Kamis, 09 Januari 2020

Teman Khayalan

Aku ini cerewet. Aktif sekali berbicara, menceritakan banyak hal. Rasanya segalanya bisa jadi menarik untuk diceritakan. Namun, aku bercerita pada cermin. Jika tak ada cermin, bukan berarti aku akan berhenti bicara. Aku akan tetap bicara seolah di dekatku ada lawan bicaranya. 

Aku akan berhenti bicara tiba-tiba sekali. Jika ada orang sungguhan yg datang. Maksudku bukan lawan bicaraku yg sebenarnya tidak ada. Karena kalau aku terus bicara, nanti aku disangka gila. Padahal aku tidak gila. Ya setidaknya itu anggapanku sendiri. Entahlah. 

Bertahun-tahun aku lakukan itu sejak SD, lupa sejak kelas berapa. Awalnya hanya untuk latihan akting saja, barangkali bisa jadi pemain sinetron. Tapi malah keterusan, seru. Ya, seru menurutku. 

Di keramaian aku ini amat pendiam kala itu. Tidak akan mulai bicara jika tidak diajak bicara duluan. Aku cenderung takut dengan orang baru. Tapi cerewet kalau sudah kenal. Ya kenalnya yg kenal banget gitu. 

Aku lebih suka sendirian, ada cermin dan aku. Atau tanpa cermin pun tak apa. Aku masih bisa berbincang, meski sendirian. So creepy.

Sekarang, setelah aku bersuami. Suamiku pernah bilang "Aku ngeri loh kalau kamu tiba-tiba ketawa sendiri. Terus kalau aku tanya, jawabnya nggak papa." 

"Kalau aku ketawa sendiri, berarti di pikiranku ada sesuatu yg bikin aku ketawa. "

Kadang, tiba-tiba ada sesuatu yg lucu terlintas dipikiranku, bisa karena aku melihat sesuatu, bisa juga karena aku mengingat sesuatu. Makanya kadang aku tiba-tiba tertawa. Nggak lama kok ketawanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar