"Yah, gimana dong, aku juga pengen memudahkan. Nggak ada resepsi nggak papa. Tapi kan ortu aku nggak mau begitu. Nikah kan perlu restu ortu juga."
Siape yg bilang kudu nikah lari.. hadeuh, tepok jidat.
Ada ortu temenku yg mudahin anaknya banget buat nikah dalam hal finansial. Tapi kan ya, nggak semua ortu kayak gitu. Dan kita juga nggak perlu ngiri sama orang lain. Ujian kita kan beda-beda.
Ortuku termasuk yg keras juga kalau udah punya pendirian. Sieun lah ya mau nyodorin calon juga. Khawatir ditolak mentah-mentah. Dan selama bertahun-tahun, ortu dan aku nggak pernah sejalan untuk milih calon suami buatku.
Dari dulu, aku selalu mikir. Buat aku yg penting orangnya baik dan aku suka, itu udah cukup, yg lain bisa dikembangin wkwkwk. Baiknya itu Agama dan akhlaknya. Yg aku suka tu maksudnya kalau aku liat dia terbersit di benak aku 'insya Allah aku bisa hidup bersama dia'.
Sampai akhirnya aku pilih dia yg sekarang jadi Suamiku. Kami nikah di saat kami berdua sama-sama belum mapan. Dan sulit bagi kami untuk meyakinkan ortu, terutama ortuku. Tapi atas izin Allah, Allah tolong dan lancarkan semuanya.
Niat akan jadi niat aja sampe bumi gonjang-ganjing kalau nggak diusahakan. Kita jadi perempuan juga ada baiknya memudahkan calon Suami kita. Kalau memang dia itu worth it, kenapa enggak? Worth it atau enggaknya berdasarkan penilaian syar'i ya.
Aku mah belajar aja dari bunda Khadijah yg liat nabi Muhammad saw dari hatinya, masya Allah. Walaupun segalanya dari beliau itu bagus ya. Insya Allah kalau itu yg jadi dasarnya, kita bisa dapat jodoh yg baik juga. Meski nggak sekelas Rasul. Da aku mah apa atuh? Sekelas bunda Khadijah aja enggak, jauh malah. Hehe
And, Alhamdulillah I'm so lucky.. Suami care banget sama Ibunya. Ke aku Istrinya pun begitu. Waktu aku lagi hamil pernah muntah diperjalanan, luber kena bajuku dan nyiprat ke baju dia juga. Sampe rumah semuanya tentang muntahan itu dia yg bersihkan. Aku diminta istirahat aja. Dan sering juga dimandiin Suami. Pasca melahirkan juga diwaslapin Suami.
Aku nggak pernah rugi memilih cowok yg saat itu belum mapan. Yg aku terima adalah kebaikan. Meski dia atau aku pun pasti punya kekurangan.
Insya Allah, di luar sana masih banyak cowok yg baik. Kalau dia belum mapan bukan berarti dia nggak baik, mungkin aja itu belum waktunya untuk dia, atau mungkin memang kehendak Allah demikian.
Lebih baik jalanin dari 0 sama pasangan halal, insya Allah berkah. Daripada jalanin dari 0 sama pacar atau apa sebutannya, malah Allah murka.
Nikah itu baik, jangan sampe dimulai dari hal yg nggak baik 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar