Selasa, 31 Desember 2019

Obsess

I was so lonely, lonely, lonely, lonely.. 

Alone at my house which I couldn't say it as a home..

I was crying.. 

Aku takut sendirian ya Allah.. Itu yg berkali-kali terucap dari mulutku. Tapi aku tetap sendirian. Menghela nafas. 

Aku teringat, ada kawan Ibuku yg ingin menjodohkan anak lelakinya denganku. Waktu itu anaknya sudah SMA, sedangkan aku masih SD. I thought it was good. Mungkin akan lebih baik kalau aku punya suami nanti. Jadi aku nggak sendirian lagi. Mungkin. 

Tanpa aku tahu pernikahan itu seperti apa. Aku membayangkan seandainya ada suamiku di sisiku. Entah siapa. Mungkin anak kawan Ibuku itu. Entah. 

Saat itu aku mulai menunggu. Menunggu suami masa depanku menjemputku. Sampai aku dewasa, aku menunggu, dan ternyata aku bisa mencari. Ternyata, anak teman Ibuku itu bukan jodohku. Karena Ibuku sendiri tak berkenan. Apa boleh buat. 

But, one day.. Seorang berkata padaku "Menikah itu bukan pelarian atas masalah yg km hadapi."

Benarkah aku ingin menikah lari? Kawin lari? Oh tidak. Orang itu bilang aku ingin menikah agar aku bisa lari dari masalahku. Lari artinya aku hanya pergi, sementara masalah itu tetap ada, masih ada. 

Senin, 30 Desember 2019

Fatherless

Lama sekali nggak ingat wajah Ayah. Aku cuma ingat beberapa moment bareng Ayah. Tapi ingatan aku nggak dibarengi dengan sketsa wajah Ayah. Well, berarti yg aku ingat adalah kebaikan Ayah saja. Yup, Ayahku memang baik. Dulu sekali, aku adalah anak kesayangan. Jelas saja, saat itu aku anak satu-satunya. Hehe

Dulu, aku diajak ke tempat Ayah kerja, dulu aku juga sering diberi hadiah oleh Ayah. Bahkan Ayah sering bertanya padaku "Vita mau dibawakan apa? Vita mau beli apa?". Walaupun hanya beberapa moment yg aku ingat. Tapi itu amat spesial buatku. 

Kadang aku membayangkan, seandainya saja masih seperti dulu. Mungkin akan begini atau begitu. Tapi waktu nggak mungkin bisa diputar ulang. Semua sudah beralalu, itu hanya masa lalu. 

Katanya tolak ukur seorang perempuan untuk menilai calon suaminya adalah Ayahnya. Temanku pernah berkata, "Aku ingin mendapat Suami seperti Ayahku." Sedangkan aku, tidak pernah bisa sepercaya diri itu berkata demikian. 

Namun tanpa aku sadari. Memori aku bersama Ayah, meski hanya beberapa saja yg ku ingat, telah masuk ke alam bawah sadarku. Dan, itu menjadi tolak ukurku dalam menilai calon suamiku. Aku cenderung tidak suka dengan lelaki pelit. Entah, mungkin orang pelit juga punya niat baik, yaitu untuk ngirit. Entah. 

Bagiku salah satu kriteria suami yg baik adalah, seorang yg akan bertanya "Vita mau dibawakan apa? Dan, Vita mau beli apa?" hahaha. Tepat seperti Ayahku. Tanpa aku sadari sebelumnya. 

Selasa, 24 Desember 2019

When Your Spouse Loved by the Other

What's you gonna do?

Habis nonton curhat pelakor diterapi psikologis.

Udah banyak banget orang yg bahas soal pelakor. Kata temen sih, hadapi dengan elegan. What kind of elegan ya? 🤔

Dear Suami, di luar mungkin ada pelakor/calon pelakor.

Dear Istri, di luar mungkin ada pebinor/calon pebinor.

Pernikahan seperti apa yang kalian inginkan? 

Sakinah mawadah warahmah itu perlu diperjuangkan bersama. Bahagianya rumah tangga itu bukan hanya membahagiakan Suami/Istri. Keluarga juga ikut bahagia, dan jika sudah mempunyai anak, anak pun juga bahagia.

Suasana rumah tangga yg sakinah mawadah warahmah akan membuat jiwa anak menjadi tentram. Jiwa yg tentram insya Allah akan menuntun pada kebaikan. Semuanya bisa diraih jika diusahakan bersama insya Allah.

Dear pelakor/calon pelakor, pebinor/calon pebinor. Tidak ada yg bisa menghalangi niat buruk kalian kecuali Allah. Semoga Allah hilangkan sifat hasad/iri/dengki yg ada pada diri kalian, semoga Allah lembutkan hati kalian untuk menerima hidayah dan bertobat.

Fitnah terbesar bagi lelaki adalah perempuan. Belajar dari kisah nabi Yusuf as yg selamat dari fitnah perempuan atas pertolongan Allah. Allah akan senantiasa menolong hambanya yg mendekat dan memohon pertolongan padaNya. 

Fitnah besar bagi perempuan adalah uang alias duit. Banyak yg rela menjual kehormatannya demi duit. Berpakaian seksi demi kerjaan. Semoga kita dijauhkan dari segala fitnah.

Jangan buka pintu fitnah. Jangan kasih celah setan masuk. Modus curhat sama suami/istri orang, minta solusi. Setan masuk. Istighfar, jangan ikuti langkah-langkah setan. Setan hanya mengajak pada perbuatan keji dan mungkar.

Semoga Allah senantiasa berkahi dan jaga rumah tangga kita semua dengan sebaik-baik penjagaanNya. Aamiin ya rabbal alamin.

Sabtu, 21 Desember 2019

Gampang Bilang Cinta

Bilang cinta di saat lagi bahagia itu gampang banget. Lain halnya kalau lagi ngambek-ngambekan, bilang cinta jadi butuh usaha lebih. Usaha buat nurunin gengsi, ngilangin ego. Nggak gampang loh. Apapun masalahnya, kalau ego terus dipertahankan, bisa lama selesainya.

Allah menganjurkan Istri untuk meminta maaf lebih dulu. Itulah Istri sholehah. Tapi gampang kah jadi Istri sholehah? Ngomong doang mah gampang, hehehe. Pada praktiknya, akan gampang kalau dilakukan karena taat sama Allah. Terus kalau ngelakuin karena cinta gimana? Faktanya, kalau lagi ngambek cinta itu jadi nomor sekian. 

Tapi, di balik ego yg ada pada diri kita. Kita harus inget bahwa kita ini adalah hamba Allah. Lakukanlah apa-apa yg Allah sukai, dan tinggalkanlah apa-apa yg Allah benci. Meski kita ngerasa bener, namun karena kita mau taat sama Allah, mau Allah ridho sama kita, ya udin, ilangin tuh ego atau gengsi.

Akhirnya, suami istri jadi rukun. Karena buat Suami itu, kalau Istrinya minta maaf duluan, hati Suami jadi luluh. Inget lagi, ini loh Istri yg dia cinta. Ternyata memang masya Allah kesayangan banget, baik sama Suaminya, Istri sholehah yg kayak Allah sebutkan. Aamiin ya rabbal alamin.

Allah yg udah nyiptain kita. Allah yg tahu persis karakter kita seperti apa. Kalau Allah perintahkan perempuan untuk begini atau laki-laki begitu, ya itu udah sesuai dengan fitrah kita masing-masing. Suami itu pemimpin keluarga, nggak suka tuh kalau makmumnya ikut ngegas. Inginnya Istri itu ngademin, jadinya bikin tenang. Terbukti kan apa yg Allah perintahkan itu mengandung kebaikan, bahkan yg kita belum tahu sekalipun.

Jadi, ayok terus belajar taat sama Allah 😉




Selasa, 17 Desember 2019

I was Depressed

That was my day. I was depressed. Tapi nggak ada yg tahu. Buat apa orang tahu? Memang mau bantu? Atau cuma mau bilang kasihan? Nggak perlu. Toh aku udah cukup mengasihani diriku sendiri. Atau mau jadiin aku bahan gosip? Hello.. Km juga adalah bahan gosip. Lalu, mau saling gosipin? Ih, ogah amat. 

That was my day. I was depressed. Aku nggak bisa tolong orang lain. Aku sibuk dengan diriku sendiri. Menyalahkan seorang yg biasa kupangil aku atau gue. Padahal semuanya bukan akibat dari ulahku. Tapi aku pikir, aku pantas merasakan sakit secara fisik. 

That was my day. I was depressed. Aku berteriak sekeras mungkin, sampai urat leherku bengkak. Tapi, siapa juga mau dengar. Aku hanya berteriak dalam bantal 

That was my day. I was depressed. Aku benturkan kepalaku ke lemari sambil menangis. Menyalahkan diri sendiri. Padahal itu bukan ulahku. Tapi aku pikir, aku pantas merasakan sakit secara fisik. 

That was my day. I was depressed. Aku ambil pisau di dapur, aku sayat-sayat tanganku. Tidak terasa perih, dan tidak ada darah yg mengalir. Pisaunya tumpul. 

That was my day. I was depressed. Aku tidak berpikir untuk mengakhiri hidupku. Aku hanya berpikir, bahwa aku pantas merasakan sakit secara fisik. Karena batinku sudah habis. Fisikku yg baik hanya topeng saja mungkin. 

Bunuh diri itu dosa. Aku tahu. Sudah tahu sejak SD. Yg baru aku tahu setelah aku dewasa adalah... Dulu sekali, ada orang yg hanya berniat melukai dirinya sendiri, kemudian berdarah. Ia tak bisa menghentikan darahnya, bukan dengan sengaja. Hingga akhirnya Ia mati kehabisan darah. Ia terbunuh, oleh tangannya sendiri. 

Kelak, Ia akan masuk neraka. Di sana, Ia akan merasakan berkali-kali bunuh diri dengan cara yg sama. Berkali-kali merasakan sakit yg sama, terus menerus, tiada akhir. 

Sejak saat itu aku berhenti menyakiti diriku sendiri. Aku tahu batinku perih di dunia yg fana ini. Tapi semoga batinku puas di akhirat nanti, karena diberi kebahagiaan sejati oleh Allah swt. Aamiin ya rabbal alamin. 

I was depressed. I was. 

Now I am grateful, I have Allah. Alhamdulillah 

Jumat, 13 Desember 2019

Remeh Banget Sholat Buat Kamu?

Kalau sholat masih km anggap remeh, apa km itu udah bener-bener hidup? Soalnya kalau orang hidup ya harusnya ngejalanin tujuan dia diciptakan di dunia ini, yaitu untuk beribadah kepada Allah.

Ngerinya, hidupnya belum bener hidup udah keburu dipanggil sama mati yg beneran mati, nggak bisa bangkit lagi. Mana ada bangkit dari kubur terus jadi setan gentayangan dan bilang "saya pengen hidup lagi, belum cukup amal sholeh buat menunggu hari kiamat dengan nyaman di dalam kubur."

Orang yg udah ngerjain kewajibannya untuk sholat 5 waktu aja masih belum tahu nasibnya nanti gimana. Nah, ini yg belum mau sholat 5 waktu nyantai waeee.. Nyantai baeeee.

Hellooo.. Meskipun km anggap sholat itu remeh, tetap sholat itu wajib dan tetap aja km dosa kalau nggak sholat. Meskipun km anggap mati itu nanti, tetap aja km bakal mati, bisa jadi bentar lagi, who knows? Tugas kita mah siap-siap aja.

Kalau dulu orang tua km nggak ngebiasain km sholat 5 waktu, itu kan dulu. Sekarang kan km udah gede, bisa baca dong postingan ini. Nalarnya udah jalan dong, bisa bedain mana yg baik dan buruk, mana yg wajib mana yg sunnah. Ya terus tunggu apalagi? Mau nyalahin didikan ortu terus? Mau sampai kapan?

Fasilitas buat cari ilmu sekarang bertebaran di mana-mana, bahkan sering ilmu itu sendiri yg dateng. Tapi seringnya malah diabaikan sama orang-orang. Terus aja nyalahin orang lain atas keburukan dalam diri, terus aja sampe abis nyawa km nggak bisa bertahan dalam tubuh.

Sampe akhirnya km sendiri yg akan disalahin kenapa dikasih akal pikiran nggak dipake dengan baik?

Semoga Allah selamatkan kita semua. Semoga Allah karuniakan kita semua kesudahan yg baik. Aamiin ya rabbal alamin.

Menikah Tanpa Cinta

Kata Suami "you did it. Menikah tanpa cinta."

Yes, we did. Menikah tanpa cinta

Tapi selepas nikah malah saling cinta Alhamdulillah. Karena Allah yg karuniakan cinta.

Banyak yg jatuh cinta, banyak yg saling cinta, tapi tidak banyak yg memperhatikan atau menjaga keberkahannya.

Hidup ini kalau nggak berkah buat apa sih? Bukannya dalam hidup ini kita diperintahkan untuk beribadah kepada Allah? Tentu, dan itu di semua aspek kehidupan. Termasuk dalam hal cinta mencintai.

Kalau mencintai/saling mencinta dengan cara pacaran, komitmenan, htsan, ttman, playstationan, atau apalah yg cuma beda nama namun aktif sejurus. Gimana mau berkah?

Keberkahan dicari buat apa sih? Ya ujung-ujungnya supaya bisa meninggal dengan baik. Meninggal apa sih? Mati

Setiap orang berhak memilih jalan hidupnya, entah halal atau haram. Dan setiap orang akan menanggung konsekuensinya.

Tugas kita kasih tahu kebaikan, ajak. Kalau soal hidayah, Allah yg kasih. Kita nggak bisa paksa. Inget, setiap perbuatan ada konsekuensinya. Kita sendiri yg pilih, kelak jangan salahkan siapapun.

Senin, 09 Desember 2019

Kakak Sayang Adik-adik

Dilahirkan menjadi seorang Kakak entah sebuah keberuntungan atau bukan. Yg jelas itu takdir. Mengerti semuanya lebih awal dibanding adik-adik, menangis di belakang tanpa Adik-adik, sendiri, sepi

Kakak berusaha memberikan sisi terbaiknya. Entah itu ungkapan nyata atau doa yg terselip dalam keheningan. Tetap saja Kakak tidak bisa jangkau semuanya. Ada keterbatasan. Kakak manusia

Kakak punya Allah, di mana Kakak bisa titipkan Adik-adik padaNya. Kakak nggak sendirian, ada Allah. Adik-adik kepunyaanNya Allah. Tak mungkin Allah biarkan, pasti Allah sayang

Semoga Adik-adik menjadi manusia yg mau disayang sama Allah. Karena banyak manusia yg menolak disayang Allah. Semoga Adik-adik menjadi manusia yg mau disayang Allah

Kakak nggak sendirian. Lahir Adik-adik, Kakak nggak sendirian, ada Adik-adik. Kakak sayang Adik-adik

Maafkan, Kakak manusia, ada keterbatasan. Semoga Allah jaga Adik-adik, dengan sebaik-baik penjagaanNya

Allah sebaik-baik penjaga, sebaik-baik pelindung

Semoga Allah kumpulkan kita kembali di SurgaNya

Aamiin ya rabbal alamin

Minggu, 08 Desember 2019

Mommy... Curhat Dong!

Wa iyaaaa
Jamannya masih jomblo suka banget curhat sama Mommy, apa aja deh diceritain. Main sama temen begini, main sama temen begitu, temennya siapa aja, uang jajan dipake buat beli apa aja, sampe pala pusing juga curhat sama Mommy. Ampun deh.. Itu lebih tepatnya curhat atau ngadu ya? Hahaha

Pas udah nikah gimana?

Laper telen sendiri, kesel telen sendiri, seneng baru bagi-bagi, hahaha. Terus udah nggak banyak curhat lagi sama Mommy? Yaiyalah yaiyadong

Aku tu kayaknya anak kesayangan Mommy banget, ahahaha, pede aja ini mah. Kalau aku sedih, laper, kesel pas udah nikah, terus curhat ke Mommy, kebayang nggak bakal jadi kayak apa?

Suamiku bisa kena omeeeelll... Padahal belum tentu suami yg salah. Ya kan🤔 yaiyadong

Terus aku jadi jauh dari Mommy dong sekarang? Apa-apa diem-diem bae?

Mommy cukup tahu bahagianya aku aja. Itu salah satu bentuk kasih sayang aku sebagai anak ke orang tua, dan juga ke Suamiku. Karena aku dan Suami harus saling menjaga satu sama lain. Kami juga harus menjaga hati orang tua kami agar tidak ikutan pusying dengan urusan kami. Namanya hidup, ada aja susah senangnya. Santuy aja yay

Jadi kalau Suami Istri diem-diem bae, nggak cerita every steps they take, santuy ae

Karena kalau Suami Istri udah minta pihak ketiga, alias penengah, berarti masalahnya udah parah euy

Santuy! Orang udah nikah emang beda, emang udah syari'atnya. Karena dalam rumah tangga ada aurat, nggak perlu semua orang tahu, termasuk Mommy tersayang

Syari'at dari siapa? Nabi Muhammad saw yg bersumber dari Allah swt

No baper-baper, santuy!

#islamicmotivation #islamicquote #marriage

Rabu, 04 Desember 2019

Duniaku di Sini Saja

Melihat pencapaian teman-teman yg masih single, bisa melangkah ke sana, ke sini, ke situ, sepertinya mereka sudah menjelajahi dunia. Sementara aku, sibuk dengan duniaku di sini saja

Tanpa aku sadari, tanpa aku ingat, bahwa tujuanku bukan dunia, bukan pengakuan orang-orang bahwa aku adalah manusia yg cukup keren, wow, ah apalah sebutannya

Dulu ingin sekali aku nikah muda, karena banyak sekali pahala berlipat yg bisa diraih dalam rumah tangga. Bahkan jika aku wafat saat ini, dalam keadaan Suamiku ridho padaku, insya Allâh aku dapat meraih Surga. Itu janji Allah, dan Allah Maha menepati janji

Duniaku, di sini saja, di mana aku bisa meraih pahala berlipat. Rupanya bukan dunia yg biasa saja. Ujiannya sungguh berat. Jika bukan dari orang lain, mungkin diri ini malah yg jadi ujian bagi orang lain, astagfirullah

Aku sedang mengemban tugas berat juga rupanya. Sekarang aku adalah dunia bagi anakku, aku yg akan membentuknya untuk jadi seperti apa. Jika anakku dapat tumbuh menjadi hamba Allah yg baik. Insya Allah dia juga bisa menjadi seorang yg baik dalam hal apapun, anak yg baik, teman yg baik, suami yg baik, dll insya Allah

Duniaku, di sini saja. Aku tidak butuh pengakuan siapapun. Aku hanya butuh pengakuan Suamiku, kesaksiannya, bahwa aku telah menjadi Istri yg baik baginya sehingga Allah perkenankan aku untuk masuk ke SurgaNya😭

#islamicmotivation #life

Saktinya Doa Ibu

Kalau ucapan seorang Ibu dapat menjadikan anaknya menjadi sebuah batu, kalau memang sesakti itu, mengapa tak ucapkan yg baik saja?

Kalau memang sesakti itu, dan atas izin Allah, doa Ibu sungguh mustajab untuk anaknya, mengapa tak hujani anak-anak dengan doa yg tak terhingga? Doa-doa kebaikan

Bukankah kalau anak bahagia orang tuapun bahagia?
Bukankah kalau anak bersedih orang tuapun sedih?

Kalau kita menjadi seorang Ibu, sudah tahu kalau kita pegang kunci, amanah dari Allah untuk menjadikan anak kita sebagai hamba Allah yg baik. Ayoklah kita belajar jadi hamba Allah yg baik dulu. Awali dari diri kita

Dekatkan diri kita pada Yang Menciptakan anak kita, agar doa kita di bumi yg kecil ini dapat melangit, dan diaminkan oleh para malaikat yg selalu taat, kemudian diijabah oleh Allah swt

Aamiin ya rabbal alamin

Senin, 02 Desember 2019

Salah Istri

Kalau Suami sakit itu salah Istri. Karena Suaminya nahan laper buat Istri, kerja capek buat Istri. Berkorban untuk Istri intinya

Istrinya nggak becus ngurus Suami. Padahal Istrinya seneng banget lihat Suaminya makan dengan lahap. Porsi Istri buat Suami deh, kan Suami yg banyak capek di luar

Saat jadi Istri, saat itu juga belajar jadi Ibu. Ketika lihat Suaminya makan lahap sedangkan makanan terbatas, Istrinya bilang udah kenyang

Gitu juga jadi Ibu, kalau anaknya kurus, Ibunya yg disalahin

Salahin aja itu Istri
Salahin aja itu Ibu

Nggak becus memang perempuan

Ugh, pedesnya

Lidah tidak bertulang
Jagalah lisan

Padahal di balik itu semua, baik Suami, Istri dan Anak, merasa bahagia terhadap satu sama lain, dan mengerti bagaimana keadaan satu sama lain

Itulah, kadang tidak semua hal perlu penjelasan

Orang yg mencintai Allah tentunya akan mengutamakan untuk berprasangka baik

Semoga kita semua dimudahkan untuk mengamalkan apa-apa yg Allah cintai, aamiin ya rabbal alamin