Selasa, 31 Desember 2019

Obsess

I was so lonely, lonely, lonely, lonely.. 

Alone at my house which I couldn't say it as a home..

I was crying.. 

Aku takut sendirian ya Allah.. Itu yg berkali-kali terucap dari mulutku. Tapi aku tetap sendirian. Menghela nafas. 

Aku teringat, ada kawan Ibuku yg ingin menjodohkan anak lelakinya denganku. Waktu itu anaknya sudah SMA, sedangkan aku masih SD. I thought it was good. Mungkin akan lebih baik kalau aku punya suami nanti. Jadi aku nggak sendirian lagi. Mungkin. 

Tanpa aku tahu pernikahan itu seperti apa. Aku membayangkan seandainya ada suamiku di sisiku. Entah siapa. Mungkin anak kawan Ibuku itu. Entah. 

Saat itu aku mulai menunggu. Menunggu suami masa depanku menjemputku. Sampai aku dewasa, aku menunggu, dan ternyata aku bisa mencari. Ternyata, anak teman Ibuku itu bukan jodohku. Karena Ibuku sendiri tak berkenan. Apa boleh buat. 

But, one day.. Seorang berkata padaku "Menikah itu bukan pelarian atas masalah yg km hadapi."

Benarkah aku ingin menikah lari? Kawin lari? Oh tidak. Orang itu bilang aku ingin menikah agar aku bisa lari dari masalahku. Lari artinya aku hanya pergi, sementara masalah itu tetap ada, masih ada. 

Senin, 30 Desember 2019

Fatherless

Lama sekali nggak ingat wajah Ayah. Aku cuma ingat beberapa moment bareng Ayah. Tapi ingatan aku nggak dibarengi dengan sketsa wajah Ayah. Well, berarti yg aku ingat adalah kebaikan Ayah saja. Yup, Ayahku memang baik. Dulu sekali, aku adalah anak kesayangan. Jelas saja, saat itu aku anak satu-satunya. Hehe

Dulu, aku diajak ke tempat Ayah kerja, dulu aku juga sering diberi hadiah oleh Ayah. Bahkan Ayah sering bertanya padaku "Vita mau dibawakan apa? Vita mau beli apa?". Walaupun hanya beberapa moment yg aku ingat. Tapi itu amat spesial buatku. 

Kadang aku membayangkan, seandainya saja masih seperti dulu. Mungkin akan begini atau begitu. Tapi waktu nggak mungkin bisa diputar ulang. Semua sudah beralalu, itu hanya masa lalu. 

Katanya tolak ukur seorang perempuan untuk menilai calon suaminya adalah Ayahnya. Temanku pernah berkata, "Aku ingin mendapat Suami seperti Ayahku." Sedangkan aku, tidak pernah bisa sepercaya diri itu berkata demikian. 

Namun tanpa aku sadari. Memori aku bersama Ayah, meski hanya beberapa saja yg ku ingat, telah masuk ke alam bawah sadarku. Dan, itu menjadi tolak ukurku dalam menilai calon suamiku. Aku cenderung tidak suka dengan lelaki pelit. Entah, mungkin orang pelit juga punya niat baik, yaitu untuk ngirit. Entah. 

Bagiku salah satu kriteria suami yg baik adalah, seorang yg akan bertanya "Vita mau dibawakan apa? Dan, Vita mau beli apa?" hahaha. Tepat seperti Ayahku. Tanpa aku sadari sebelumnya. 

Selasa, 24 Desember 2019

When Your Spouse Loved by the Other

What's you gonna do?

Habis nonton curhat pelakor diterapi psikologis.

Udah banyak banget orang yg bahas soal pelakor. Kata temen sih, hadapi dengan elegan. What kind of elegan ya? 🤔

Dear Suami, di luar mungkin ada pelakor/calon pelakor.

Dear Istri, di luar mungkin ada pebinor/calon pebinor.

Pernikahan seperti apa yang kalian inginkan? 

Sakinah mawadah warahmah itu perlu diperjuangkan bersama. Bahagianya rumah tangga itu bukan hanya membahagiakan Suami/Istri. Keluarga juga ikut bahagia, dan jika sudah mempunyai anak, anak pun juga bahagia.

Suasana rumah tangga yg sakinah mawadah warahmah akan membuat jiwa anak menjadi tentram. Jiwa yg tentram insya Allah akan menuntun pada kebaikan. Semuanya bisa diraih jika diusahakan bersama insya Allah.

Dear pelakor/calon pelakor, pebinor/calon pebinor. Tidak ada yg bisa menghalangi niat buruk kalian kecuali Allah. Semoga Allah hilangkan sifat hasad/iri/dengki yg ada pada diri kalian, semoga Allah lembutkan hati kalian untuk menerima hidayah dan bertobat.

Fitnah terbesar bagi lelaki adalah perempuan. Belajar dari kisah nabi Yusuf as yg selamat dari fitnah perempuan atas pertolongan Allah. Allah akan senantiasa menolong hambanya yg mendekat dan memohon pertolongan padaNya. 

Fitnah besar bagi perempuan adalah uang alias duit. Banyak yg rela menjual kehormatannya demi duit. Berpakaian seksi demi kerjaan. Semoga kita dijauhkan dari segala fitnah.

Jangan buka pintu fitnah. Jangan kasih celah setan masuk. Modus curhat sama suami/istri orang, minta solusi. Setan masuk. Istighfar, jangan ikuti langkah-langkah setan. Setan hanya mengajak pada perbuatan keji dan mungkar.

Semoga Allah senantiasa berkahi dan jaga rumah tangga kita semua dengan sebaik-baik penjagaanNya. Aamiin ya rabbal alamin.

Sabtu, 21 Desember 2019

Gampang Bilang Cinta

Bilang cinta di saat lagi bahagia itu gampang banget. Lain halnya kalau lagi ngambek-ngambekan, bilang cinta jadi butuh usaha lebih. Usaha buat nurunin gengsi, ngilangin ego. Nggak gampang loh. Apapun masalahnya, kalau ego terus dipertahankan, bisa lama selesainya.

Allah menganjurkan Istri untuk meminta maaf lebih dulu. Itulah Istri sholehah. Tapi gampang kah jadi Istri sholehah? Ngomong doang mah gampang, hehehe. Pada praktiknya, akan gampang kalau dilakukan karena taat sama Allah. Terus kalau ngelakuin karena cinta gimana? Faktanya, kalau lagi ngambek cinta itu jadi nomor sekian. 

Tapi, di balik ego yg ada pada diri kita. Kita harus inget bahwa kita ini adalah hamba Allah. Lakukanlah apa-apa yg Allah sukai, dan tinggalkanlah apa-apa yg Allah benci. Meski kita ngerasa bener, namun karena kita mau taat sama Allah, mau Allah ridho sama kita, ya udin, ilangin tuh ego atau gengsi.

Akhirnya, suami istri jadi rukun. Karena buat Suami itu, kalau Istrinya minta maaf duluan, hati Suami jadi luluh. Inget lagi, ini loh Istri yg dia cinta. Ternyata memang masya Allah kesayangan banget, baik sama Suaminya, Istri sholehah yg kayak Allah sebutkan. Aamiin ya rabbal alamin.

Allah yg udah nyiptain kita. Allah yg tahu persis karakter kita seperti apa. Kalau Allah perintahkan perempuan untuk begini atau laki-laki begitu, ya itu udah sesuai dengan fitrah kita masing-masing. Suami itu pemimpin keluarga, nggak suka tuh kalau makmumnya ikut ngegas. Inginnya Istri itu ngademin, jadinya bikin tenang. Terbukti kan apa yg Allah perintahkan itu mengandung kebaikan, bahkan yg kita belum tahu sekalipun.

Jadi, ayok terus belajar taat sama Allah 😉




Selasa, 17 Desember 2019

I was Depressed

That was my day. I was depressed. Tapi nggak ada yg tahu. Buat apa orang tahu? Memang mau bantu? Atau cuma mau bilang kasihan? Nggak perlu. Toh aku udah cukup mengasihani diriku sendiri. Atau mau jadiin aku bahan gosip? Hello.. Km juga adalah bahan gosip. Lalu, mau saling gosipin? Ih, ogah amat. 

That was my day. I was depressed. Aku nggak bisa tolong orang lain. Aku sibuk dengan diriku sendiri. Menyalahkan seorang yg biasa kupangil aku atau gue. Padahal semuanya bukan akibat dari ulahku. Tapi aku pikir, aku pantas merasakan sakit secara fisik. 

That was my day. I was depressed. Aku berteriak sekeras mungkin, sampai urat leherku bengkak. Tapi, siapa juga mau dengar. Aku hanya berteriak dalam bantal 

That was my day. I was depressed. Aku benturkan kepalaku ke lemari sambil menangis. Menyalahkan diri sendiri. Padahal itu bukan ulahku. Tapi aku pikir, aku pantas merasakan sakit secara fisik. 

That was my day. I was depressed. Aku ambil pisau di dapur, aku sayat-sayat tanganku. Tidak terasa perih, dan tidak ada darah yg mengalir. Pisaunya tumpul. 

That was my day. I was depressed. Aku tidak berpikir untuk mengakhiri hidupku. Aku hanya berpikir, bahwa aku pantas merasakan sakit secara fisik. Karena batinku sudah habis. Fisikku yg baik hanya topeng saja mungkin. 

Bunuh diri itu dosa. Aku tahu. Sudah tahu sejak SD. Yg baru aku tahu setelah aku dewasa adalah... Dulu sekali, ada orang yg hanya berniat melukai dirinya sendiri, kemudian berdarah. Ia tak bisa menghentikan darahnya, bukan dengan sengaja. Hingga akhirnya Ia mati kehabisan darah. Ia terbunuh, oleh tangannya sendiri. 

Kelak, Ia akan masuk neraka. Di sana, Ia akan merasakan berkali-kali bunuh diri dengan cara yg sama. Berkali-kali merasakan sakit yg sama, terus menerus, tiada akhir. 

Sejak saat itu aku berhenti menyakiti diriku sendiri. Aku tahu batinku perih di dunia yg fana ini. Tapi semoga batinku puas di akhirat nanti, karena diberi kebahagiaan sejati oleh Allah swt. Aamiin ya rabbal alamin. 

I was depressed. I was. 

Now I am grateful, I have Allah. Alhamdulillah 

Jumat, 13 Desember 2019

Remeh Banget Sholat Buat Kamu?

Kalau sholat masih km anggap remeh, apa km itu udah bener-bener hidup? Soalnya kalau orang hidup ya harusnya ngejalanin tujuan dia diciptakan di dunia ini, yaitu untuk beribadah kepada Allah.

Ngerinya, hidupnya belum bener hidup udah keburu dipanggil sama mati yg beneran mati, nggak bisa bangkit lagi. Mana ada bangkit dari kubur terus jadi setan gentayangan dan bilang "saya pengen hidup lagi, belum cukup amal sholeh buat menunggu hari kiamat dengan nyaman di dalam kubur."

Orang yg udah ngerjain kewajibannya untuk sholat 5 waktu aja masih belum tahu nasibnya nanti gimana. Nah, ini yg belum mau sholat 5 waktu nyantai waeee.. Nyantai baeeee.

Hellooo.. Meskipun km anggap sholat itu remeh, tetap sholat itu wajib dan tetap aja km dosa kalau nggak sholat. Meskipun km anggap mati itu nanti, tetap aja km bakal mati, bisa jadi bentar lagi, who knows? Tugas kita mah siap-siap aja.

Kalau dulu orang tua km nggak ngebiasain km sholat 5 waktu, itu kan dulu. Sekarang kan km udah gede, bisa baca dong postingan ini. Nalarnya udah jalan dong, bisa bedain mana yg baik dan buruk, mana yg wajib mana yg sunnah. Ya terus tunggu apalagi? Mau nyalahin didikan ortu terus? Mau sampai kapan?

Fasilitas buat cari ilmu sekarang bertebaran di mana-mana, bahkan sering ilmu itu sendiri yg dateng. Tapi seringnya malah diabaikan sama orang-orang. Terus aja nyalahin orang lain atas keburukan dalam diri, terus aja sampe abis nyawa km nggak bisa bertahan dalam tubuh.

Sampe akhirnya km sendiri yg akan disalahin kenapa dikasih akal pikiran nggak dipake dengan baik?

Semoga Allah selamatkan kita semua. Semoga Allah karuniakan kita semua kesudahan yg baik. Aamiin ya rabbal alamin.

Menikah Tanpa Cinta

Kata Suami "you did it. Menikah tanpa cinta."

Yes, we did. Menikah tanpa cinta

Tapi selepas nikah malah saling cinta Alhamdulillah. Karena Allah yg karuniakan cinta.

Banyak yg jatuh cinta, banyak yg saling cinta, tapi tidak banyak yg memperhatikan atau menjaga keberkahannya.

Hidup ini kalau nggak berkah buat apa sih? Bukannya dalam hidup ini kita diperintahkan untuk beribadah kepada Allah? Tentu, dan itu di semua aspek kehidupan. Termasuk dalam hal cinta mencintai.

Kalau mencintai/saling mencinta dengan cara pacaran, komitmenan, htsan, ttman, playstationan, atau apalah yg cuma beda nama namun aktif sejurus. Gimana mau berkah?

Keberkahan dicari buat apa sih? Ya ujung-ujungnya supaya bisa meninggal dengan baik. Meninggal apa sih? Mati

Setiap orang berhak memilih jalan hidupnya, entah halal atau haram. Dan setiap orang akan menanggung konsekuensinya.

Tugas kita kasih tahu kebaikan, ajak. Kalau soal hidayah, Allah yg kasih. Kita nggak bisa paksa. Inget, setiap perbuatan ada konsekuensinya. Kita sendiri yg pilih, kelak jangan salahkan siapapun.

Senin, 09 Desember 2019

Kakak Sayang Adik-adik

Dilahirkan menjadi seorang Kakak entah sebuah keberuntungan atau bukan. Yg jelas itu takdir. Mengerti semuanya lebih awal dibanding adik-adik, menangis di belakang tanpa Adik-adik, sendiri, sepi

Kakak berusaha memberikan sisi terbaiknya. Entah itu ungkapan nyata atau doa yg terselip dalam keheningan. Tetap saja Kakak tidak bisa jangkau semuanya. Ada keterbatasan. Kakak manusia

Kakak punya Allah, di mana Kakak bisa titipkan Adik-adik padaNya. Kakak nggak sendirian, ada Allah. Adik-adik kepunyaanNya Allah. Tak mungkin Allah biarkan, pasti Allah sayang

Semoga Adik-adik menjadi manusia yg mau disayang sama Allah. Karena banyak manusia yg menolak disayang Allah. Semoga Adik-adik menjadi manusia yg mau disayang Allah

Kakak nggak sendirian. Lahir Adik-adik, Kakak nggak sendirian, ada Adik-adik. Kakak sayang Adik-adik

Maafkan, Kakak manusia, ada keterbatasan. Semoga Allah jaga Adik-adik, dengan sebaik-baik penjagaanNya

Allah sebaik-baik penjaga, sebaik-baik pelindung

Semoga Allah kumpulkan kita kembali di SurgaNya

Aamiin ya rabbal alamin

Minggu, 08 Desember 2019

Mommy... Curhat Dong!

Wa iyaaaa
Jamannya masih jomblo suka banget curhat sama Mommy, apa aja deh diceritain. Main sama temen begini, main sama temen begitu, temennya siapa aja, uang jajan dipake buat beli apa aja, sampe pala pusing juga curhat sama Mommy. Ampun deh.. Itu lebih tepatnya curhat atau ngadu ya? Hahaha

Pas udah nikah gimana?

Laper telen sendiri, kesel telen sendiri, seneng baru bagi-bagi, hahaha. Terus udah nggak banyak curhat lagi sama Mommy? Yaiyalah yaiyadong

Aku tu kayaknya anak kesayangan Mommy banget, ahahaha, pede aja ini mah. Kalau aku sedih, laper, kesel pas udah nikah, terus curhat ke Mommy, kebayang nggak bakal jadi kayak apa?

Suamiku bisa kena omeeeelll... Padahal belum tentu suami yg salah. Ya kan🤔 yaiyadong

Terus aku jadi jauh dari Mommy dong sekarang? Apa-apa diem-diem bae?

Mommy cukup tahu bahagianya aku aja. Itu salah satu bentuk kasih sayang aku sebagai anak ke orang tua, dan juga ke Suamiku. Karena aku dan Suami harus saling menjaga satu sama lain. Kami juga harus menjaga hati orang tua kami agar tidak ikutan pusying dengan urusan kami. Namanya hidup, ada aja susah senangnya. Santuy aja yay

Jadi kalau Suami Istri diem-diem bae, nggak cerita every steps they take, santuy ae

Karena kalau Suami Istri udah minta pihak ketiga, alias penengah, berarti masalahnya udah parah euy

Santuy! Orang udah nikah emang beda, emang udah syari'atnya. Karena dalam rumah tangga ada aurat, nggak perlu semua orang tahu, termasuk Mommy tersayang

Syari'at dari siapa? Nabi Muhammad saw yg bersumber dari Allah swt

No baper-baper, santuy!

#islamicmotivation #islamicquote #marriage

Rabu, 04 Desember 2019

Duniaku di Sini Saja

Melihat pencapaian teman-teman yg masih single, bisa melangkah ke sana, ke sini, ke situ, sepertinya mereka sudah menjelajahi dunia. Sementara aku, sibuk dengan duniaku di sini saja

Tanpa aku sadari, tanpa aku ingat, bahwa tujuanku bukan dunia, bukan pengakuan orang-orang bahwa aku adalah manusia yg cukup keren, wow, ah apalah sebutannya

Dulu ingin sekali aku nikah muda, karena banyak sekali pahala berlipat yg bisa diraih dalam rumah tangga. Bahkan jika aku wafat saat ini, dalam keadaan Suamiku ridho padaku, insya Allâh aku dapat meraih Surga. Itu janji Allah, dan Allah Maha menepati janji

Duniaku, di sini saja, di mana aku bisa meraih pahala berlipat. Rupanya bukan dunia yg biasa saja. Ujiannya sungguh berat. Jika bukan dari orang lain, mungkin diri ini malah yg jadi ujian bagi orang lain, astagfirullah

Aku sedang mengemban tugas berat juga rupanya. Sekarang aku adalah dunia bagi anakku, aku yg akan membentuknya untuk jadi seperti apa. Jika anakku dapat tumbuh menjadi hamba Allah yg baik. Insya Allah dia juga bisa menjadi seorang yg baik dalam hal apapun, anak yg baik, teman yg baik, suami yg baik, dll insya Allah

Duniaku, di sini saja. Aku tidak butuh pengakuan siapapun. Aku hanya butuh pengakuan Suamiku, kesaksiannya, bahwa aku telah menjadi Istri yg baik baginya sehingga Allah perkenankan aku untuk masuk ke SurgaNya😭

#islamicmotivation #life

Saktinya Doa Ibu

Kalau ucapan seorang Ibu dapat menjadikan anaknya menjadi sebuah batu, kalau memang sesakti itu, mengapa tak ucapkan yg baik saja?

Kalau memang sesakti itu, dan atas izin Allah, doa Ibu sungguh mustajab untuk anaknya, mengapa tak hujani anak-anak dengan doa yg tak terhingga? Doa-doa kebaikan

Bukankah kalau anak bahagia orang tuapun bahagia?
Bukankah kalau anak bersedih orang tuapun sedih?

Kalau kita menjadi seorang Ibu, sudah tahu kalau kita pegang kunci, amanah dari Allah untuk menjadikan anak kita sebagai hamba Allah yg baik. Ayoklah kita belajar jadi hamba Allah yg baik dulu. Awali dari diri kita

Dekatkan diri kita pada Yang Menciptakan anak kita, agar doa kita di bumi yg kecil ini dapat melangit, dan diaminkan oleh para malaikat yg selalu taat, kemudian diijabah oleh Allah swt

Aamiin ya rabbal alamin

Senin, 02 Desember 2019

Salah Istri

Kalau Suami sakit itu salah Istri. Karena Suaminya nahan laper buat Istri, kerja capek buat Istri. Berkorban untuk Istri intinya

Istrinya nggak becus ngurus Suami. Padahal Istrinya seneng banget lihat Suaminya makan dengan lahap. Porsi Istri buat Suami deh, kan Suami yg banyak capek di luar

Saat jadi Istri, saat itu juga belajar jadi Ibu. Ketika lihat Suaminya makan lahap sedangkan makanan terbatas, Istrinya bilang udah kenyang

Gitu juga jadi Ibu, kalau anaknya kurus, Ibunya yg disalahin

Salahin aja itu Istri
Salahin aja itu Ibu

Nggak becus memang perempuan

Ugh, pedesnya

Lidah tidak bertulang
Jagalah lisan

Padahal di balik itu semua, baik Suami, Istri dan Anak, merasa bahagia terhadap satu sama lain, dan mengerti bagaimana keadaan satu sama lain

Itulah, kadang tidak semua hal perlu penjelasan

Orang yg mencintai Allah tentunya akan mengutamakan untuk berprasangka baik

Semoga kita semua dimudahkan untuk mengamalkan apa-apa yg Allah cintai, aamiin ya rabbal alamin

Minggu, 24 November 2019

Jalan Tol ke Surga

Katanya, menikah adalah jalan tol menuju Surga. Itu karena sangat amat banyak pahala yg terkumpul dalam rumah tangga

Wallahi, Surga itu mahal

Aku perlu mengemis pada Allah agar dikuatkan. Sebagaimana jomblo yg mengemis pada Allah agar tidak terjerumus dalam pacaran dan sejenisnya (maksiat)

Dunia ini sungguh nggak adil. Kebaikan belum tentu dibalas kebaikan. Kejujuran ditampar oleh muka dua. Akhirnya teradu domba

Munafik

Ya, Setan sungguh munafik. Ia janjikan Adam as bahwa ada kebaikan dalam suatu buah. Padahal Ia dusta. Terbukalah aurat Adam as dan Istrinya

Kemudian setan pun ada di kalangan manusia
Ya, setan itu ada yg dari kalangan jin dan manusia

Di hadapan nabi Muhammad saw ia berpolah baik, tapi di belakang beliau, ia berbuat ulah. Lidahnya lihai dan tajam, wajahnya dapat berganti rupa saat memuji di depan, dan mengolok di belakang

Wallahi, pahala besar dalam rumah tangga bukan diraih dengan mudah tanpa pertolongan Allah

Setan jadikan segalanya terasa mudah dalam pacaran. Mudah dalam memandang, mudah dalam menyentuh, padahal semua itu zina

Setan pun bahagia

Sementara, pernikahan jadi terasa amat sulit yg dengannya setan buat runtuh rumah tangga orang. Agar ia mendapat bintang tertinggi dari iblis laknatullah

Semoga Allah ampuni kita semua yg pernah berbuat salah ini

Semoga Allah kuatkan kita untuk senantiasa bersabar dalam taat

Ya Rabb

Jagalah kami
Lindungi kami

Aamiin ya rabbal alamin

Kamis, 21 November 2019

Kepo yg Buruk

Udah lama nggak nulis euy.

Yuk ah, cabcuzzz..

Temen-temen suka nggak kalau pesan/SMS/WA sejenisnya di HP kalian dibaca sama orang lain tanpa izin?

Bagi sebagian Suami-Istri wajar ya untuk keterbukaan satu sama lain.

Tapi jika di luar itu sepertinya nggak etis, nggak sopan, nggak-nggak deh 🚫

Dulu pernah ngalamin, punya temen yg pinjem HPku, tahunya dia scrolling pesan di HPku. Aku sih liatin aja, so so nggak tahu gitu. Tapi cukup tahu aja.

Kadang ya, kepo itu bisa bikin dosa, bikin nelangsa ati sendiri, bikin yg dikepoin keseul juga sih karena buka-buka privasi orang lain.

Dalam Islam kita nggak disuruh kepoin orang lain. Kalau orangnya cerita ya dengerin, kalau enggak ya nggak perlu nanya.

Karena tanggung jawabnya berat juga diceritain sesuatu sama orang lain perihal dirinya, apalagi itu sebuah rahasia. Ngalamin banget.

Makanya, akutu kesannya kayak cuek. Dulu pernah aku lihat temenku nangis waktu sholat di mushola. Terus kami jalan bareng, aku nggak tanya dia nangis kenapa. Tapi kalau dia berkenan cerita insya Allâh aku siap dengerin. Sekali lagi, itu privasi orang, kalau kita sekadar mau bantu nenangin sangat baik.

Dan, di lain waktu, temenku itu cerita sendiri alasan dia nangis waktu itu.

Sederhana sebenernya.

Tugas kita sebagai manusia terhadap yg lain adalah berprasangka baik.

Kepo itu bisa jadi baik dalam hal tertentu. Bisa jadi juga buruk dalam hal tertentu.

Selasa, 29 Oktober 2019

Needs

Aku butuh km Istri!

Apaan sih Suami, pengennya diturutin terus, pokoknya suami selalu bener deh. Ah, sebel.

Padahal Istri juga butuh Suami, dan Istri juga ngomel kalau kebutuhannya belum dipenuhi. Dan kata Suami, Istri itu selalu benar.

Hmmm.. Ok ok, jadi selama ini kami saling menilai dari perspektif diri masing-masing, tanpa memaklumi situasi orang lain. Yg sebetulnya kami itu saling membutuhkan, dan kami bahagia untuk saling memenuhi kebutuhan satu sama lain.

Jika Suami memberi pada Istri, Istri jadi bahagia.

Jika Istri memberi pada Suami, Suami jadi bahagia.

Memberi apa?

Memberi cinta! Memberi ketulusan!
Bukan omelan, bukan ambekan.

Tapi sayangnya, kita lebih banyak memilih untuk take, take, and take dari pasangan kita.

Padahal kita bisa give, give, and give pada pasangan kita.

Terus kalau kita udah give terus ke pasangan, siapa yg akan bales kalau ternyata pasangannya kurang peka?

Allah!

Allah yg akan balas!

Seluruh perbuatan baik km hanya untuk Allah kan?

Ingat, bagi Allah amatlah mudah membolak-balikan hati pasangan kita.

So.. Semoga kita selalu istiqomah berbuat baik hanya karena Allah. Aamiin ya rabbal alamin.

Kamis, 17 Oktober 2019

Ku Terima Kekuranganmu

Menurutku salah satu tanda kita udah siap nikah adalah ketika kita udah siap menerima kekurangan orang lain. Orang yg akan menjadi pasangan kita sepanjang hidup baik di dunia maupun di akhirat (harapannya begitu).

Dari sekian banyak manusia di bumi ini ( yg bukan nabi), adakah manusia yg nyaris sempurna? Kalau kelihatannya nyaris sempurna atau bahkan sempurna, mungkin kita yg belum mengenal dia lebih dekat.

Sebagai contoh, lihat saja pada diri kita sendiri. Apakah kita sudah nyaris sempurna? Kalau aku sendiri, mungkin malah jauh dari kata nyaris. Di luar kita mungkin terlihat seperti manusia yg berwibawa, cantique, ganteng-ganteng skoteng, dll. Tapi di rumah? Orang tua kita yg tahu kita seperti apa.

Bisa jadi kita kalau libur sekolah/kerja juga libur mandi, kalau tidur ngiler dan ngorok. Atau bahkan adik atau kakak kita tahu banget kalau kita suka buang angin sembarangan. Baca ya, 'suka'. Iyuuuuhhh..
Kalau tadi orang lain yg melihat kamu itu such a wow person tahu, batal kali naksir sama kamu. Wkwkwk. Lah, kok kamu? Terus aku enggak gitu? Hahaha (puas banget ketawanya).

Ok, ada kekurangan yg masih bisa kita terima, dan kita bantu lengkapi. Ada juga yg nggak bisa. Sesuaikan saja dengan kesiapannya masing-masing. Tapi kalau kita nyari atau nunggu yg sempurna, entah kapan dapetnya.

Lalu aku dan suami gimana?

Aku ini pakaiannya suami.
Suami itu pakaiannya aku.

Aku tutupin aib suami.
Suami tutupin aib aku.

Aku jaga kehormatan suami.
Suami jaga kehormatan aku.

Kalau di mata manusia kita ini baik. Itu semata-mata karena Maha Baiknya Allah udah nutupin aib kita. Jadi, tetap rendah hati ya..

Jadi, kalau kita mau nikah. Siapkan diri untuk menerima kekurangan orang lain. Insya Allâh setelahnya kita bisa lebih siap menerima kelebihannya dengan rasa syukur.

Terakhir..

I love you, my husband. Yg kadang jadi manusia ternyaman buat aku, dan kadang juga jadi manusia terngeselin buat aku, hahaha.

Semoga kita semua dikaruniai rumah tangga yg selalu sakinah waddah warrahmah. Aamiin ya rabbal alamin

Selasa, 15 Oktober 2019

Working Mum

Ibu bekerja bisa karena kesukaan, bisa juga karena kebutuhan. Hidup ini pilihan alias kita tidak bisa memilih semuanya dalam beberapa hal, dan dalam kondisi tertentu.

Hanya ditinggal ke kamar mandi sebentar, baby bisa nangis gerung-gerung. Alhamdulillah Uminya nggak suka boong, masih di kamar mandi bilangnya udah otw, eh 😅

Betapa bergantungnya baby sama Uminya. Betapa sedih Uminya lihat baby-nya nangis sampe segitunya. Teringat jaman dulu juga nangis kalau ditinggal ortu berangkat, hehe.

Bagi aku, Umi yg bekerja itu strong banget. Karena di samping bekerja di luar, dia juga harus mengerjakan kewajiban kepada suami dan juga anaknya. Itu butuh energi ekstra. Such a lelah situation.

Dan, ada juga Umi yg memilih untuk nggak bekerja. Karena tahu kemampuannya sampai sejauh mana. Yg mungkin kalau nyambi kerja di luar, suami dan anak malah kurang keurus. Suami pengen dilayani mungkin ngeluh capek. Anak ngajak main mungkin nyuruh main sama gadget aja. Akhirnya kewajiban malah luluh lantak.

Meski hidup pas-pasan. Pas mau makan ada, pas mau jajan ada, pas mau jalan-jalan ada, pas deh pokoknya, itu udah alhamdulilah. Sukur-sukur bisa lebih, jadi bisa sedekah lebih juga. Yg terpenting moment sama baby nggak hilang.

Karena ada masanya dia bukan baby lagi, nggak bergantung sama Uminya lagi, punya kegiatannya sendiri, bahkan mungkin harus menimba ilmu di negeri sebrang. Uminya harus ikhlas. Uminya nggak bisa paksa dia buat stay sama Uminya terus, hiks 😢

"Anak Umi tersayang. Kesempatan untuk bersama ini nggak bisa diputar ulang. Dan, mustahil Umi beli dengan uang. Biarkan Umi puas-puasin nemenin adek, peluk adek, cium adek, bobo sama adek, hiks😢. Semoga Allah penuhi hati kita dengan rasa syukur."

Setiap dari kita berhak memilih. Dan kita harus bertanggungjawab atas pilihan kita. Pastikan kitalah yg bertanggungjawab atas pilihan yg kita buat, bukan anak kita. Anak yg sungguh kita nantikan kelahirannya saat itu.

Selasa, 08 Oktober 2019

Berjuang

Istighfar.. Dengannya aku mengakui bahwa aku adalah hamba yg telah melakukan banyak dosa, kesalahan, dan khilaf, bahwa aku bukanlah siapa-siapa di hadapan Allah swt. Jika ada manusia memandangku baik sejatinya itu adalah kebaikan Allah swt yg telah menutupi segala aibku.

Dengannya aku memohon agar Allah swt mengampuniku, dan agar Allah swt mengabulkan doa-doaku. Karena dosa dapat menjadi hijab antara hamba dengan Tuhannya.

Allah memuluskan jalanku saat itu. Mama berkenan dengan apa yg aku sampaikan. Dan pada mulanya Mama juga berkenan dengan konsep pernikahan sederhana yg akan dihadiri keluarga juga kerabat dekat. Tapi Allah yg Maha Membolak-balikan Hati, manusia bisa saja berubah.

Kemudian ortuku meminta dia ❤️ datang menemui mereka. Lampu hijau telah menyala. Dia ❤️ segera mengatur waktu untuk menemui kami di rumah. Sampai tiba saatnya dia ❤️ dengan sangat jelas menyatakan niatnya untuk menikahiku pada ortuku.

Beberapa hari berselang, dia ❤️ ditemani oleh kawannya bersepeda motor menuju ke salah satu kecamatan di kabupaten Cilacap untuk menemui Ayah kandungku. Bukan perjalanan yg nyaman, karena mereka harus merasakan nyemplung ke sawah di tengah perjalanan, hehehe. Untuk apa dia ❤️ ke sana? Tentunya untuk meminta restu pada ortuku di sana. 

Benar saja, dia ❤️ dan kawannya disambut baik, diajak jalan-jalan pula, hehehe. Nanti giliranku yg pergi ke sana sendirian untuk meminta restu pada mereka sebelum dia ❤️datang kembali ke rumahku dan membawa serta keluarganya untuk melamarku secara resmi.

Semuanya berjalan baik, sampai tiba-tiba ortuku berubah pikiran, dan ingin mengundang bukan hanya keluarga dan kerabat dekat. Aku dan dia ❤️ menjadi bimbang, bingung entah bagaimana, karena kami belum punya dana yg cukup. Keuangan keluargaku pun saat itu sedang defisit.

Sedangkan kami sedang mengatur waktu untuk melangsungkan acara lamaran keluarga. Sekali lagi Allah Yang Maha Membolak-balikan Hati. Kami seperti buntu memikirkan solusinya. Lalu kami memutuskan untuk menunda acara lamaran keluarga. Memanjangkan waktu menabung kami.

Setiap bulan kami menyisihkan gaji kami.
Di sisi lain kami khawatir jika proses ini berjalan terlalu lama. Kami tidak ingin terjadi fitnah. Aku pun tak ingin menyusahkan dia ❤️.  Hampir-hampir ingin aku hentikan saja proses kami. Tapi dia ❤️ juga sedang berusaha mencari solusinya.

Rasulullah menganjurkan untuk mengadakan walimah, yaitu mengumumkan pernikahan. Mengumumkan dengan mengundang orang untuk makan-makan misalnya, sederhana saja. Jadi bukan seperti pada umumnya sekarang, acara resepsi besar-besaran, butuh dana sekian rupiah, yg kadang malah itu jadi menyulitkan.

Ada kekhawatiran keluarga jika pernikahan hanya dihadiri keluarga dan kerabat dekat. Khawatir disangka orang yg aneh-aneh, seperti menikah diam-diam. Ya, kalau mau menuruti omongan orang tiada habisnya. Kita nggak bisa memuaskan semua orang.

Kadang terpikir, mau ibadah aja kok sulit? Tapi semua terjadi atas kehendak Allah. Mungkin Allah ingin bukti kesungguhan kami. Allah hanya minta kami berusaha maksimal sesuai kadar kami. Soal hasil Allah yg kasih. Bagi Allah semuanya mudah.

Orang yg ibadah berjuang.
Orang yg maksiat juga berjuang.

Tinggal kita yg pilih mau berjuang dalam ibadah atau maksiat?

Semuanya harus kita pertanggungjawabkan.

Minggu, 06 Oktober 2019

Is it make sense?

Logika mengatakan kami tak mampu untuk melangkah ke jenjang pernikahan, atau menjalani pernikahan. Karena apapun di dunia ini butuh yg namanya money alias uang, yes.

Setelah memohon pertolongan kepada Allah lewat setiap sholat wajib dan tahajud agar ortu memberikan kesempatan pada pilihanku, dan alhamdulillah Allah bukakan pintu kesempatan itu.

Aku terus berpikir how to get married with no money? How to persuade my parents?
How? How? How?

Satu-satunya cara adalah Istighfar. Hampir sepanjang jalan menuju ke rumah aku beristighfar. Aku ingin memberitahu ortuku tentang rencanaku, pernikahan sederhana. Dengan uang yg baru akan kami kumpulkan. Rasanya takut untuk menyampaikan, banyak kekhawatiran. Tapi aku memohon dengan sangat agar Allah memudahkan.

Katanya menikah itu mudah, tapi gengsinya yg besar. Banyak orang memilih bertahun-tahun pacaran, menabung untuk biaya pernikahan. Padahal sejatinya ia tengah menabung dosa, yg pasti harus dituai olehnya.

Semoga Allah mengampuni kita semua.

Berjalan sendiri mungkin aku akan terombang-ambing. Namun bila aku bersama Allah, Allah yg akan menguatkan aku, insya Allâh..

Kamis, 03 Oktober 2019

Alasan Memilih Dia

Jadi, aku memilih dia ❤️ karena..

Agama
Walaupun dia bukan ustadz, tapi insya Allâh dia mau menerapkan ilmu agama yg dia ❤️ dapat.

Akhlak
Insya Allâh dia ❤️ punya akhlak yg baik. Tahunya dari mana? Selama proses ta'aruf dan khitbah yg diiringi ujian terilihat bagaimana karakternya.

Visi Misi
Kami memiliki visi misi yg cuco satu sama lain insya Allâh.

Kecenderungan
Ada satu momen di mana saat ku lihat dia ❤️, kemudian aku tersipu malu.
Awwww-awwww.. 😝
Selepas nikah gimana? Malu-maluin 😂

Ku Pilih Dia

Semua orang mungkin udah tahu, pada akhirnya aku pilih dia ❤️. Tapi kenapa? Apa aku dapet jawaban istikharah lewat mimpi?

Uw, nehi-nehi.
Kalaupun mimpi, itu nggak bisa dijadikan alasan kuat untuk memilih. Karena mimpi bisa dipengaruhi setan, apalagi kalau misal kita udah ada rasa sama calon kita, ya mimpinya mau nikah sama dia aja kali, alias penilaiannya udah kurang objektif.

Btw, aku udah suka sama dia ❤️ belum waktu itu?

Jawabannya belum. Karena dia ❤️ itu cukup ngeselin selama kami berteman. Tapi ternyata ada saat di mana aku lihat sisi positif diri dia.

Sampe kemudian kami ta'aruf, tukeran biodata, tanya jawab seputar rencana kedepannya.

Dulu aku pernah doa, "ya Allâh, jika berniqab dapat membawa kebaikan bagi dunia dan akhiratku, maka mudahkanlah..."

Saat itu aku udah minta izin sama Mama untuk berniqab, tapi belum dapat izin. Jadi sambil aku memantapkan niat, sambil aku doa gitu.

Dan ternyata, waktu aku tanya jawab soal rencana kedepannya. Dia bilang ❤️ kalau dia itu ingin istrinya berniqab.

Uwow 😱

Ini dia. Dia orangnya. Jawaban dari doaku, yg insya Allâh bisa membantu memuluskan jalan aku buat berniqab.

Tapi gimana cara nyampeinnya ke ortu kalau aku pilih dia ❤️, sementara ortu juga mau ngenalin calon? Perasaan ortu kan sensitif banget, apalagi kalau dapat penolakan dari anaknya 😥

Selasa, 01 Oktober 2019

Kefefet

Lanjut lagi ya ceritanya.. 😀

Dulu waktu Khadijah ra. menikah dengan Muhammad saw. Nabi kita belum diangkat menjadi Rasul, belum jadi orang paling terkenal dan berpengaruh di seluruh dunia.

Jadi, Khadijah ra. fokus sama akhlak beliau ya.

Nah, kalau kita pilih calon suami fokus ke apanya nih? Hehehe

Ketamfanannya kah?

Aku juga suka sih yg tamfan 😂
Kalau ama yg cantik kan nggak cuco ya, masa iya aku udah cantik dipasangin sama yg cantik juga 😝

Ketika aku udah yakin ni sama akhlak dia ❤️, aku nggak serta merta berpatokan dengan keyakinanku itu. Tapi aku sholat istikharah terus. 10x lebih aku sholat, lebih banyak malah.

Dari aku ambil keputusan buat ta'aruf sama dia ❤️, sampe dia mau ngelamar pun aku istikharah terus. Total istikharahnya berapa aku lupa. Secara kan ya, buat pasangan dunia akhirat insya Allâh.

Jadi aku istikharah, kemudian Allah kasih jalan.

Dan kalian tahu nggak? Aku sama dia ❤️ mau nikah, tak punya tabungan uang sama sekali. Enoooollll.. Ni ya aku tulis angkanya 0

Sementara situasinya kefefet banget. Ada dari kerabat keluargaku dan ortuku mau aku berposes menuju nikah dengan seorang yg katanya sudah mapan

Jadi waktu itu aku istikharahin dua. Yg dari kerabatku sama dia ❤️

Hati ini ketar-ketir.. Khawatir jatuh pada lelaki yg salah, jadi harus hati-hati banget.  Karena ya inginnya menikah dengan seorang yg membuat aku lebih dekat dengan Allah.

Ku Pilih Dia

Udah lama ya nggak cerita-cerita.. Hehe..

Dulu apa sih yg membuat aku milih dia ❤️ jadi suamiku?

Sederhana aja sebenernya.

Dia ❤️ itu jujur.

Kurang-kurangnya dia dikasih tahu bener-bener. Padahal sebenernya bisa aja dia tutupin, atau nggak perlu dia ceritain.

Sampe aku mikir, baru nemu cowo jujur kayak gini. Eh, nemu 😌
Di saat kebanyakan cowo menggembar-gemborkan kelebihannya, dia ❤️ milih buat jujur dengan segala kekurangannya.

Jadi teringat sama Khadijah ra. yg memilih Muhammad saw karena kejujurannya.

Yg pake baju merah, jan ampe lepas.. 😂
Yg jujur.. Jangan dilepas, eh 😄

Bagi aku kejujuran itu adalah kebaikan yg amat luar biasa di masa sekarang ini.

Alhamdulillah pas udah nikah terbukti jujur. Kalau cemacem istrinya ini bisa ngambek soalnya 😂

Ya intinya aku milih dia ❤️ karena dia punya akhlak yg baik insya Allah.

Selepas nikah Alhamdulillah dengan senang hati aku menerima segala kelebihannya. Misalnya dia ❤️ lebih cerewet, dan lebih jail 😯

Inget waktu aku hamil Siddiq, aku muntah di perjalanan pulang dari kondangan, muntahin pakaian sendiri + nyiprat ke pakaian suami (masih di atas motor kaminya). Dengan telatennya dia ❤️ bersihkan pakaianku, aku disuruh istirahat, dipijitin 😭

Aaaahhh.. Suami.. Bener-bener aku nggak salah pilih.. 😭
Tapi kalau lagi ngambek, lupa deh sama yg baik-baiknya.. Maafin istrinya, Suami.. 😭

Ya, intinya, pilihlah karena agama dan akhlaknya, niscaya engkau akan beruntung. Begitu pesan nabi Muhammad saw.

Entah suamiku yg beruntung dapetin Istrinya yg gemesin ini, atau malah aku yg beruntung dapetin suami yg masya Allâh bikin istrinya gemes juga😝

Boleh cubit-cubitan nggak sih? Hehehe

Kamis, 22 Agustus 2019

Prove Nothing

Ada masanya aku capek buat berusaha buktiin ke orang-orang agar percaya bahwa aku punya alasan baik dari pilihanku. Capek secapek-capeknya, sampai aku enggan buat ngomong

Saat kita punya pandangan berbeda di dalam sebuah hubungan, di saat itu juga ketidaknyamanan muncul. Dari sekian banyak kebahagiaan dalam pernikahan, saat-saat seperti itu yg membuat suasana rasanya kurang nyaman. Entah,  mungkin sebetulnya yg membuat kurang nyaman itu adalah cara kami dalam menanggapi perbedaan

Tapi bukankah kami menikah justru karena kami berbeda? Iya, berbeda jenis kelamin. Sesederhana itu kata suamiku. Memang sih betul

Waktu kami masih berstatus teman yg boro-boro saling jatuh cinta, kami belum pernah sepakat akan sesuatu. Konyolnya sekarang kami malah jadi sepasang suami istri. Seunik itu kehidupan

Kami dibawa oleh 'kebetulan' yg sebetulnya adalah rencana Illahi Rabbi, hingga akhirnya kami menjadi sepasang suami istri. Hal konyol yg ternyata membahagiakan dalam hidupku adalah menikah dengan lawan debat tak berkesudahan

Debat aja terus ya, wkwkwk
Dan yg bikin kesel adalah ketika suamiku niruin gaya debat salah satu tokoh. Ewwwww.. Debat kusir itu nggak baik suamiku tersayang @putrasoeratno. Diperparah dengan istrinya yg masih kayak dulu, yg nggak mau kalah. Gitu aja terus nggak habis-habis, hehehe

Tapi selepas menikah tentu ada yg beda. Suamiku mau banget dengerin pendapat istrinya, walaupun ujungnya didebat lagi, wkwkwk. Mau banget jadi temen curhat istrinya, walaupun jarang ikutan curhat juga. Iya, tabiatnya laki-laki itu nggak banyak omong, tapi action. Kayak dulu suamiku nggak banyak omong, langsung cusss lamar aku, alhamdulillah

Ya gitu deh. Whatever what people say, yg penting orang terdekat kita mengerti dan memahami kita. That's the best support, yg bikin semangat hidup. Makasih banyak suamiku ❤️

Selasa, 20 Agustus 2019

Perpisahan

Memulainya tanpa cinta, mengakhirinya tanpa benci

Menikah itu mudah, bukan berarti tanpa uji
Mengakhirinya pun boleh, bukan berarti mudah

Suami berpikir bagaimana caranya agar anak mampu hidup tanpa Ibunya

Istri berpikir bagaimana caranya agar anak mampu hidup tanpa Ayahnya

Anak bahkan mampu hidup tanpa Ayah dan Ibunya jika Allah berkehendak

"Ayah, Ibu.. Apakah kalian ingin menyelesaikan masalah dengan mengorbankan aku? Katanya Aku adalah kesayangan?"

Lagi-lagi, cinta adalah pembuktian, bukan sekadar kata

"Ayah, Ibu.. Bagiku perpisahan bukan tanda cinta."

Minggu, 18 Agustus 2019

Tentang Pilihan

Setiap kita diberi hak oleh Allah swt untuk memilih. Sering pilihan kita hanya memuaskan sebagian orang. Dengan kata lain yg sebagian lagi tidak setuju bahkan benci dengan pilihan kita

Sedangkan tolak ukur benci dan suka kita adalah keridhoan Allah

Sering juga kita merasa sedih ketika tidak bisa memuaskan sebagian orang. Padahal bisa saja diri ini pasang muka yg lain agar selalu disuka. Tapi rasa hati tidak izinkan

Diam adalah salah satu cara menghindari perdebatan. Namun diam juga sering dimaknai lain oleh yg melihat. Dimaknai sesuka hati yg lihat

Terserah

Terserah

Jika ingin berprasangka baik, prasangka baikilah aku. Maka kebaikannya untukmu sendiri

Jika ingin berprasangka buruk, prasangka burukilah aku. Maka keburukannya untukmu sendiri

Sakit diprasangka buruki hanya sementara. Bahagia diprasangka baiki pun hanya sementara. Hati manusia mudah berubah

Masihkah kita cari ridho manusia?

Senin, 12 Agustus 2019

Anakku Bukan Milikku

Aku takut begitu dalam menyayangi anakku hingga nanti aku merasa memilikinya

Aku takut merasa memiliki anakku hingga nanti aku kecewa ketika tiba saatnya ia tak bersamaku

Aku takut kecewa ketika semua yg telah ku kerahkan tak dibalas tunai olehnya

Aku takut ketika ia tak balas tunai jasaku, aku malah merajuk tak mampu tahan lisanku

Aku takut tak mampu tahan lisanku kemudian bersumpah serapah

Siapa aku?
Janin dalam rahimku ada karena Rabbku

Rabbku yg berhak sepenuhnya atas anakku

Anakku berbakti padaku karena perintah Rabbku

Rabbku titipkan anak padaku dan suamiku atas kehendak-Nya. Jika Rabbku mau, Ia bisa titipkan pada orang tua yg lain

Selayaknya titipan, kami akan dimintai pertanggungjawaban. Tak layak kami murka pada anak kami karena kami anggap ia kepunyaan kami, kecuali ia membantah perintah Rabbnya

Ya Rabb, jauhkan dan selamatkan kami semua dari apa yg kami khawatirkan atau takutkan. Jadikan hati kami senantiasa ikhlas beribadah atau beramal hanya untuk memperoleh ridhoMu

"Nak.. Kami menyayangimu karena Allah."

Rabu, 31 Juli 2019

Hampir

kemungkinan bayi kami selamat sangat kecil. Hal itu kami sadari sepersekian detik, setelah kami menemui dokter. Saat itu juga perutku harus segera dibedah, demi menyelamatkan bayi kami. Tapi kemungkinan bayi kami selamat sangat kecil

Tangis kami pecah

Selama ini, yg kami tahu, bayi kami dalam keadaan baik-baik saja. Ternyata diagnosa bidan tempat kami biasa periksa keliru. Kami baru tahu bahwa bayi kami tidak dalam keadaan baik saat bayi kami sedang berjuang dengan denyut jantung yg sudah sangat lemah. Denyut yg tinggal satu-satu kata dokter

Semuanya seperti mimpi. Kami menunggu-nunggu kelahiran bayi kami, dan berharap bisa segera menggendongnya. Namun, seketika hati kami hancur mengetahui kenyataan pahit itu

Ya Allah, selamatkan bayi kami

Saat itu, antara kehidupan dan kematian rasanya begitu tipis bagiku dan juga bayiku yg bahkan belum pernah melihat dunia

Perkataan terakhir yg diucapkan nabi Ibrahim ketika dia dilemparkan ke api adalah "Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik pelindung." HR. Bukhari 4198

Doa nabi Ibrahim mengingatkanku untuk terus berdoa, memohon pada Allah. Ketika Allah sudah memberi pertolongan, maka apapun tak ada yg mampu menghalangi

Kami hampir kehilangan bayi kami

Tetapi, ada sesuatu yg baik yg kami dapatkan dari pengalaman yg kurang menyenangkan. Bahwa pertolongan Allah amat dekat, dan bahwa antara kehidupan dan kematian itu amat tipis

Jika sekarang kita lupa tentang kematian, bukan berarti kematian tidak akan menghampiri kita. Itu bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa kita duga. Maka bersiaplah

Hidup terasa sangat berharga ketika kita dihadapkan dengan kematian

Terima kasih yg tiada habisnya untuk suamiku tercinta, yg dengan penuh kasih merawatku dan juga buah cinta kami

Selasa, 23 Juli 2019

Allah's Timing is Perfect

Ya Allah.. Aku pengen sekarang ya Allah.. Kalau sekarang tu, nanti aku bisa ini dan itu.. Sesuai dengan yg aku rencanain, sesuai yg aku mau.. Itu mungkin bakal indah banget

Mungkin

Kadang kita lupa bahwa manusia sebagai hamba Allah itu memiliki banyak keterbatasan, dan bahwa Allah-lah yg Maha Mengetahui segalanya. Segala sesuatu di masa depan, dan segala dampak dari setiap kejadian

Kita mungkin merencanakan sesuatu, dan mempertimbangkannya bahkan dengan matang. Tapi kita tidak boleh lupa, bahwa kita ini adalah hamba, bahwa Allah sebaik-baiknya perencana

Apapun ketetapan Allah, pasti itu baik bagi hambanya. Meski hari ini tabir hikmah itu belum tersingkap, bukan berarti selamanya kita tidak akan mengerti. Bisa jadi esok saat kita masih di dunia, atau di kehidupan selanjutnya

Tugas kita adalah ikhtiar yg baik dibarengi dengan tawakal, dan jangan lupa untuk senantiasa berprasangka baik pada Allah. Terserah manusia mau bilang apa, yg penting kita ridho dengan ketetapan Allah 😊

Semoga suatu saat kita semua bisa berjumpa Allah dengan tersenyum ❤️

Selasa, 16 Juli 2019

Berkah Pernikahan

Padahal kami bukan dua insan yg saling jatuh cinta, tapi itu dulu. Ternyata Allâh yg menghadirkan cinta itu setelah pernikahan

Nggak pernah menyangka sebelumnya bahwa kami secocok ini, dengan segala kekurangan dan kelebihan kami untuk saling melengkapi

Kami bukan kawan karib yg sehati, tapi itu dulu. Sekarang Allah menyatukan kami untuk jadi sehati

Menjadi kekanakan bersama, bermain permainan anak-anak, bercanda, tertawa bersama, alhamdulillah

Allah tunjukan bahwa cinta itu bukan didapat dari bertahun-tahun pacaran, dan bahwa kepercayaan itu bukan pula didapat dari bertahun-tahun pacaran

Indahnya cinta itu ada dalam pernikahan. Walau kadang ada hal yg berjalan tidak sesuai dengan rencana kami, namun pasti sesuai dengan rencana Allah. Sedangkan Allah-lah sebaik-baik pembuat rencana

Seperti pernikahan aku dan dia. Ternyata dialah belahan jiwa yg aku nanti

Allah tunjukan kuasanya. Beranilah untuk hijrah, berhenti berpacaran sebelum nikah. Itu demi kebaikanmu sendiri, demi keberkahan hidupmu, demi menyelamatkan jiwamu di kehidupan setelah dunia

Hoax, jika apa yg aku katakan ini bohong. Demi Allah yg jiwaku ada di tanganNya, yg sewaktu-waktu bisa menarik nyawaku dari ubun-ubunku. Kita pasti akan selamat jika berpegang teguh pada jalan-Nya dan Rasulullah Muhammad saw

Sabtu, 13 Juli 2019

Salahkah Cinta?

Katanya jatuhnya cinta itu nggak bisa ditentukan sendiri. Jatuhnya kapan, di mana, dan pada siapa bukan rencana. Katanya cinta datang tiba-tiba, dan nggak bisa dipaksa. Katanya

Ada saja orang yg mengatasnamakan cinta sebagai alasan dari perbuatannya. Entah itu baik atau buruk. Ini tentang cinta pada manusia. Cinta yg kadang membuat senyum-senyum sendiri, dan tak jarang menyisakan sesak di dada

Tapi cinta bukan Tuhan. Hingga yg haram bisa jadi halal. Cinta jangan dijadikan Tuhan. Ia hanya sebuah rasa, yg bisa datang dan pergi. Jika yg kau cintai sekarang ternyata bukan jodohmu, jangan kau usik jodoh orang lain atas nama perasaan cinta itu. Allah, Tuhanmu, tidak memintamu untuk menjaga jodoh orang lain. Tapi jagalah hatimu, untuk Allah saja. Jodohmu tidak akan tertukar

Jika, dia menjadi jodoh orang lain, simple sekali, dia memang tidak ditakdirkan untukmu. Insya Allah, ada yg sudah ditetapkan untukmu oleh Allah swt

Sakit? Tentu saja. Mencintai sebelum halal memang berpeluang untuk sesakit itu. Dan ingat, rasa sakit itu bukan cuma kamu yg rasa, ada satu, dua, bahkan mungkin lebih, orang yg juga terjebak dalam hal yg sama. Tapi dalam hidup ini Allah perkenankan manusia untuk memilih. Tetap berada di jalan yg salah atau berusaha kembali ke jalan yg benar?

Namun, jika cinta menjadi alasan atas perbuatan burukmu, apakah itu patut disebut cinta?

Rabu, 10 Juli 2019

Bengkak!

Kaget banget waktu kebangun malem, liat kaki sama tangan bengkak, cincin berasa nyangkut di jari yg tiba-tiba gendut, rasanya kayak kesemutan

Bangun dari kasur rasanya kaku plus nyeri. Jalan udah kaya orang tua renta. Rasanya sakit

Semenjak awal hamil sensasi sakitnya beda-beda. Dari muntah yg bertubi-tubi, hingga nanti pas lahiran kayaknya, lanjut menyusui dan lain sebagainya. Ladang pahala semua masya Allah

Kalau hidup sebelum menikah sudah bisa dibilang serius, setelah menikah itu lebih serius lagi. Niatin buat ibadah makanya, karena ladang ibadahnya zuper luas masya Allah. Dan yg kita harus tahu, setan nggak suka kalau kita ibadah ke Allah. Jadi ya kemungkinan jalannya nggak mudah. Nah, akan jadi mudah kalau dijalani bersama Allah, kan setan takut sama Allah ya 😀👍

Beruntung banget jadi perempuan. Setelah nikah jangan merasa terkekang, karena nggak bisa leha-leha ala perempuan lajang. Banyak kewajiban, banyak batasan. Tapi itu semua sumber pahala yg jaminannya surga insya Allah

Masih khawatir buat nikah? Ulala.. Nikah asik, nikah berkah ❤️

Rabu, 26 Juni 2019

Fufufu.. Rumah Tangga 😪

Udah lumayan lama nih ya, aku nggak update, hehe. Jadi nih.. Manteman, alhamdulillah, sekarang aku lagi nunggu kelahiran anakku.. Mungkin beberapa minggu lagi insya Allah

Ku elus-elus perut.. Sebentar lagi jadi Ibu ya insya Allah.. Bener ya waktu berjalan.. Berarti aku juga berjalan menuju kematian.. Yg bener adanya. Ninggalin keluargaku, ninggalin anakku mungkin 😢 Tapi ya meninggal itu nggak nunggu kita buat jadi ibu-ibu/bapak-bapak dulu. Bisa aja hari ini? Who knows

Dan, alhamdulillah aku & suami udah hampir setahun berumahtangga. Hari-hari kami rasakan kayak pacaran, yg halal tentunya, alhamdulillah. Mesranya nggak perlu diceritain ya, nanti aja rasain sendiri insya Allah. Gereget ngambeknya juga wew ya.. Hehehe. Tapi ya, ngambek pun dengan cara yg baik, jangan sampe adu-adu apa tu namanya🤔

Hidup ini terus berjalan.. Tapi kualitas diri kita sudahkah bertambah? Demi Allah ya, aku rasain keberkahan berumahtangga, dengan jalur tanpa pacaran, nikmat alhamdulilah. Karena kalau kita ikutin perintah Allah, jaminannya ketenangan, meski ada hal-hal yg nggak mudah

Alhamdulillahirabbil alamin
Dan, terima kasih banyak untuk suamiku tersayang.. Bela-belain kasih yg terbaik untuk Istri dan calon anak, meski harus mengorbankan dirinya 😢

"Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung."

Aku mencintaimu karena Allah, semakin dekatlah dengan Allah yg kekal, sehingga cintaku padamu akan terus kekal sampai ke Surga, insya Allah

Ah, laper kan jadinya, mana elap?

Selasa, 28 Mei 2019

Metamorfosa Vita-Vita

Jujur aja ya, aku hampir selalu ngerasa bahwa aku ini masih anak kuliahan, muda lah pokoknya. Mainnya juga sukanya sama yg muda-muda, sama buibu berasa belum nyambung aja, abis khawatir ngegosip, walaupun nggak semuanya begono sih.

Sampe udah nikah, jadi bumil, dan asli bakal beneran jadi buibu insya Allah. Masih aja keukeuh kalau owe tu masih muda 😂 sukanya juga jajanan bocah, dan jailin suami.

Tapi emang fakta nggak bisa dipungkiri. Tanpa disadari owe mulai berpikir kayak buibu alias emak-emak. Saat suami ngilangin botol tupperw*re owe kezel, padahal dulu owe juga pernah ngilangin botol punya emak owe, dan ketika diomelin owe ngerasa "it's just a bottle, let it go, Mom💁"

Saat suami naro tas sembarangan owe pun kezel, ampyun. Padahal dulu owe ngebiarin adik owe naro tas sembarangan, sampe emak owe ngomelin owe 😂

Dan katanya ya, emak-emak seneng beut dah kalau dikasih uwit, terus kalau liat bahan dapur diskonan. Dulu owe dikasih uwit sama ortu juga biasa aja, dipake buat jajan, atau main sama temen-temen.

Sekarang? Kalo dikasih uwit sama suami? Senengnya bukan main, berasa dapat udara segar, yg tadinya udah terjepit di akhir bulan 😂 Dan eit! Emak-emak seneng karena ngerasa bisa masak enak buat diri sendiri dan keluarga 😁 Apalagi kalau pas belanja dapat diskon 😍

Faktanya, Aku, Akyu, Owe, udah berangsur-angsur jadi buibu alias emak-emak, owe sadari atau enggak.

Ya udin lah ya, namanya juga hidup. Tapi tetep, jajanan bocah dan jailin suami owe tetep syukaaaaa 😀👍😂

Selasa, 21 Mei 2019

Pagi-pagi

Semangat pagi, semangat menjalani hari dengan ceria 😁

Kadang ya, kita ngerasa ngejalanin hari tu ada yg kurang. Kurang apa ya..
Tapi ternyata kurang ibadah ke Allah, kurang Istighfar ke Allah. Secara kan, kita ni banyak banget dosanya, banyak khilafnya.

Jangan iri, ketika ada orang lain yg subhanallah maksiat jalan terus, bahkan udah nggak ngeh kalau dirinya lagi maksiat. Tapi kok dianya nggak ngerasa ada yg kurang, adem ayem aja gitu.

Bandingkan, mana yg Allah masih pedulikan, dan mana yg Allah udah biarin 😭

Sabtu, 27 April 2019

Eleven Thousand Left

Letak berkahnya rumah tangga di mana sih? Apakah berkah itu ketika serba ada, ketika kita bisa dapetin semua yg kita inginkan?
.

Nikah itu bukan cuma teori. Tapi terjun langsung ke lapangan. Setannya banyak pula, masukin prasangka ini dan itu. Bukan berarti pacaran nggak ada setannya. Lah, pacaran kan setan yg ngajak

Terus bedanya nikah sama pacaran apa? Bedanya ya berkahnya. Ketika kalian bersabar bersama pasangan halal kalian terhadap apa-apa yg mungkin membuat kalian kurang nyaman, itu berpahala. Kalau yg pacaran? Ya mungkin dapet eneque (baca:enek)

Aku nggak benci temen-temen yg masih pacaran. Yg aku benci adalah perbuatannya. I hate it so much, but I stiil can smile to you. Tapi itu bukan fake smile loh. Aku benci perbuatan itu (pacaran dan sejenisnya), karena itu membahayakan kalian. Namun kembali lagi, aku nggak bisa paksa siapapun untuk meninggalkan perbuatan itu. It's your own choice, and you'll responsible for it on the day of judgement

Nikah, ibadah terpanjang. Sekarang aku ada di fase ini bukan karena aku hebat. Dari setiap fase kehidupan yg kita jalani, Allah cuma mau kita taat padaNya. Dalam artian, menjalani tujuan hidup kita yg sesungguhnya, yaitu beribadah pada Allah

Kalau km single, jadilah single yg diberkahi Allah. Kalau km udah double, tetap selalu berusaha agar senantiasa diberkahi Allah. Bukan nikmat namanya kalau nggak diberkahi Allah

Jumat, 12 April 2019

Mommy's so Protective

Baru aja mau berangkat, udah ditanya Mama pulangnya kapan. Belum juga pulang, udah disuruh cepet pulang sama Mama. Padahal main sama temen-temen juga kurang lebih cuma seminggu sekali. Padahal, lagi di tempat kerja 😱

Lagi kumpul sama temen, udah ditelponin. Rasanya males jawabnya, diemin dulu aja. Sampe ditelpon lagi baru diangkat, udah diomelin baru pulang. Mama kan tahu aku main biasa aja, nggak macem-macem, kok sampe segitunya sih? Aku kan udah gede. Kasih aku kepercayaan

Astaghfirullah

Sampe suatu hari aku baca cerita orang, yg dia nggak boleh main di luar lebih dari maghrib, dan dia nurut. Katanya, suatu hari dia juga bakal jadi orang tua.

Eng, ing, eng.. Orang tua? Suatu hari bakal jadi orang tua? Seketika itu juga aku berpikir, bener juga, suatu hari nanti aku juga akan jadi orang tua insya Allah

Apakah aku pengen kalau anakku nanti nyuekin telpon dariku? Apakah aku pengen kalau anakku nanti males-malesan kalau disuruh pulang? Apakah aku pengen diperlakukan oleh anakku dengan segala bentuk sikap yg aku berikan buat orang tua aku? 😭

Kita, sebagai anak kadang nggak mau ngerti kekhawatiran orang tua kita. Tentang tanggung jawab mereka, tentang kasih sayang mereka, nggak mau ngerti. Kita sebagai anak, pengennya dingertiin, karena ngerasa orang tua kita udah lebih lama hidup, udah dewasa. Padahal karena itulah, mereka sangat ingin menjaga kita. Karena tahu, betapa kejamnya dunia ini

Mulai dari situ, aku sadar. Ketika Mama telpon, aku jawab dengan senang hati, dan ketika Mama nyuruh pulang ya aku pulang. Kalau memang Mama masih bisa dibujuk buat kasih perpanjangan waktu ya boleh, kalau enggak ya harus nurut

Mommy is so protective because she loves us

Mengertilah, bersabarlah terhadap orang tua kita. Karena mereka udah sangat-sangat sabar terhadap kita, dari semenjak kita belum dilahirkan bahkan. Mereka nunggu kehadiran kita, ketika kita udah mulai di kandungan, masya Allah, Ibu kita harus merasakan getirnya perjuangan di masa kehamilan. Belum lagi Ayah yg ikut khawatir karena istrinya merasakan kegetiran itu

Dan, perjuangan orang tua kita belum berhenti sampai di situ. Kamu bakal tahu rasanya ketika kamu m mulai menapaki jalan yang telah mereka tapaki. Yaitu menjadi orang tua

Always respect our parents, terutama Ibu.  Dia telah memberikan hidupnya untuk kita. Meski melahirkan kita taruhannya adalah nyawa, Ibu tetap melahirkan kita

Kamis, 11 April 2019

Babe, I am Tired

Setelah dijalani, ternyata rumah tangga itu nggak bisa dijalani sendirian. Butuh kerja sama, butuh saling pengertian, butuh  bareng-bareng. Ketawa bareng, ngambek bareng, wkwkwk

Ternyata juga ya, being a housewife sometimes is so tired. Kalau ada yg pilih buat jadi istri, ibu, sekaligus berkarier, tanpa dia melalaikan kewajibannya. Masya Allah, strong lah.

Melayani suami butuh energi, senyum buat dia butuh energi loh, kalau capek kayaknya enakan tidur daripada senyum, wkwkwk. Masak buat suami butuh energi, apalagi kalau lagi hamil, bisa capek ngedadak. Kerjanya jadi kayak setengah-setengah, padahal sambil nyesuain sama kondisi tubuh juga. Belum lagi beres-beres rumah, nyuci pakaian, dll. Masya Allah.. Pahala semua tu kalau ikhlas karena Allah

Tapi

Babe, I am Tired. Aku manusia biasa, aku butuh kamu suamiku tersayang, hehe

Alhamdulillahi rabbil alamin, ketika suami berinisiatif buat kerja sama. Menyelesaikan banyak hal bareng-bareng,  bagi tugas, atau gantian. Ada keseruan tersendiri di dalamnya. Romantis-romantisan, jail-jailan, alay-alayan, suka-suka lah, wkwkwk

Baik suami atau istri, punya tanggung jawab yg berat dan besar dalam menjalani rumah tangga. Ketika ngerasa capek, bilang sama diri sendiri bahwa kita lakukan ini karena Allah. Karena, energi super buat ngejalanin ini semua datangnya dari Allah. Pahalanya juga dari Allah, surganya juga dari Allah. Aamiin ya rabbal alamin

Kenapa sih nikah? Mau ibadah. Kenapa sih nggak pacaran? Dosa. Simple ya. Semoga Allah memudahkan kita semua untuk beribadah dan lebih dekat pada-Nya, baik dalam pernikahan maupun dalam segala hal. Aamiin ya rabbal alamin

Selasa, 02 April 2019

Cara Nemuin Jodoh🤔❓❔❓

Berusaha nemuin jodoh tu kayak kita lagi berusaha buat nemuin diri sendiri. Secara lahiriyah kita memang nyari lawan jenis kita, alias orang lain buat jadi pasangan hidup. Tapi secara tak kasat mata, kita itu sedang nyari diri kita sendiri. Nah loh, gimana itu jadinya

Jadi gini ya, ketika kita ingin dapet pasangan sholeh, logikanya, kita harus ikutin alur yg tepat supaya bisa sampe ke tujuan kita. Yaitu, dengan ikutin langkah-langkah halal dan baik dalam mencari pasangan dan untuk menuju ke pernikahan. Dan ini nggak mudah sodara-sodara

Godaan ada aja, entah godaan buat chit-chat, dan akhirnya kepincut sebelum halal. Kalau udah kayak gini, alurnya udah salah ni, dan harus cepet-cepet sudahi, dan kembali ke jalan yg lurus. FYI ya, yg sholeh atau sholehah, yg mereka bertekad untuk dapat ridho Allah dalam mencari pasangan, dijamin enggak mau ngikut cara yg salah, cara yg dimurkai Allah

Lah, hubungannya apa sama diri sendiri? Gini ni, ketika kita bertekad untuk ambil jalan sesuai syariat Allah, kemudian ada yg ajak untuk ambil jalan di luar itu, lalu kita malah ikutin alias menyetujuinya, berarti kita ya sama halnya seperti orang yg kita ikutin. Tekad kita bukan tekad yg sesungguhnya

Ketika kita berazam untuk ambil jalan sesuai syariat Allah, lalu ada yg ngajak belok, namun kita terus minta perlindungan ke Allah, kita bertahan di jalan yg lurus. Insya Allah, ketika udah saatnya, ada seorang yg juga punya azam yg sama, berta'aruf atau melamar kita. Saat itu kita ngerasa, ini dia orangnya. Orang yg juga sama-sama berjuang buat taat sama Allah. Kita memilih/menerima orang yg seperti kita

Kita bisa bikin cover diri kita dengan hal-hal Islami. Tapi Allah tahu dalem-dalemnya kita. Kita bisa tipu manusia, tapi mustahil kita bisa tipu Allah. Sholeh-lah untuk Allah saja. Insya Allah, Allah juga kasih kita pasangan yg sholehnya juga untuk Allah saja, bukan sebatas cover

Perbaiki kualitas diri kita, hubungan kita dengan Allah, insya Allah kita akan dipertemukan dan dipersatukan dengan seorang yg dapat membawa kebaikan bagi dunia dan akhirat kita dengan cara yg Allah ridhoi dan berkahi. Masa lalu tinggalah masa lalu. Yg ada hanya masa sekarang, dan masa depan insya Allah. Bertobatlah, sebelum nyawa sampai di kerongkongan

Semoga Allah senantiasa menjaga kita dengan sebaik-baiknya penjagaanNya. Aamiin ya rabbal alamin

#islamicquote #jodoh

Kamis, 28 Maret 2019

Serumah Berdua Sama Kamu

Awal nikah masih berasa mimpi. Eh, serius aku nikah sama kak Putra? Eh, serius kak Putra suami aku? Serius nih tinggalnya cuma berdua sama dia? Kangen Mamakeeeeee😂

Bagi aku yg terbiasa tinggal sama Mama, rasanya nggak mudah tiba-tiba harus jauh darinya, uw melow. Biasanya Mama jadi orang nomor 1 di hidup aku, sekarang harus jadiin suami tersayang nomor 1 di hidup aku, alias prioritas tingkat tinggi. Ya, karena kan itu perintah Allah ya bagi perempuan yg sudah menikah

Berat nggak sih? Berat juga sih😂 kan udah sayang dan cinta banget sama Mamake, hehe. Tapi seiring berjalannya waktu, ku habiskan Q time bersama suami (ya, semua waktu bersama suami itu berkualitas buat aku, entah nyebelinnya, nyenenginnya. Itu semua bikin kami makin kenal satu sama lain, makin belajar buat ngertiin satu sama lain), aku mulai menikmati peran baruku sebagai istri

Seorang istri yg berasal dari anak seorang Ibu. Seorang istri yg insya Allah mau berusaha jadi istri yg berbakti dan anak yg juga selalu inget ortu yg udah melahirkan dan membesarkanku selama ini, hiks hiks

Jadi, rasanya gimana serumah berdua sama suami? Rasanya, alhamdulillah. Semoga Allah senantiasa memberkahi, semoga segera ada Adek bayi di sisi 👶, aamiin ya rabbal alamin

#marriage #lillah #forAllah

Rabu, 30 Januari 2019

Being a Wife

Nyatanya nggak semudah apa yg disaksikan. Karena kalau kita sendiri yg berperan sebagai istri itu rasanya lebih maknyus, lebih gereget. This is real life, man! Yeah

Teori-teori yg pernah didapet sebelum nikah, harus direalisasikan, dan km tahu? Dari sekian banyak teori yg didapet, yg harus paling bisa km realisasikan adalah CINTA. How to treat your husband with CINTA. Yang bukan sekadar bualan semata.

You have to give  ALL OF YOU to your husband. Bahkan ketika km capek, kesal, marah sekalipun. Km tetep harus treat dia dengan senyuman manis. Senyuman manis yg tulus, bukan maksa, yg akhirnya malah jadi senyum awut-awutan.

Karena dasar dari segala perbuatan baik, menurutku adalah CINTA. yaitu CINTA kepada ALLAH. Km berusaha kasih senyum manis km ke suami karena CINTA km kepada ALLAH.

Berawal dari ketulusan km kepada ALLAH, yg kemudian menyebabkan km berbuat baik karena-Nya. Berbakti pada suamimu karena mengharap ridha-Nya. Memberikan senyuman indah pada suamimu karena-Nya.

Justru dari situlah cinta, kasih dan sayang antara suami dan istri ALLAH tumbuhkan. Bahkan ALLAH jaga.

Apabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia menyeru, sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia. Lalu Jibril mencintainya. Kemudian Jibril menyeru penghuni langit, sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia oleh kalian. Lalu penghuni langit mencintainya. Kemudian diberikan padanya penerimaan di bumi

(HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, lafadz milik Al-Bukhari)

Jadi, resep disayang suami itu apa?  CINTA KEPADA ALLAH.

Dengan cara apa? TAAT PADA ALLAH.

simple, tapi perlu perjuangan 💪

Kamis, 24 Januari 2019

Ku Ingin Nikah

Kalau ada orang yg bilang km kebelet nikah, cuekin aja. Itu urusan km sama Allah. Yg tahu km sungguh-sungguh atau enggak kan Allah. Orang cuma bisa liat luarnya km aja kan.

Apa km udah buktiin ke Allah kalau km sungguh-sungguh mau nikah? Nggak perlu susah-susah buktiin ke manusia. Kalau Allah udah yakin sama km, manusia mah lewat.

Km nggak perlu berduka lara mikirin, kok dia mah udah nikah ya, kok aku mah belum ya. Nih ya, nikmatin aja apa yg sedang km jalani saat ini. Masih single ya nikmatin, kalau udah nikah kan kita usaha supaya nggak single lagi ya. Jadi intinya, bersyukur dengan apa yg km jalani sekarang, besok dan seterusnya.

Karena nggak jarang ya, waktu masih single pengen nikah, eh giliran udah nikah ingin jadi kayak single lagi. Welowww.. Bangun.. Ini dunia nyata, nggak bisa kita balikin waktu. Makanya jangan sia-siain masa yg diamanahkan ke km sekarang.

Dan, memang itu godaannya manceman, bisikan syaiytonirrojim. (Wih, asik dia mah udah nikah aja, lah owe kapan? Ayok lah coba gebet sana-sini, yg baju merah jan ampe lepas). Jadinya dosa kan. Jodohnya mah belum tentu yg digebet.

Ketika udah nikah. (Ampyun deh, jadi emak-emak, begini rasanya ya, waktu dulu mah nggak gini-gini amat dah. Lah sekarang kok rumit amat hidup ini. Rasanya owe ingin terbang sajah.) Jadinya dosa kan. Ngeluh, dan ada juga yg ambil jalur syaiytonirrojim. Semoga Allah senantiasa melindungi kita, dan menjauhkan kita dari hal yg dimurkai.

Jadi kesimpulannya apa? BERSYUKUR. Buktikan ke siapa? ALLAH.

Senin, 21 Januari 2019

Keraguan

Totototot..

Entah kenapa ingin buat suara itu.

Totototot..

Baru sadar keraguan itu telah menunda banyak hal. Termasuk menunda kezukzezan. Kezukzezan dalam berbagai hal. Misalnya zukzez ngirim chat, yg tadinya mau chat, enggak jadi karena ragu-ragu. Tadinya mau sekola, nggak mulai-mulai karena ragu.

Totototot..

Kalau kangen, ya chat aja kelez. Napa banyak mikir, ragu-ragu. Ah kamyu, gengzi digedein.

Owala, kangen sama siapa coba? Kangen zuami lah. Kangen mah zama yg halal aja. Kalau belum halal mah kangennya bikin nyezek.

Zemangat msblumeeeee.. Zemangat menuliz lagiiiiii 💪🌼

Minggu, 20 Januari 2019

Kasih Suami

Kasih sayang suami begitu terasa ketika kami tinggal jauh dari orang tua.
Cara dia ngerawat aku waktu lagi sakit,
Cara dia memanjakan aku dengan kejutan jus mangga, padahal katanya dia nggak mau beliin. Mengejutkan dengan awal mula mengesalkan 😂

Kasih sayangnya semakin terasa ketika istrinya ini mulai mengesalkan, rewel bak anak kecil manja. Cara dia menghindari untuk bersikap dingin di hadapanku, cara dia menghindari untuk membentak aku, padahal dia mampu. Karena pastinya tubuh dan hati ini akan sangat bergetar  merasakan itu.

Suamiku, lelaki pertamaku. Karena aku tak pernah dekat dengan Ayahku. Suamiku, lelaki terbaik dalam hidupku. Terima kasih telah membangunkan aku dengan lembut untuk sholat subuh, dan memanggilku "cinta."

Sabtu, 12 Januari 2019

Janji

Demi Allah, sampai detik ini aku hidup. Aku semakin yakin bahwa Allah Maha Tepat Janji-Nya.

Jika setan membisikan kekhawatiran, sehingga manusia lebih memilih bermaksiat. Sungguh itu jebakan yg nyata.

Allah sudah katakan pada kita, jangan percaya setan. Setan itu musuh yg nyata.

Yakin pada janji Allah. Tinggalkan maksiat, dan berusahalah dekat dengan Allah.

Sebaik-baik umur adalah yg digunakan untuk ketaatan.