Tahun Baru Lagi
Awal
tahun 2014 sudah dimulai, padahal rasa-rasanya baru saja berganti tahun 2012 ke 2013. Tahun demitahun terus berganti, tanpa terasa. Entah apa saja yang telah
kita perbuat di setiap detik yang kita lalui. Ternyata pernyataan bahwa waktu di
dunia ini sebentar saja itu benar-benar nyata. Bahkan mungkin kita sendiri
tidak menyadari bertambahnya usia kita? Hm, lebih tepatnya berkurangnya usia
kita. Seringkali kita sibuk merangkai cita-cita, esok ingin jadi apa, kelak
menikah di usia berapa. Padahal kita tak tau pasti, apakah kita akan
benar-benar menghadapi hari esok atau tidak?
Entah kita sadari atau tidak, kita terlalu sibuk mempersiapkan sesuatu yang 'mungkin', tetapi 'belum pasti' akan kita hadapi, ya, sibuk memikirkan masa depan. Sebenarnya arti masa depan bagi kita itu apa? pencapaian hal-hal yang kita rencanakan kah? Oh sungguh, aku pun punya banyak sekali keinginan, bahkan jari-jari mereka tak cukup untuk menghitung jumlah keinginanku. Tetapi apakah yang kita inginkan itu adalah yang kita butuhkan?
Mengingat semua keinginan-keinginanku rasanya aku ingin menangis. Aduhai, keinginanku telah membuatku lalai terhadap 'kepastian' hidupku. Aduhai, rasanya ingin kututup wajahku dengan sesuatu yang sangat pekat. Semua orang termasuk aku, tau bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Apakah kematian itu sesuatu yang mengakhiri kebahagian kita bersama keluarga, sahabat, dan orang-orang yang kita cintai lainnya? Apakah kematian akan memutus segalanya? Kepastian hidupku, aku tau itu, jelas itu adalah 'kematian'.
Jika kematian memutus kebahagian, mengapa ada manusia yang tersenyum ketika ajalnya tiba? mengapa ada yang menebar wangi ketika tubuhnya tak bernyawa? Oh, mengapa? Apakah orang seperti mereka memiliki cita-cita yang seperti kita dambakan? mengenai ketidakpastian hidup kita. Apakah mereka menginginkan apa yang tidak mereka butuhkan?
Sungguh, sebenarnya aku tau apa yang benar-benar aku inginkan dan apa yang aku cita-citakan. Sungguh aku benar-benar menginginkan apa yang aku butuhkan. Aku selalu menginginkan kebahagian berjumpa dengan Robb-ku, aku ingin tersenyum ketika mengawali jalan perjumpaan itu. Aku membutuhkan hangat pelukan-Nya dalam sholat. Tanpa sholat, rasanya separuh pikiranku hilang, atau bahkan lebih dari itu.
Aku pun dengan sadar tau apa yang aku cita-citakan adalah cita-cita besar yang harus ditempuh dengan kebesaran hati. Ya. Kebesaran hati dalam mengikhlaskan kebahagiaan hidup yang fana, demi menemui janji masa depan yang indah. Janji masa depan yang tidak bisa diraih semua orang. Hanya bagi mereka yang rela mencintai Robb-Nya dengan kecintaan yang nyata.
Oh, tahun baru lagi. Aku semakin menyadari waktu ini begitu singkat. Semoga kita tidak tertikam oleh waktu.
Putri Blume

Sumber gambar: Internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar