Rabu, 31 Juli 2019

Hampir

kemungkinan bayi kami selamat sangat kecil. Hal itu kami sadari sepersekian detik, setelah kami menemui dokter. Saat itu juga perutku harus segera dibedah, demi menyelamatkan bayi kami. Tapi kemungkinan bayi kami selamat sangat kecil

Tangis kami pecah

Selama ini, yg kami tahu, bayi kami dalam keadaan baik-baik saja. Ternyata diagnosa bidan tempat kami biasa periksa keliru. Kami baru tahu bahwa bayi kami tidak dalam keadaan baik saat bayi kami sedang berjuang dengan denyut jantung yg sudah sangat lemah. Denyut yg tinggal satu-satu kata dokter

Semuanya seperti mimpi. Kami menunggu-nunggu kelahiran bayi kami, dan berharap bisa segera menggendongnya. Namun, seketika hati kami hancur mengetahui kenyataan pahit itu

Ya Allah, selamatkan bayi kami

Saat itu, antara kehidupan dan kematian rasanya begitu tipis bagiku dan juga bayiku yg bahkan belum pernah melihat dunia

Perkataan terakhir yg diucapkan nabi Ibrahim ketika dia dilemparkan ke api adalah "Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik pelindung." HR. Bukhari 4198

Doa nabi Ibrahim mengingatkanku untuk terus berdoa, memohon pada Allah. Ketika Allah sudah memberi pertolongan, maka apapun tak ada yg mampu menghalangi

Kami hampir kehilangan bayi kami

Tetapi, ada sesuatu yg baik yg kami dapatkan dari pengalaman yg kurang menyenangkan. Bahwa pertolongan Allah amat dekat, dan bahwa antara kehidupan dan kematian itu amat tipis

Jika sekarang kita lupa tentang kematian, bukan berarti kematian tidak akan menghampiri kita. Itu bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa kita duga. Maka bersiaplah

Hidup terasa sangat berharga ketika kita dihadapkan dengan kematian

Terima kasih yg tiada habisnya untuk suamiku tercinta, yg dengan penuh kasih merawatku dan juga buah cinta kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar