Katanya cara bertemu jodoh itu unik, tapi kalau pun kita bertemu si dia dengan cara yang unik belum tentu itu jodoh loh. Hahaha😂
Sepertinya kita sudah sering kan mendengar cerita pertemuan seseorang dengan belahan jiwanya dengan cara yang unik. Kadang malah kita cengar-cengir sendiri ketika membaca kisah seperti itu.. Lalu berkata dalam hati 'sendainya'
.. Hahaha😂
Kali ini ada cerita tentang pertemuan yang unik dengan si dia, yang tak pernah dikhayalkan atau diidamkan sebelumnya..
Judulnya adalah.. "Apakah dia jodohku?" awwwwsss 😍😍😍
Siang itu di lab.teater Sandra dan Tita serta teman-teman yang lain sedang asyik menonton drama yang ditampilkan oleh kakak kelas mereka. Ruangannya gelap, yang menyala hanya bagian panggung saja, mereka duduk lesehan sambil menonton drama berbahasa inggris dari kakak-kakak kelas mereka. Sebetulnya Sandra dan Tita tak begitu mengerti apa yang mereka bicarakan dalam bahasa inggris, kalau ada yang tertawa ya ikut tertawa saja. Ya ampun, kasihan sekali mereka berdua, tapi barangkali hampir semuanya yang menonton pun demikian (subtitle, help them please !) 😂😂😂
Para penonton juga diberi souvenir, pulpen berkepala badut. Mereka bahagia sekali mendapat souvenir pulpen berkepala badut itu, bukan karena gratis. Tapi karena itu adalah hadiah. Siapa yang tak senang diberi hadiah? Di akhir acara pun ada doorprize, Sandra dan Tita begitu penasaran siapa yang akan mendapatkannya.
Jantung Sandra tiba-tiba berdegup lebih kencang, dag-dig-dug dug-dug-dug (ini bukan bedug ya, hehe). "Nomor 13" ucap pembawa acara. Waaaahhh.. Itu nomor kupon Sandra.. Dia yang dapat.. ! Sandra naik ke atas panggung, dia senyum-senyum sendiri, salah tingkah. Bagaimana tidak? Tak jauh dari hadapannya ada seorang lelaki yang sibuk memotretnya sambil tersenyum. Lelaki yang nampaknya berasal dari negeri seberang.
Setelah pembagian hadiah acara pun berakhir. Sandra, Tita, beserta teman-teman yang lain berjalan ke luar lab. Teater. Mereka menyusuri lorong kampus. Tapi ternyata ada seorang lelaki yang mencoba mengejar mereka. Ia lah lelaki dari negeri seberang itu, lelaki bermata coklat, dan berkulit putih kemerahan.
Lelaki itu bernama Erdem. Ia mencoba menyapa Sandra, Tita dan teman-temannya, membahas sedikit mengenai perkuliahan menggunakan bahasa Inggris, ternyata ia adalah senior Sandra dan Tita. Teman-teman Sandra sangat antusias mengobrol dengan lelaki itu. Sementara Sandra hanya tersenyum malu-malu. Meskipun lelaki itu sedang berbicara dengan teman-teman Sandra, mata coklatnya selalu melihat ke arah Sandra seolah tak ingin melepaskannya.
Erderm meminta nomor handphone Sandra dengan alasan ingin bertukar informasi mengenai perkuliahan. Di hari yang sama seusai perjumpaan mereka, Erdem mencoba menelpon Sandra tapi tak mendapat jawaban sama sekali. Ia kemudian menngirimi Sandra SMS.
"Selama lima tahun saya di Indonesia, saya baru mengalami hal ini. Ketika bertemu kamu, saya merasakan ada listrik. Ini pertama kali saya rasakan, ketika bertemu kamu saya merasa seperti ada di taman bunga. Saya ingin mengenal keluarga kamu."
Nampaknya Erdem serius dengan Sandra. Tapi ini pertama kalinya untuk Sandra. Sebelumnya tak pernah ia memikirkan tentang pernikahan. Erdem mulai sering bercerita tentang bayangan-bayangan masa depan mereka tentang pernikahan. Bayang-bayang itu begitu indah.
Sandra pun mengajak Erdem menemui keluarganya. Erdem berusaha meyakinkan keluarga Sandra, hingga akhirnya ia memeberikan sebuah cincin kepada Sandra. "Kalau kamu rindu saya, kamu lihat cincin ini" ucap Erdem pada Sandra. Gadis itu pun tersenyum bahagia.
Waktu demi waktu berlalu. Erdem mulai menunjukan sikap yang aneh. Ia tak kunjung memberi kepastian tentang pernikahan mereka. Sementara hampir seluruh keluarga Sandra sudah tahu bahwa mereka akan menikah, ibu Sandra pun sudah bertanya-tanya tentang rias pengantin.
"Kakak saya menangis, ia dan ibu saya tidak setuju jika saya menikahi kamu."
"Kenapa?"
Air mata Sandra menetes, bahkan keluarga Erdem belum mencoba mengenalnya. Mereka langsung menyimpulkan bahwa Sandra tak pantas bagi Erdem karena perbedaan budaya mereka.
Sandra sudah berkata bahwa ia ingin menyerah saja. Apa jadinya jika ia memiliki mertua dan kakak ipar yang tak menginginkannya?
Namun Erdem berkata bahwa ia akan mencoba membujuk keluarganya lagi. Ia berangkat ke negaranya, menemui keluarganya. Hari demi hari Sandra menanti kabar dari Erdem. Hatinya terus bertanya-tanya.
Kabar tak kunjung datang, Sandra pun memberanikan diri untuk mengirim SMS pada Erdem. Ternyata Erdem sudah ada di Indonesia, mengapa ia tak mengabari?
"Saya sudah bertunangan. Kamu akan mendapatkan lelaki yang lebih baik."
Tangan Sandra gemetar ketika ia membaca jawaban SMS dari Erdem, tangisnya pecah seketika.
"Ya, saya akan mendapatkan seorang lelaki yang lebih baik, seorang lelaki yang bertanggungjawab."
Hari demi hari berlalu. Sandra berusaha menerima takdirnya. Tapi ia belum berhenti mencari tahu kabar terbaru tentang Erdem. Ia meyakini bahwa Erdem tak bermaksud untuk meninggalkannya, itu hanya karena kemauan keluarganya.
Kemudian ia menemukan sebuah video yang diunggah Erdem ke youtube "I love you Gamzeme." Kata-kata itu jelas tertulis dalam video itu, Gamzeme adalah nama seorang perempuan. Ternyata Erdem tidak dipaksa bertunangan dengan perempuan itu, tapi ia juga menginginkan pertunangan itu. Ia telah berkhianat, mengkhianati janji-janjinya pada Sandra.
Kini Sandra tak punya alasan untuk menyimpan harapan pada lelaki itu. Lelaki itu sama sekali tidak mempertanggungjawabkan janji-janji yang ia ucapkan. Orang tua Sandra pun harus menahan malu karena keluarganya terus bertanya mengenai rencana pernikahan itu.
"Tega sekali kau berbuat demikian ! Aku menunggumu di sini, sementara kau menikmati pertunanganmu dengan perempuan lain ! Lalu kau mengakhiri semua ini hanya dengan sebuah SMS ! Mana keberanianmu yang sebelumnya ?!"
Itulah kata-kata yang tak pernah terucap dari mulut Sandra pada Erdem. Ia hanya bisa menangis dan mengurung diri di kamar. Tapi hidup harus terus berjalan. Tak pantas air mata terus mengalir untuk lelaki yang bahkan tak mempedulikannya.
Katanya cara bertemu jodoh itu unik, tapi kalau pun kita bertemu si dia dengan cara yang unik belum tentu itu jodoh loh.