Rabu, 31 Mei 2017

Hijrahku Part 8

Sebaik-baik pembuat janji adalah Allah, karena Allah Maha Menepati Janji. Manusia sering kali mengecewakan, bisa jadi karena sengaja atau tidak sengaja. Itulah makanya kita harus berharap, dan bergantung hanya pada Allah. Jika tidak, kita akan kecewa.

Imam Syafi'i mengatakan bahwa berharap pada manusia rasanya pedih. Ya, pedih sekali, melebihi luka secara fisik, karena itu bisa membekas dalam ingatan. Kejadian itu membuat aku menyadari semua itu.

Di saat tersedih, terpuruk, dan ter ter lainnya yang aku butuhkan adalah Allah. Aku malu sekali datang di saat sedih, seolah hanya butuh padaNya di kala sedih. Tapi aku tak sanggup jika harus menghadapinya sendirian. Apakah aku berlebihan? Orang yang sudah pernah patah hati kemungkinan  besar akan mengerti rasanya. Kalau belum patah hati, semoga jangan mengalami ya.

“dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. Yusuf:87)

... Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

"Oh Allah.. Peluk aku.. Engkau yang selalu bersamaku, dan tak pernah meninggalkanku. Engkau yang selalu menerimaku meski sering kali aku mengecewakanmu.. Kasih sayangmu begitu besar untukku, tapi aku malah ragu memberikan yang terbaik untukMu. Ampuni aku ya Allah.. Ampuni hambaMu ini" aku menangis tersedu-sedu.

Pertama kali yang diciptakan Allah adalah qalam ( pena ), Allah berfirman kepadanya ; ” Tulislah ” , maka dia menulis takdir segala sesuatu semenjak 50.000 tahun sebelum diciptakan langit dan bumi dan Arsy Allah di atas air. ‘' ( HR Muslim )

"Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. "

-Umar Bin Khattab

" Maafkan aku ya Allah, ampuni aku ya Allah, jika selama ini ada terselip rasa ragu akan janjimu. Ampuni aku. Kini aku yakin akan janjimu 100%."

Sejak saat itu aku bertekad memperbaiki apa-apa yang belum baik. Hijabku belum baik, celana jeans itu, model celana pensil, yang membentuk lekuk tubuh, harus aku ganti. Aku ingin berubah menjadi lebih baik, aku ingin hijrah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar