Dulu, aku diajak ke tempat Ayah kerja, dulu aku juga sering diberi hadiah oleh Ayah. Bahkan Ayah sering bertanya padaku "Vita mau dibawakan apa? Vita mau beli apa?". Walaupun hanya beberapa moment yg aku ingat. Tapi itu amat spesial buatku.
Kadang aku membayangkan, seandainya saja masih seperti dulu. Mungkin akan begini atau begitu. Tapi waktu nggak mungkin bisa diputar ulang. Semua sudah beralalu, itu hanya masa lalu.
Katanya tolak ukur seorang perempuan untuk menilai calon suaminya adalah Ayahnya. Temanku pernah berkata, "Aku ingin mendapat Suami seperti Ayahku." Sedangkan aku, tidak pernah bisa sepercaya diri itu berkata demikian.
Namun tanpa aku sadari. Memori aku bersama Ayah, meski hanya beberapa saja yg ku ingat, telah masuk ke alam bawah sadarku. Dan, itu menjadi tolak ukurku dalam menilai calon suamiku. Aku cenderung tidak suka dengan lelaki pelit. Entah, mungkin orang pelit juga punya niat baik, yaitu untuk ngirit. Entah.
Bagiku salah satu kriteria suami yg baik adalah, seorang yg akan bertanya "Vita mau dibawakan apa? Dan, Vita mau beli apa?" hahaha. Tepat seperti Ayahku. Tanpa aku sadari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar