"Mau ngapain kamu pakai kerudung?"
"Kan hari jum'at ma, memang harus pakai kerudung ke sekolah."
Saat itu menurut mama lebih baik aku berhijab itu setelah menikah, dan sebelumnya aku juga punya pikiran yang sama. Sebetulnya ketika masih SMA, aku sudah punya keinginan untuk berhijab. Tapi di sisi lain aku masih belum siap, masih ingin menjadi remaja pada umumnya, yang 'biasa-biasa saja' terhadap agama.
Menurutku pada saat itu, perempuan berhijab harus betul-betul menjaga tindak-tanduknya, harus baik.....sekali, lebih baik daripada perempuan yang belum berhijab. Sampai suatu ketika ada yang berkata padaku.
"Sebagai muslim kita harus punya KTP."
"Aku kan belum 17 tahun."
"KTP kita sebagai muslimah apa?"
"Apa?"
"Hijab."
Jadi, agar kita sebagai muslimah bisa dikenali oleh Rasulullah SAW, kita harus menunjukan KTP kita sebagai muslimah, yaitu dengan hijab.
"Tapi kan, banyak perempuan yang sudah berhijab tapi prilakunya masih belum baik."
"Berhijab itu wajib bagi setiap muslimah yang sudah baligh."
"Aku nanti saja berhijabnya setelah menikah."
"Memangnya kamu tahu kapan kamu akan meninggal, apakah sempat menikah atau tidak?"
Kemudian aku tak bisa berkutik.
"Emmm.. Emmm.."
Setelah percakapan itu, aku minta izin pada mama untuk berhijab, dan jawabannya apa?
"Tidak"
Aku mulai merayu-rayu mama dengan menjadi anak yang lebih baik dari biasanya, seperti menjadi lebih rajin beres-beres rumah. Tapi jawabannya tetap saja?
"Tidak."
😔😔😔
Tidak ada komentar:
Posting Komentar