Seringkali mikir kalau Suami nggak cinta sama aku, karena kalau lagi di luar yang ditanya anaknya aja terus, istrinya enggak. Menurutku orang yang cinta itu akan 'seperhatian itu', yang akan kepo terus sama orang yang dicinta.
Aku lupakan apa yang selama ini suamiku udah usahakan buat aku. Kayak nurutin apa yang aku mau, ngerjain kerjaan rumah, dll.
Menurutku orang yang cinta itu harus selalu inisiatif buat menyenangkan pasangan, bukannya diminta, harus selalu antusias menanggapi pasangan.
Padahal.. bahasa cinta orang itu condongnya beda-beda. Dan suamiku itu lebih act of service.
Mungkin karena dulunya aku kurang mendapatkan word of affirmation dari ortuku. Jadi sekarang aku 'haus' akan itu.
Ini bukan salahku, tentang takdirku, apapun itu.
Aku hanya harus memahami.
"Ya Allah, bahagiakan aku dengan cinta-Mu, sehingga aku merasa tak butuh pada selain-Mu."
Beberapa kali doa itu. Hatiku jadi tenang.
Kemudian, Allah jawab.
Aku minum habattusauda, lalu aku inget, itu yang belikan suamiku karena aku bilang bahwa aku sakit dan perlu minum itu. Kemudian aku menyadari cintanya.
Cinta-Nya membuka hatiku.
Ku berjalan menuju suamiku yang sedang cuci piring, ku peluk Ia dari belakang "Aku minta maaf ya." Di akhiri dengan Ia mengecup keningku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar