Ya Allah.. Beratnya melawan diri sendiri..
Ketika kita memutuskan untuk berhijrah, bukan berarti semuanya akan menjadi mudah. Justru kita diuji, apakah kita bersungguh-sungguh dengan hijrah kita atau tidak. Ujian itu bisa datang dari luar ataupun dari dalam diri kita sendiri.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS al-'Ankabuut Ayat: 2)
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS al-'Ankabuut Ayat: 3)
“Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.(QS al-baqarah: 155)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (ujian) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS Al baqarah: 214)
Diriwayatkan dari Sa‘ad bin Abi Waqqos,ia berkata, “Aku berkata, “Wahai Rosulullah, siapakah manusia yang paling dahsyat ujiannya?” Rosulullah bersabda, “Para nabi, setelah itu orang-orang sholeh, setelah itu yang berikutnya dan berikutnya. Seseorang diuji sesuai kadar agamanya. Jika agamanya kuat, bala-nya pun bertambah. Jika kadar agamanya tipis, balanya diringankan. Dan orang beriman akan terus ditimpa bala sampai ia berjalan di muka bumi tanpa sedikitpun ada kesalahan pada dirinya.” (HR. Bukhari – Muslim)
Jika ujian itu datang dari luar, mungkin itu akan lebih mudah kita sadari, lalu kita bersegera berlindung kepada Allah atas gangguan yang datangnya dari luar itu. Namun, ketika ujian itu datangnya dari diri kita sendiri, mungkin itu akan nampak samar. Bisa jadi kita menamainya sebagai bisikan hati, kata hati, petunjuk mimpi, atau apalah namanya. Padahal itu adalah godaan setan yang berpadu dengan hawa nafsu yang ada pada diri kita.
"Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad [berjuang] melawan dirinya dan hawa nafsunya."
(Diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu. Juga diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dan Ad-Dailami. Hadits ini juga dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ush-Shaghîr, no 1099, dan beliau menjelaskannya secara rinci dalam Silsilah Ash-Shâhihah, no. 1496.
Bersegerahlah kita berlindung pada Allah dari gangguan yang datangnya dari dalam diri kita sendiri.
”Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia” (QS. An Naas:1-6)
“… dan bertaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang beriman bertawakal” (QS. Al-Ma’idah: 11).
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Ya Allah.. Bantu hamba untuk mengalahkan diri sendiri.. Demi taat kepadaMu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar