Aku terdiam dalam keramaian, menatap mereka yang tertawa tapi sebenarnya kesepian. Ada yang lain di balik mata mereka, yang mereka hiasi dengan tawa. Aku rasa masih banyak orang yang bingung akan kejadiannya di dunia. Kadang aku pun bingung atau linglung.
Syukurlah aku masih diberi kesadaran akan mati. Ya, mati, kematian. Ketika aku bingung atau linglung, ingatan tentang kematianlah yang menyadarkanku. Aku takut mati. Aku takut mati di saat aku sedang bingung atau linglung. Semoga jangan begitu.
Tiap kali, aku harus ingat tentang kematian agar terjaga kesadaranku. Aku sadar betul bahwa aku akan mati. Bukan karena keinginanku, tapi karena takdirku, karena jiwaku bukan milikku. Aku takut mati, takut menghadapi rasa sakitnya. Pasti rasanya sakit, sakitnya sakaratul maut.
Tapi aku menemukan sebuah harapan ketika melihat mereka tersenyum dalam kematian. Mereka sungguh tersenyum. Senyum itu ada di bibir mereka, jelas sekali. Apa gerangan yang mereka lihat? Apa sesungguhnya yang mereka lihat hingga mampu mengalihkan mereka dari rasa sakit kematian? Aku pun ingin melihatnya. Aku juga ingin tersenyum dalam kematian.
Saat kematian itu datang, bayang-bayang akan tanggung jawab kehidupan bermunculan. Munculnya takan terbendung. Penyesalan yang tak terkira. Aku tak dapat berkata lagi, aku takut. Tapi aku masih memiliki harapan bersama sisa nafasku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar