Senin, 16 Juni 2025

Dari 0 Ya

Orang-orang ribut. Meributkan tentang ruginya menemani dari 0. Ya terserah saja, masing-masing. Mau dari 0 kek, puncak kek, terserah. Peduli amat sama pilihan orang.

Mau kamu pilih dari 0 atau sudah di puncak, masing-masing ada ujiannya. Mau hidup tanpa ujian? Mimpi. Orang mati saja masih ada pertanggungjawabannya. 

Inti dari semuanya itu bukan tentang dari 0 atau puncak. Tapi niat anda mengawali hubungan anda, bagaimana cara anda, tujuan anda. Buat apa meributkan hal yang tidak perlu?

Lah, kok aku juga ikut ribut? 
(Ketawa geli)


Kenapa Takut Kehilangan Sementara Aku Tak Pernah Benar-Benar Memilikimu

Hal konyol di dunia ini adalah perasan memiliki sesuatu, padahal nothing. Aku tak pernah benar-benar memiliki, sebab semuanya milik Allah. Kebahagiaan yang aku rasakan berasal dari Allah. Kemudian jika aku ditimpa kesedihan, aku hanya diminta untuk bersabar melaluinya. 

'Hanya' sebuah kata yang penuh makna. Semuanya yang aku jalani di dunia ini, lalui saja. Bahagianya dengan syukur, sedihnya dengan sabar. Ya, lalui saja. Karena semuanya betul-betul akan berlalu, semuanya berlalu silih berganti. Apapun yang terjadi, bahagia maupun sedih, yang terpenting adalah ketenangan.

Rasa takut kehilangan yang ada di dalam hati digetarkan oleh Allah agar aku sadar bahwa kepemilikan itu ada pada Allah. Manusia harus selalu diingatkan, karena manusia adalah manusia. 

Terima saja perasaan bahagia itu, terima saja perasaan sedih itu, nikmati saja. Aku 'hanya' perlu melaluinya. 'Hanya'.

Bagaimana makna 'hanya' dalam kehidupanmu?

Aku tak penasaran.