Jumat, 26 April 2024

Ramai Namun Sendirian

Menikah bukan berarti puncak kebahagiaan, dan belum menikah bukan berarti kesengsaraan dalam hidup. 

Dengan menikah belum tentu agama seseorang menjadi lebih baik, Allah yang lebih tahu. Yang membuat kita sengsara adalah harapan kita yang ternyata tak sejalan dengan pengetahuan Allah, yang tentu mengetahui yang gaib, dan mengetahui masa depan yang baik untuk kita. Bukankah kita meminta kebaikan di dunia dan akhirat? 

Jika pernikahan itu baik bagi kita, pasti Allah beri. Jika memang belum saatnya bahkan sampai akhir hayat tak juga didapatkan, itulah yang baik menurut Allah. Yang kita minta kebaikan di dunia dan akhirat, bukan pernikahan itu sendiri. Sedangkan pasangan itu pasti kita dapatkan, karena Allah menciptakan kita berpasangan. Ingat, hidup kita bukan selesai di dunia. Ini akan berlanjut ke akhirat.

Berbahagialah dengan keadaan kita saat ini, baik itu sudah menikah atau belum. Masing-masing orang juga berjuang dengan keadaannya, yang banyak tidak kita ketahui. Jika memandang orang lain membuat kita bersedih, hentikan pandangan itu. Lihatlah diri kita sendiri, betapa uniknya kita ini, berbeda dengan orang lain. 

Kita belum tentu kuat dengan ujian orang lain, orang lain pun belum tentu kuat dengan ujian kita. Dan, Maha Besar Allah, yang memberi ujian kepada masing-masing kita sesuai dengan kesanggupan kita. 

Bila kadang kita menangis, tak mengapa, itu berarti hati kita hidup. Berikan tangis kita pada Allah, merengeklah pada-Nya. Ya Allah.. sayangi kami.. jika Engkau menyayangi kami, niscaya Engkau akan berikan yang baik untuk kami.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar