Jumat, 15 Desember 2017

Tak Pantas Aku Mengeluh

Luh luh luh luh..
Manusia seringkali mengeluh, dan manusia itu aku.. Astagfirullah..

 “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah dan apabila mendapat kebaikan dia menjadi kikir.” (QS.Al-ma’arij:19-21)

Beberapa waktu lalu, aku sempat hampir berputus asa. Aku rasa karena aku terlalu fokus pada hal yang membuatku sedih. Namun kemudian aku menyadari bahwa dunia ini hanya sementara, entah itu ujian berupa kemudahan atau kesukaran. Jadi tak baik jika aku mendalami, meresapi, dan menghayati kesedihanku itu.

Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk airpun.” (HR. At-Tirmidzi no. 2320, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 686)

Dunia ini memang penuh kejutan, tapi jangan sampai kita terlalu sedih karena dunia. Karena tujuan kita bukan dunia.

Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfatul Ahwadzi, 7: 213)

Kemudian aku merenung sejenak, melihat apa-apa yang ada di sekitarku, yang kini ada padaku. Dia Allah telah mengaruniakan padaku apa yang dulu tak ada padaku.

Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi?” (QS. Fathir: 3)

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)

Sungguh tak pantas jika aku terlalu banyak mengeluh, sungguh tak pantas jika aku berputus asa karena dunia.

Sesungguhnya hati berada di tangan Allah ‘azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya.” (HR. Ahmad 3/257. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy (kuat) sesuai syarat Muslim)

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.” (HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar