasa. 

Manusia lupa kalau esok akan berpulang.

Semoga kita jadi orang kaya yg dermawan dan ahli surga. Aamiin ya rabbal alamin 

Kamis, 14 Mei 2020

Resign dan Difitnah

Katanya fitnah itu lebih keji daripada pembunuhan. Tapi nyatanya ada aja orang yg melakukan itu. Suatu waktu saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya saat itu, yg setiap menuju ke sana saya menggunakan kereta. 

Saya menangis, saya ngga ridho kalau ada orang sembarangan nyentuh saya. Sejak sebelum bekerja di sana, saya sudah mulai membiasakan diri untuk tidak bersalaman dengan lawan jenis. Jadi sikap lelaki yg seperti itu sungguh membuat saya tidak nyaman. Dan tentu saya harus menyelamatkan diri saya agar tidak diperlakukan seperti itu. 

Dunia kerja yg pastinya nggak semua kayak gitu, tapi di lingkungan saya saat itu, laki-laki beristri pun tidak sungkan menggoda lawan jenisnya. Bagi saya itu menjijikan. Bagaimana perasaan istrinya? Apa nggak inget anak juga? Bagaimana rasanya kalau istrinya yg digoda begitu? Apa tidak berpikir ke sana? Entah. 

Yg jelas saya harus resign. Demi Allah saya tidak ridho diperlakukan seperti itu. 

Namun, saya tidak bisa mengungkapkan alasan resign yg seperti itu agar tidak mempermalukan orang yg bersangkutan. Jadi saya sampaikan alasan lain yg masuk akal, bahwa saya resign karena ingin bekerja/mengajar yg sesuai dengan jurusan saya. Eh, malah saya kena fitnah. Nggak tahu siapa yg mulai. 

Sampai ada yg nawarin saya jam mengajarnya, karena dipikirnya saya butuh lebih banyak jam/ingin ambil jam orang lain karena digaji berdasarkan total jam mengajar. Saya juga nggak ridho nama saya dirusak. Saat itu saya mampu untuk klarifikasi di group WA. Namun lagi-lagi, saya dijadikan yg tertuduh. Sampai saat terakhir, saya tidak pernah left group, karena saya tidak salah, hingga saya yg di kick dar group. 

Yg telah dzalim nggak tahu kalau saat itu saya nangis sesenggukan di rumah. Betapa orang nggak sadar udah menyakiti orang lain. Tapi saat itu saya berdoa, karena doa orang yg terdzolimi insya AllΓ’h diijabah. Dan, tak ada satupun doa keburukan untuk mereka yg dzalim kepada saya waktu itu. 

Allah jawab doa saya, Allah kabulkan. Beberapa waktu setelahnya saya menikah. Itu salah satu doa saya. 

Semoga orang yg telah dzalim segera bertaubat. Dan selalu ingat, pasti ada kebaikan dari sesuatu yg mungkin membuat kita sedih. Allah izinkan itu terjadi, pasti Allah sudah simpan kebaikan untuk kita 😒❤️

Minggu, 03 Mei 2020

Tawakal Rumah Kontrakan

Untuk ke sekian kalinya saya dibuat lumer bersyukur oleh Allah swt. Dia tunjukan kepada saya bahwa hamba yg banyak salah dan dosa juga Allah dengar doanya, bahwa yakin itu hanya kepada Allah bukan pada kemampuan atau logika diri sendiri. Karena Allah mampu mengabulkan doa kita tanpa perhitungan dengan kuasaNya yg tak berbatas. 

Saya bagikan kisah saya ini agar orang lain dapat mengambil hikmah. Semoga kita semua bertambah keimanannya kepada Allah swt. Yakin kepada Allah 100%, tanpa kurang sepersen pun. Ya Allah.. Segala puji untukMu Tuhan seluruh alam. 

Sabtu, 02 Mei 2020

Forgave not Forgot

This is the way you left me, I'm not pretending. No hope, no love, no glory, no happy ending.
Itu cuma syair lagu yg pas di situasi yg pas. Dalem banget sih kalau ngerasain beneran, hoho. 

I'm grateful with my life now, and past was being a lesson. Dia kembali, seolah semuanya baru terlewat satu minggu. Sedangkan saya masih ingat bagaimana terseok-seoknya saya untuk bangkit, dan bagaimana saya harus melihat orang tua saya menyembunyikan sedihnya di hadapan saya. 

Saya hanya menjawab dengan foto saya bersama keluarga kecil saya. Lihat, seorang tidak akan mati hanya karena ditinggalkan oleh manusia. Selama ada Allah all is well. Cukuplah Allah bagiku. 

Allah selalu membuktikan cintanya. Lalu, mana bukti cinta kita? 

I'm grateful with my life. Past was being a lesson. Forgave not forgot. 

Dulu, saya mengutip syair "que sera-sera.. Whatever will be, will be.. The future not ours to see, que sera-sera.. What will be, will be.." 

😒

Minggu, 19 April 2020

Bunda Bersabarlah Walau Lelah

Kalau bayi nangis/rewel jangan marah. Barangkali bayi kita rasakan sesuatu yg nggak bisa dia sampein dengan kata bahkan kalimat ala orang dewasa. Kalau tidur kita terganggu sabar, saat kebersamaan dengan anak nggak akan tergantikan. 

Bayi saya waktu itu sempat dirawat di RS, seperti yg pernah saya share. Jauh di hari-hari sebelumnya bayi saya sering rewel. Dan saya pikir hanya rewel bayi kebanyakan. Who knew ternyata itu udah tahap bayi saya mulai merasa tidak enak badan. Puncaknya ketika bayi saya tiba-tiba demam, enggan menyusu, dan paginya lemas. 

Saat cek ke IGD ternyata bayi saya harus segera diinfuse karena dehidrasi, tapi alhamdulillah tidak ada riwayat kejang. Sambil dilakukan pengecekan selanjutnya. Kami coba minta ditangani oleh dokter rekomendasi dari keluarga. Alhamdulillah apa yg belum diketahui sebelumnya mulai terbuka. 

Hemoglobin rendah, harus dilakukan transfusi darah. Bayi saya juga terkena pneumonia. Dan sebetulnya sebelum itu saya sempat lihat nafas bayi saya cepat seperti sesak, namun saya kira itu karena anak saya lagi nangis dikarenakan BABnya keras. Ya Allah..

Seorang bayi sewajarnya sehat. Tapi boleh jadi dari keluarganya punya pola hidup yg tidak sehat dan tanpa disadari telah terwariskan pada keturunannya. Merokok itu bukan sesuatu yg baik. Itu sangat buruk. Hati saya hancur melihat bayi saya mengalami hal seperti itu. Saat itu saya bengong, ingin marah tapi siapapun tak ada yg sudi disalahkan. 

Kakek, Nenek, Ayah, Bunda, kita jangan merokok. Saya setuju bahwa merokok adalah haram. Saya tidak membenarkan hal itu pada keluarga saya. Saya amat benci perbuatan tersebut, tapi saya tidak membenci orangnya. 

Berhentilah menjadi egois. Omong kosong kalau merokok itu buruknya hanya untuk diri sendiri πŸ’”

Beberapa waktu lalu saya membaca pengalaman orang lain yg mengalami hal sangat mirip dengan kasus anak saya. HB rendah, pneumonia, transfusi darah, qadarullah bayinya dijemput malaikat untuk dirawat nabi Ibrahim as 😭

Sabtu, 28 Maret 2020

Pusing Deh Mamak πŸ’†

Jujur aja saya pusying lihat berita covid-19 ditambah dengan keruwetan di dalam rumah sendiri. Mamak rumah tangga nggak ada covid-19 aja pusying yakπŸ˜‚ apalagi kalau anak masih pada pitik ya tahulahπŸ˜‚

Sejak awal corona 'resmi' mewabah di Indonesia saya boro-boro nyetok masker, beli juga enggak. Da saya mah mikirin duit belanja buat makan sebulan, kalau harus ada biaya tambahan buat beli masker yg harganya udah nggak wajar, itu bakal mempengaruhi pengaturan menu makan selama sebulan. Ya kali mau mamam masker kita? 

Mamak coba beli handsanitizer aja, eh tahunya udah kosong waktu itu. Ada juga yg ngeshare harganya mahal jugaπŸ˜‚ ya udahlah Mamak beli sabun buat cuci tangan aja. Sama beli habbattusauda yg disebut oleh Rasulullah saw "Sesungguhnya di dalam habbattusauda terdapat obat bagi segala macam penyakit kecuali kematian." HR. Bukhari dan Muslim

Saya sebagai umat Rasulullah saw meyakini 100% apa yg disampaikan Allah melalui lisan dan prilaku kekasihNya. Bahwa habbattusauda dapat menyembuhkan, kecuali ya memang sudah takdirnya meninggal karena corona, dll. Ada beberapa produk (bukan merk)  lainnya yg Rasulullah saw sebutkan yg baik bagi kesehatan kita. Bisa kepoin sendiri ya. 

Dan,  setelah sekian hari WFH yg sejatinya memang Mamak selalu WFH. Mamak memilih untuk menerima berita tentang covid-19 sebagai kenyataan pahit yg harus di hadapi. Mamak tahu mamak ni sudah pusying dengan berbagai permasalahan hidup. Tapi Mamak juga harus hadapi kenyataan bahwa dunia sedang dalam keadaan buruk, dan kita harus tetap waspada. 

Waspada bukan berarti kita penuhi pikiran kita dengan pikiran negatif atau segala kecurigaan lainnya. Ayok kita terima kenyataan, ayok kita hadapi, ayok kita jalani dengan yakin bahwa Allah akan menjaga kita kalau kita juga menjagaNya. Perbaiki tauhid kita ☝️, dan hubungan kita dengan Allah. 

Apapun takdir kita di masa depan, semoga kita jemput dengan cara yg Allah sukai. Semoga Allah ampuni dosa kita, semoga kita menjadi hamba Allah yg shalih/shalihah, semoga Allah karuniakan kita husnul khatimah 😒 aamiin ya rabbal alamin. 

Jumat, 06 Maret 2020

I Gave Up on My Life, I Give It Back to Allah

Actually, since the first time I came to this world. This isn't my own. Aku datang ke sini dengan sebuah misi, yaitu beribadah kepada Allah. Aku datang dalam keadaan lupa ingatan. Lupa akan misiku sesungguhnya. Dan di dalam perjalanan, aku harus mencari kebenaran. Terasa panjang jalannya, hingga akhirnya aku menemukannya. Misi/tujuan aku diciptakan, dan tinggal untuk sementara waktu di dunia ini. 

Every hardship is only for remembrance of Allah. Every ease is only for remembrance of Allah. 

Nggak ada yang selamanya di dunia yg fana ini. Senyum kita, tangis kita, atau apapun itu. Di saat kita tersenyum, Allah ingin kita selalu ingat bahwa senyum kita adalah hadiah dari Allah. Jangan jadikan hadiah dariNya sebagai alasan untuk kita lupa denganNya, lupa bersyukur, dan lantas menghamba pada hadiah pemberianNya. Allah akan cemburu. 

Di saat kita menangis, Allah ingin kita selalu ingat bahwa Allah selalu akan ada di sisi kita, bahwa Allah satu-satunya yg nggak akan pernah lupa sama kita, dan yg akan selalu menerima taubat kita, meski kita teramat kotor di mata manusia. 

Allah selalu ingatkan kita untuk tetap menjagaNya di dalam hati kita. Agar kita tak lupa diri ketika bahagia, dan tak terpuruk ketika sedih. 

I gave up on my life. Hati hanya berharap kepadaNya. Hati hanya takut kehilanganNya. 

Selasa, 03 Maret 2020

Ngeri Banget Order Makan Via Ojol 😱

Saya ingin sharing pengalaman ngeRIBAnget. Sekarang kan lagi jamannya bisa beli makan pake ojol ya. Nah, saya pernah menggunakan jasa tersebut. Setelah saya cari tahu hukumnya pada ust. yg paham urusan RIBA melalui youtube. Dan, eng-ing-eng. Hukumnya HARAM pemirsah. 

Saya coba cari tahu apa salah saya, kenapa kok uang belanja bulan lalu rasanya kurang berkah. Ada aja kurangnya, salahnya di mana? Setelah saya temukan fakta di atas, saya baru paham. Meskipun saya sulit buat masak buat makan saya karena harus standby jaga baby, tidak lantas membuat yg haram jadi boleh. Astagfirullah. 

Ya Allah.. Itu ngeRIBAnget udah ketelen😭. Jadi inget ada kisah nyata seorang pelaku RIBA yg Allah 'tegur' dengan sakitnya sang Istri, hingga meludeskan hartanya. Jangankan harta ya, Istri sakit aja rasanya udah sedih pake banget😭. Atas izin AllÒh beliau sadar kemudian bertaubat.

Mau tahu ancaman apa saja untuk pelaku RIBA? Cari tahu sendiri ya, bisa nonton ceramahnya ust. yg paham urusan RIBA sampe detil banget. NgeRIBAnget deh pokoknya, kalau sampe yg haram masuk ke dalam tubuh kita dan jadi daging, halal api neraka untuk kita. Ya Allah jangan.. Ampun ya Allah.. Ampuni kami semua ya Allah, sebelum ajal menjemput kami😭


Jumat, 21 Februari 2020

Cinta yang Bekas

Sehebat apapun kisah cinta kita masing-masing di masa lalu tetap tinggalah masa lalu. Masa lalu hanya akan ditinggalkan, detik-detik demi detik, hari demi hari, hingga akhir kehidupan. Jika betul cinta di masa lalu itu hebat, mengapa hari ini kamu bersamaku? Akulah yg terbaik untukmu, dan kamulah yg terbaik untukku. 

Akulah yg mempercayaimu di saat orang lain meragukanmu. Kamulah yg memperjuangkanku di saat orang lain luput keberaniannya. 

Aku tidak ingin memberikan cinta yg bekas untukmu. Sebagaimana aku tidak ingin mendapatkan cinta yg bekas darimu. Sejak dahulu aku selalu menunggumu, dan kamu pun begitu. Mengutip ungkapan dari BJ Habibie: Masa lalu Saya adalah milik Saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita. 

Kamulah takdirku, dan akulah takdirmu.

Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash).

Kita tak perlu berkata seandainya kita tahu lebih awal tentang semua ini. Allah telah tentukan waktunya, yg tepat menurut ilmuNya. Jika di masa pencarian kita lakukan dengan cara yg syar'i, semoga berbuah pahala. Jika di masa pencarian kita lakukan dengan cara yg Allah benci, mohon ampun padaNya. Sesungguhnya ampunan Allah amat luas. Semoga kita jadi hamba Allah yg senantiasa bertaubat sebelum nyawa sampai di kerongkongan, aamiin ya rabbal alamin. 

Dari Abu Hurairah radhiyallah anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, 

"Seorang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah, dan ada yang baik dalam diri setiap orang. Hendaklah engkau bersemangat terhadap apa yang bermanfaat (untuk akhirat) bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah lemah, dan jika sesuatu (kesulitan) datang kepadamu, maka janganlah engkau mengatakan: “Jika (seandainya) aku melakukan, niscaya terjadi begini dan begitu.” Tetapi katakanlah, “Qadarullah (Ini adalah takdir Allah), dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan.” Sesungguhnya, kata “jika (seandainya)” akan membuka (pintu) untuk syaithan (akan membuka perbuatan syaithan).” – [Sahih Muslim]

#islamicmotivation #relationshipgoals #soulmate


Selasa, 18 Februari 2020

Perut Ambyar

Banyak hal yg Istri alami setelah menikah. Hamil adalah salah satu konsekuensi dari menikah. Bahkan banyak dari pasangan yg sangat menginginkan itu. Tapi pernah dengar, ada yg sudah punya anak tapi tak mau menyusuinya karena khawatir payudaranya tak indah lagi. Ada yg bahkan tak mau hamil karena khawatir bentuk tubuhnya tak indah lagi. 

Sebetulnya kenapa Istri sekhawatir itu? Selain untuk menjaga eksistensi diri sendiri, boleh jadi karena Ia ingin menjaga mata Suaminya. Ada yg setelah melahirkan disuruh minum jamu ini itu, perutnya diikat sekencang mungkin, agar bentuk tubuhnya kembali singset. Tujuannya agar Suami tak melirik apalagi nyangkut pada perempuan lain. 

Tapi nggak semua orang dengan mudah bisa mendapatkan kembali bentuk tubuhnya yg semula. Ada yg sudah terlanjur ada warna gelap di bagian perutnya yg katanya itu boleh jadi bertahan seumur hidup. Padahal bisa juga dihilangkan ke dokter, namun harus merogoh kocek yg amat dalam. Yes. 

Bagi aku sendiri, pasca caesar perut nggak kuat diikat terlalu kencang, karena ada jahitan. Kalau dipaksa ya sakit, padahal aku menunggu agar bekas jahitannya bisa segera pulih. Beruntung Suami selalu dukung. "Nggak papa kok sekarang fisik km ada perubahan, kan lihat hasilnya (anak super lucu masya AllΓ’h)." Iya ya, aku harus menerima ini karena alhamdulilah  telah melahirkan anakku, dan Suamiku harus menerima ini ada pada Istrinya karena telah melahirkan anaknya. 

Bagi seorang Istri terserah apa kata orang-orang. Yg terpenting adalah sahabatnya sendiri, yaitu Suaminya selalu mengerti akan kondisinya. 

Akan beda ceritanya, kalau Suami mulai mengomentari, atau menuntut seolah hal itu hanya menjadi tanggung jawab seorang Istri. Ya dijamin, sakitnya sampai ke tulang. Istri mulai berpikir, ya aku nggak sesingset saat sebelum hamil. Ya, banyak perempuan di luar sana yg bertubuh indah karena mereka belum hamil. Padahal aku seperti ini karena mengandung dan melahirkan anakmu. Teganya kamu. 

Ambyaaaarrr.. Perut ambyaaarrr, hati ambyaaarrr.. Ketika Suami kita amat pengertian, bersyukurlah. Ketika sebaliknya bersyukurlah, karena Allah yg mau langsung meluk kita. Katakan "sesungguhnya Allah cukup bagiku. Sesungguhnya Allah cintanya amat besar padaku." 

Love ourselves, dan jadilah Ibu yg bahagia. Karena anak kita butuh itu 😊

#ourtruehomeisjannah

Jumat, 14 Februari 2020

Putusin Aja Woy! πŸ™ˆ✌️

Aku pernah mengompori temen-temenku buat putus dari pacarnya. Dan beberapa dari mereka beneran putus atas izin Allah. Itu aku komporin buat putus bukan berarti aku kasih jodoh yg cuco ke temenku loh. Ya kan yg bisa ngasih jodoh itu Allah. Aku mah apa atuh? Aku sendiri aja buat dapat jodoh harus gagal berkali-kali dulu. Aduh, jadi curcol, hehe. 

Aku udah pernah ada di situasi tersulit dalam hal perasaan. Dan hadiah besar buat aku ketika menikah dengan Suamiku sekarang. Ternyata di balik segala hal di masa lalu Allah udah siapkan dia yg masya Allah baik banget buat aku. Seorang yg sebenernya aku minta didoaku, tapi pas dipertemukan aku nggak ngeh kalau ternyata dia orangnya, hehe. Tapi Allah selalu punya jalan buat jodohin dia dengan aku masya Allah. 

Kalau ada orang bilang aku bicara omong kosong soal jauhin pacaran, atau ngaggep aku usil banget sampe aku diunfriend atau nggak mau follback, eh curcol lagi deh, hehe. Ya udah itu mah terserah aja ya. 

Yg jelas memang fakta di lapangan bahwa keberkahan itu bukan diraih dengan cara bermaksiat. Dan banyak yg nyesel udah pacaran tapi milih untuk tetap jatuh ke lubang yg sama karena kekhawatiran yg sebenernya itu bisikan setan. Yg jamin diri kita itu Allah, bukan selainNya. 

Jangan gantungin nasib kita ke manusia. Yg diri dia aja nggak tahu nasibnya sendiri sejam kemudian kayak apaπŸ™ˆ.

Jumat, 31 Januari 2020

Keduanya sama-sama mengikhlaskan

Setelah jadi Istri harus rela ngelepas hal-hal yg mungkin disuka atau dicintai. Buat siapa aja yg mau nikah, harus sadar akan konsekuensi itu, jadi pas udah nikah nggak usah ngeluh pengen kebebasannya kayak  waktu single lagi, sementara statusnya tetep married. Lah, masa mau ena-enanya doang sih? 

Dari hal kecil aja, misal kayak mau pergi kondangan, atau ketemu temen. Kalau jadwalnya nggak seragam sama Suami ya nggak bisa berangkat tuh. Dan kadang ada temen kecewa, udah ngarep mau ketemuan, tahunya jadwal suami nggak pas sama keinginan aku buat kondangan atau ketemu temen. Ya ya ya. 

Makanya dulu waktu aku masih single suka kehilangan temen-temen yg udah nikah. Eh tahunya pas aku udah nikah juga menghilang dari peredaran, wkwkwk. Tapi ada satu hal sih yg aku minta ke suami. Kalau misal aku lagi ketemu temen sesama cewe, tolong suami menjauh untuk sementara, pindah meja atau ke tempat lain. Secara kan, kalau suami ikut nimbrung bisa bikin temen kurang nyaman buat ngobrol. Kecuali mungkin di kondisi tertentu. Alhamdulillah suami mau ngerti.

Kalau udah jadi Suami gimana? Ya harus rela ngasih waktunya buat Istri dan Anak. Jangan maunya ena-ena doang, iya nggak? Ya iya dong. Biasanya kan cowo itu suka banget main sama temen-temennya, kumpul, ya ngelakuin hobi meraka gitu.  Tapi selepas nikah mungkin porsinya berkurang. Karena ya adakalanya harus nemenin Istri dan Anak main, atau yg lain. 

Jadi sebenarnya, Suami/Istri itu punya pengorbanannya masing-masing. Kita ni, jadi pasangan jangan egois. Istri juga nggak enak kalau nggak pernah main, Suami juga sama. Semoga upaya kita dengan menjadi pasangan yg terbaik diganjar pahala yg berlipat oleh Allah swt.

Kalau ternyata kita udah jadi pasangan yg egois gimana? Tampol aja.. Tampol diri sendiri pake tobat. Kalau pasangan kita yg egois gimana? Tampol aja.. Tampol pake nasehat yg baik, kalau nggak mempan kasih bogem doa. Kalau masih begitu gimana? Ya udah.. Kan kita akan dibalas oleh Allah sesuai dengan apa yg kita perbuat. Baik Suami/Istri akan mempertanggungjawabkan. So, kalem we lah πŸ˜€πŸ‘

Rabu, 29 Januari 2020

Allah Bayar akan Allah Bayar Tunai

Alhamdulillahhirabbil alamin.. Allah selalu adil, nggak pernah nggak adil. Waktu aku kecil bisa dibilang kehidupan aku cukup menyedihkan. Dan nggak ada temen cerita. Mau cerita pun nggak berani. Hampir semuanya dipendam sendiri. Tapi di balik semua itu, masih banyak kisah orang lain yg lebih menyedihkan daripada aku. 

Aku suka bertanya-tanya, kenapa aku harus ngalamin semua itu? Kenapa anak sekecil aku pada saat itu harus mengalami hal yg berat? Kenapa Allah kasih hal itu ke aku, sementara orang lain dikasih yg lebih baik? Tanpa aku sadari pertanyaan aku cenderung telah menilai apa-apa yg Allah berikan ke aku. Tanpa aku paham bahwa apapun yg Allah kehendaki menimpaku, telah ada kebaikan yg Allah simpan buatku. Bahkan mungkin buat orang lain juga. 

Kita nggak bisa nilai adilnya Allah berdasarkan tolak ukur kita aja. Karena ada hal yg Allah tahu sementara kita nggak tahu, bahkan banyak hal. Kalau kita percaya janji Allah, kita akan tenang. Kalau kita meragukan janji Allah, kita akan galau. 

Ya Allah, dulu ingin juga seperti teman-teman, bisa dekat sama Ayahnya. Diperhatiin sama Ayahnya. Bahkan dipayungi Ayahnya saat hujan pun aku ingin. Punya keluarga yg masya Allah harmonis, ingin sekali. Tapi dulu aku lebih sering nangis karena nggak dapetin itu. 

Aku punya cita-cita, nanti kalau aku udah punya Suami, aku pengen banget manja-manjaan sama Suami, pengen banget dipayungin sama Suami ketika hujan. Dan ketika aku udah nikah, masya AllΓ’h.. Alhamdulillah.. Allah kasih itu, bahkan lebih dari dipayungi. Allah obati lukaku melalui Suamiku yg amat tersayang.

Allah janji di surat Ar-Rahman ayat 60 : Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). 

Itu yg bikin aku semangat. Pasti Allah balas. Kalau bukan di dunia, berarti di akhirat. Karena janji Allah adalah benar, Allah Maha menepati janji. 

Ya Rabb.. Terima kasih atas segala karunia yg kau berikan (baik yg sudah ku ketahui maupun yg belum ku ketahui). 

Semoga Allah jadikan kita semua hamba yg senantiasa yakin kepadaNya, semoga Allah menjaga kita semua dengan sebaik-baik penjagaanNya, aamiin ya rabbal alamin.. 

Kamis, 16 Januari 2020

Nikah Itu Mudah Sebenernya

Banyak cewek pengen dihalalin, tapi niatnya buat memudahkan cowok yg mau melamar cuma sebatas niat. 

"Yah, gimana dong, aku juga pengen memudahkan. Nggak ada resepsi nggak papa. Tapi kan ortu aku nggak mau begitu. Nikah kan perlu restu ortu juga."

Siape yg bilang kudu nikah lari.. hadeuh, tepok jidat. 

Ada ortu temenku yg mudahin anaknya banget buat nikah dalam hal finansial. Tapi kan ya, nggak semua ortu kayak gitu. Dan kita juga nggak perlu ngiri sama orang lain. Ujian kita kan beda-beda. 

Ortuku termasuk yg keras juga kalau udah punya pendirian. Sieun lah ya mau nyodorin calon juga. Khawatir ditolak mentah-mentah. Dan selama bertahun-tahun, ortu dan aku nggak pernah sejalan untuk milih calon suami buatku.

Dari dulu, aku selalu mikir. Buat aku yg penting orangnya baik dan aku suka, itu udah cukup, yg lain bisa dikembangin wkwkwk. Baiknya itu Agama dan akhlaknya. Yg aku suka tu maksudnya kalau aku liat dia terbersit di benak aku 'insya Allah aku bisa hidup bersama dia'. 

Sampai akhirnya aku pilih dia yg sekarang jadi Suamiku. Kami nikah di saat kami berdua sama-sama belum mapan. Dan sulit bagi kami untuk meyakinkan ortu, terutama ortuku. Tapi atas izin Allah, Allah tolong dan lancarkan semuanya. 

Niat akan jadi niat aja sampe bumi gonjang-ganjing kalau nggak diusahakan. Kita jadi perempuan juga ada baiknya memudahkan calon Suami kita. Kalau memang dia itu worth it, kenapa enggak? Worth it atau enggaknya berdasarkan penilaian syar'i ya. 

Aku mah belajar aja dari bunda Khadijah yg liat nabi Muhammad saw dari hatinya, masya Allah. Walaupun segalanya dari beliau itu bagus ya. Insya Allah kalau itu  yg jadi dasarnya, kita bisa dapat jodoh yg baik juga. Meski nggak sekelas Rasul. Da aku mah apa atuh? Sekelas bunda Khadijah aja enggak, jauh malah. Hehe

And, Alhamdulillah I'm so lucky.. Suami care banget sama Ibunya. Ke aku Istrinya pun begitu. Waktu aku lagi hamil pernah muntah diperjalanan, luber kena bajuku dan nyiprat ke baju dia juga. Sampe rumah semuanya tentang muntahan itu dia yg bersihkan. Aku diminta istirahat aja. Dan sering juga dimandiin Suami. Pasca melahirkan juga diwaslapin Suami. 

Aku nggak pernah rugi memilih cowok yg saat itu belum mapan. Yg aku terima adalah kebaikan. Meski dia atau aku pun pasti punya kekurangan. 

Insya Allah, di luar sana masih banyak cowok yg baik. Kalau dia belum mapan bukan berarti dia nggak baik, mungkin aja itu belum waktunya untuk dia, atau mungkin memang kehendak Allah demikian. 

Lebih baik jalanin dari 0 sama pasangan halal, insya Allah berkah. Daripada jalanin dari 0 sama pacar atau apa sebutannya, malah Allah murka. 

Nikah itu baik, jangan sampe dimulai dari hal yg nggak baik 😊


Selasa, 14 Januari 2020

Aku Dibully

Waktu SD aku pernah dibully. Dimulai saat aku pindah Sekolah ke kota Bogor. Temen-temennya kayak yg aku tonton di sinetron, ada bosnya segala. Padahal waktu aku di Sekolah sebelumnya nggak ada yg begitu. Aku nggak nyalahin Sekolahnya. Tapi ya itu emang sifat individunya aja. 

Kalau aku punya sepatu baru diinjek-injek, giliran punya dia nggak sengaja keinjek pas lagi main, eh nangis. Kalau aku punya barang baru dimusuhin, soalnya dia belum punya. Giliran dia punya barang baru seolah jadi keren. Kalau dia nggak suka sama aku, satu kelas disuruh musuhin aku. Dan anehnya, hampir sekelas manut. Temen sebangku aja sih yg tetep main sama aku. 

Yg ngena banget tu dulu. Habis pelajaran pencak silat, jalan kaki kan menuju ke Sekolah sama temen-temen yg lain. Soalnya pencak silatnya di lapangan yg jauh dari Sekolah waktu itu. Terus aku jalan agak cepet dibanding temen aku yg lain, pas di tempat yg agak sepi, papasan sama dua orang temen sekelasku, cowo. Tiba-tiba aja celana olahraga aku diperosotin. Entah apa niatnya. Aku malu banget, terus aku pasang lagi celana olahragaku. Aku lari, sambil nangis. Sedih banget.

Aku nggak ngerti ya dulu kalau itu tu udah termasuk pelecehan. Yg jelas aku malu banget. Aku nggak terima diperlakukan kayak gitu. Aku lari sambil nangis, nyalip temen-temen yg lain yg udah di depan. Terus ketemu tu sama bosnya kelas aku. Dia nanya kenapa aku nangis. Kan boro-boro mau jawab ya, aku cuma jalan terus aja. 

Nggak tahu gimana ceritanya, dia udah nyampe duluan di kelas. Dan, ada temenku bilang kalau tas aku diludahin sama si bos kelas itu. Soalnya dia nggak terima aku nyelonong gitu aja, dan nggak jawab pertanyaan dia. Pas aku cek, bener, tasku yg khusus buat bawa baju olahraga ada basah gitu, kayak udah nyerep. Pas aku cium, bau air liur. Tambah sedih lah aku. 

Aku nggak terima banget atas ulah temen-temenku itu, waktu wali kelas dateng. Aku mau aduin semuanya. Biar mereka jangan ulangi lagi kayak gitu. Pas aku maju ke meja guru, mau bilang sama guruku. Aku nangis, nggak bisa aku tahan, nangisnya sampe sesenggukan. Jadi omongan aku nggak jelas, tiap mau ngomong sesenggukan. Guruku jadi nggak ngerti apa maksudku. 

Akhirnya malah aku sama si bos kelas itu disuruh salaman. Baikan. 

Salah siapa kalau kayak gitu? Salah aku karena nggak bisa jelasin? Maybe. Terserah. 

Sepanjang aku Sekolah bareng dia, hampir sepanjang itu juga aku terima perlakuan yg kurang baik, difitnah pernah. Bayangin, anak SD memfitnah. Nggak ngerti aku.

Kalau buat si bos kelas itu, aku udah maafin. Tapi memang segala yg udah terjadi membekas. Entah gimana ngapusnya. Padahal mungkin dianya juga  udah lupa. Ya semoga nggak ada yg kayak dia atau kayak aku lagi kedepannya. 

Teruntuk teman sekelasku, itu dua orang cowo, aku masih ingat wajahnya. Aku nggak terima sama sekali diperlakukan seperti itu. Entah gimana, mereka nggak merasa bersalah. Bahkan di lain waktu, salah satunya coba ngitip rok anak cewe. Apa ini remeh? Mungkin mereka bercanda aja? Apa kalian nggak nonton berita, ada bocah yg katanya masih ingusan tapi melakukan hubungan selayaknya suami-istri? Bahkan ada yg me****kosa. Masih mau bilang ini B aja alias biasa aja? 

Aku nggak pernah setuju sama bullying, dan aku nggak pernah setuju sama pelecehan. 

Suatu kejadian, mungkin akan terlihat biasa aja bagi sebagian orang, karena itu bukan menipa dirinya, atau orang yg disayanginya. Tapi itu jleb banget ketika diri sendiri yg ngalamin. Jadi, jangan anggap remeh musibah yg menimpa orang lain. Kalau nggak bisa berkata yg baik, lebih baik diam. 

Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua dengan sebaik-baik penjagaanNya, aamiin ya rabbal alamin. 


Sabtu, 11 Januari 2020

Ego Suami-Istri

Suatu hari pernah ngambek-ngambekan sama Suami. Rasanya sutris lah kalau ngambek-ngambekan sama temen sekamar. Secara kan dari bangun tidur sampe mau tidur dia lagi-dia lagi. Enakan juga adem ayem terus. Tapi apa mau dikata hidup tak seindah khayalan.

Keheul rasanya, males ngomong. Rasanya pengen paego-ego. Aku lah yg bener. Dia juga mungkin mikir dia yg bener. Atau mungkin dua-duanya nggak ada yg bener, hehe. 

Bingung deh. Diem-dieman nggak enak. Mau minta maaf tapi punya ego segede apaan tahu. Tapi semuanya harus dikembalikan ke Allah. Ya udah, aku jebar-jebur tu dini hari, mandi, keramas, biar seger, biar bisa berpikir jernih. Lalu sholat tahajud. 

Setelah beberapa kali sholat, aku makin keinget kebaikan Suami. Ya dituntun sama Allah. Terus inget juga, gimanapun kondisinya, Istri lah yg disyariatkan oleh Allah untuk minta maaf duluan. Dengan mengubur ego, dan mengharapkan ridhonya Allah dan juga keberkahan dalam rumah tangga. Kemudian aku minta maaf ke Suami. 

Air matapun jatuh, jadi deh ngomong sambil nangis. Dan ternyata Suami bales dengan pelukan hangat juga minta maaf. Ya Allah.. haru banget lah saat itu. Jadi deh aku dan temen sekamar asik lagi, hehe. 

Kalau kita berusaha buat nurutin perintah Allah, pasti Allah kasih yg lebih baik. Allah selalu menepati janji. Allah tahu karakter Suami seperti apa, makanya Istri Allah perintahkan demikian. Dan, hasilnya masya Allah.. Berkah Allah mengalir insya Allah. 

Semoga Allah memberkahi rumah tangga kita dan keluarga kita semua, aamiin ya rabbal alamin 


Kamis, 09 Januari 2020

Teman Khayalan

Aku ini cerewet. Aktif sekali berbicara, menceritakan banyak hal. Rasanya segalanya bisa jadi menarik untuk diceritakan. Namun, aku bercerita pada cermin. Jika tak ada cermin, bukan berarti aku akan berhenti bicara. Aku akan tetap bicara seolah di dekatku ada lawan bicaranya. 

Aku akan berhenti bicara tiba-tiba sekali. Jika ada orang sungguhan yg datang. Maksudku bukan lawan bicaraku yg sebenarnya tidak ada. Karena kalau aku terus bicara, nanti aku disangka gila. Padahal aku tidak gila. Ya setidaknya itu anggapanku sendiri. Entahlah. 

Bertahun-tahun aku lakukan itu sejak SD, lupa sejak kelas berapa. Awalnya hanya untuk latihan akting saja, barangkali bisa jadi pemain sinetron. Tapi malah keterusan, seru. Ya, seru menurutku. 

Di keramaian aku ini amat pendiam kala itu. Tidak akan mulai bicara jika tidak diajak bicara duluan. Aku cenderung takut dengan orang baru. Tapi cerewet kalau sudah kenal. Ya kenalnya yg kenal banget gitu. 

Aku lebih suka sendirian, ada cermin dan aku. Atau tanpa cermin pun tak apa. Aku masih bisa berbincang, meski sendirian. So creepy.

Sekarang, setelah aku bersuami. Suamiku pernah bilang "Aku ngeri loh kalau kamu tiba-tiba ketawa sendiri. Terus kalau aku tanya, jawabnya nggak papa." 

"Kalau aku ketawa sendiri, berarti di pikiranku ada sesuatu yg bikin aku ketawa. "

Kadang, tiba-tiba ada sesuatu yg lucu terlintas dipikiranku, bisa karena aku melihat sesuatu, bisa juga karena aku mengingat sesuatu. Makanya kadang aku tiba-tiba tertawa. Nggak lama kok ketawanya. 

Bumbu-bumbu

Rumah tangga itu ada aja bumbunya. Misal ya bumbunya ada yg naksir sama Suami, ada yg naksir sama Istri. Bahaya nggak? Bahaya banget. Secara kan ada aja orang yg dengan suka hati menembus batas. Tapi ya kita sebagai manusia yg yakin dan takut sama Allah paham banget bahwa setiap perbuatan ada balasannya. Entah itu baik atau buruk. 

Kita mah ya, kalau aslinya udah baik ya baik aja. Tetep harus bertahan jadi orang baik meskipun sulit ya untuk tetap baik kalau lagi ada yg jahatin. Rasanya pengen banget bales, dan sebenernya kita bisa banget bales. Tapi kan kita inget lagi sama Allah ya. Kita berusaha jadi orang baik karena Allah aja, bukan karena manusia. 

Sering banget ya kalau aku share tulisan aku kayak gini ni, banyak yg ngira aku lagi curhat. Padahal aku tu emang suka gitu nulis, apalagi nulis caption ya, nggak perlu terlalu panjang. Tapi semoga bermanfaat buat dunia & akhirat yg nulis juga yg baca, aamiin. 

So, rumah tangga ada aja bumbunya. Yg belum rumah tangga juga ada aja bumbunya. Ya micin lah, ya mucun lah. Ya pengen banget nakol lah, hahaha. 

Katanya hidup ini cuma bentar. Sabar aja. Sabar untuk tetap jadi orang baik, hamba yg taat sama Allah. Meski kata kita mah lama ya hidup ini. Namun di akhirat nanti akan jauh lebih panjang/lama. Semoga kita bisa bersabar agar bisa mendapatkan kehidupan yg nyaman di akhirat kelak, aamiin. 

Btw, makasih banget loh buat yg suka kepoin aku. Tiap aku posting dibaca banget tulisanku. Memang aku nulis dan share itu untuk dibaca. Entah yg kepo punya maksud baik atau enggak. Aku hanya berharap agar setiap yg baca Allah beri hidayah, dan Allah lembutkan hatinya untuk menerima hidayah agar berhenti bermaksiat, aamiin ya rabbal alamin. 

Minggu, 05 Januari 2020

Topeng

Aku hidup di mana ada orang yg paginya gibahin si dia, tapi sorenya malah main bareng si dia. Awalnya itu membuatku heran. Apakah itu yg disebut dengan menjaga pertemanan, atau itu yg disebut dengan profesionalitas dalam berteman atau berorganisasi, atau bekerja? 

Apakah itu caranya agar kita tetap memiliki banyak teman, banyak realasi? Apakah itu sikap seorang yg sudah dewasa? Topeng. Memakai topeng. Bermuka topeng. Palsu. 

Aku lihat, orang-orang yg bersikap seperti ini asik saja haha-hihi dengan banyak teman di sekelilingnya. Mungkin mereka menikmatinya, kebahagiaan versi mereka. Yg penting di foto kelihatan temannya banyak. 

Saat di hadapan Allah mau kita pakai topeng atau tidak, Allah tetap tahu. Baik atau busuknya apa yg tersimpan di dalam hati kata. Bahkan sudah ada malaikat yg tidak pernah merasa sungkan ataupun berat untuk senantiasa mencatat segala perbuatan kita. 

So, terserahlah masing-masing kita ini mau bersikap seperti apa. Ingat saja pada akhirnya pasti akan kita pertanggungjawabkan. 

Jumat, 03 Januari 2020

Perempuan Perebut Lelaki

Kamu perempuan! 

Telah merebut anak lelaki dari Ayah Ibunya. 
Telah merebut kakak lelaki dari Adiknya. 
Telah merebut adik lelaki dari Kakaknya. 

Kamu perempuan! Istri! 

Dasar tukang rebut! 

Suamimu bukan milikmu! Camkan baik-baik! 

Suamimu milik Allah. Kamu hanya dititipkan sementara saja. Segala penilaian cukup dari Allah saja. 

Ada yg bilang, jadi perempuan itu mudah untuk masuk surga. Taat saja pada Suami. Yg bilang seperti itu dari kalangan lelaki. Mungkin menurutnya Surga lebih sulit diraih oleh kalangan lelaki. 

Tapi kenapa di Neraka banyak sekali perempuan, lebih dari lelaki? 

Sebuah prasangka adalah fakta bagi orang itu sendiri. 

Omong kosong tentang penilaian manusia. Jika kata-kata perebut itu disematkan padamu sampai memenuhi langit dan bumi, namun sesungguhnya km tidak demikian km tetap tidak demikian. 

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula [QS:Az-zalzalah:7–8]  ☝️

Yang Dinanti

Anak pertama dinanti
Sibuk orang mencari-cari
Cara untuk dapati

Senyum begitu lebar 
Saat mendapat kabar
Status hamil pun ditebar

Idealnya selanjutnya berjarak, katanya 
Setiap bulan bertanya-tanya 
Kapan datang siklus bulanannya 

Ia telah lupa 
Namun Allah tidaklah lupa

Bahwa setiap hamba
Sejak diciptakan rizkinya akan tiba
Hingga Allah mewafatkannya
Jadi, yakinlah padaNya

Allah Maha tepat janjiNya ☝️