Allah tidak menjadikan rasa suka bahkan cinta kita pada makhluknya untuk menghianatiNya.
Apa-apa yang ada di dunia ini semestinya mengantarkan kita untuk menjadi hamba yang lebih taat padaNya. Entah itu kebaikan atau keburukan yang dihadapkan pada kita.
Sesungguhnya kita diuji oleh Allah melalui perasaan kita sendiri. Apakah kita akan tetap taat padaNya, atau kita malah lebih memilih makhlukNya?
Sungguh sangat sulit melawan diri sendiri daripada melawan orang lain yang sudah jelas-jelas salah.
Namun, apakah kita sungguh yakin pada Allah? Apakah kita sungguh percaya pada janjiNya?
Dunia ini kecil, akhiratlah yang abadi. Ketika hati kita mulai melemah, ingatlah bahwa kita akan kembali pada Allah, dan cara hidup kitalah yang akan mengantarkan dengan cara apakah kita akan kembali padaNya. Baik kah? Buruk kah?
Sungguh aku takut mati, mati dalam buruk. Jangan ya Allah.. Jangan.. Aku tak sanggup..
Sesungguhnya firmanMu adalah benar.. JanjiMu adalah benar..
Allah lah yang memiliki aku, kamu, kalian, langit, bumi dan seluruh isinya. Tanpa Allah aku bahkan tak lebih baik dari benda yang paling tak berharga sekalipun..
Tanpa Allah aku ini apa?
Maka, yakinlah ketika kita melepaskan, meninggalkan sesuatu karenaNya. Karena hakikatnya semua itu milikNya.
“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘azza wa jall, melainkan Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.” (HR. Waki’ dalam “Az-Zuhd” 2/68/2, Ahmad 5/363, Al-Qudho’i dalam “Musnad Asy-Syihab” 1135)
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Ath-Tholaq: 2-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar