'Hidup ini hanya persinggahan' benarlah kata-kata itu. Semakin aku menjalani hidup ini maka semakin terasa pula kesementaraan ini. Kadang aku terlena dan mengeluh karena aku tidak mendapatkan hal yang aku inginkan di saat aku menginginkannya. Aku merasa sedih seolah riwayatku sudah tamat. Sungguh berlebihan sekali kan?
Agar hidup ini tak menjadi sesulit itu dan semenyedihkan itu, kita harus memahami bahwa hidup ini milik siapa. Apakah hidup ini mutlak milik kita semata? No no no, hidup ini bukan mutlak milik kita, hidup ini adalah 'amanah' yang dititipkan pada kita sampai waktu yang telah ditentukan, dan kita tak pernah tau kapan pastinya waktu itu tiba.
Orang-orang silih berganti datang dan pergi dalam kehidupan kita, ada orang lama, dan ada orang baru yang tak pernah kita khayalkan akan hadir dalam kehidupan kita. Mereka datang bersama peristiwa yang mewarnai kehidupan kita. Itu semua terjadi atas kehendakNya, Allah SWT. Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Hakikat hidup ini adalah perjalanan. Perjalanan dengan rintangan, entah itu kesulitan atau kemudahan. Apakah kita akan putus asa ketika berada dalam kesulitan? Apakah kita akan lalai ketika berada dalam kemudahan? Mau tidak mau kita harus menghadapi rintangan dalam perjalanan ini. Tujuan dari rintangan ini bukan untuk menjatuhkan kita, tapi untuk membuat kita semakin kuat, semakin pantas untuk mendapatkan hal yang lebih baik.
Dalam setiap peristiwa yang kita hadapi kita berhak memutuskan untuk berjalan dengan petunjuk yang Allah berikan atau dengan mengikuti hawa nafsu dan setan yang menipu. Tentu dalam setiap pilihan itu memiliki konsekwensi. Apakah kalian pernah memilih salah satu dari pilihan tersebut? Atau kalian pernah mencoba setiap dari pilihan tersebut?
Hai, jujurlah wahai hati, apa yang kau dapat dari menuruti hawa nafsu, dan mengikuti si setan penipu itu? Kegersangan, dan kegelisahan. Meskipun bibirmu menampakan senyum, senyum itu senyum palsu agar kau tak nampak terlalu nelangsa alias menyedihkan.
Lalu bagaimana jika kau merasa 'benar-benar' bahagia dalam menjadi pengikut nafsu, dan setan? Wah harus waspada ! jangan-jangan kau sudah jadi bagian dari 'mereka.' semoga JANGAN ! Tak boleh kita biarkan hati kita mati. Jangan berputus asa dari rahmat Allah, selalu akan ada ampunan bagi hamba yang mau berserah diri, dan bertaubat sebelum nyawa sampai di kerongkongan.
KAMPUNG HALAMAN kita yang sesungguhnya bukan di sini, BUKAN DI DUNIA. Kampung halaman kita yang sesungguhnya adalah surga di mana kakek, dan nenek moyang kita berasal, yaitu nabi Adam AS, dan istrinya Siti Hawa. Allah telah memberikan kita petunjuk agar kita dapat sampai ke sana dengan selamat. Petunjuk itu adalah Al-qur'an, dan sunnah (hal-hal yang diajarkan rasulullah Muhammad SAW).
وَ هذَا كِـتبٌ اَنـــْزَلْـنهُ مُـبرَكٌ فَاتَّـبِعُوْهُ وَ اتَّـقُوْا لَـعَلَّكُمْ تُـرْحَمُوْنَ
"Dan Al-Qur’an ini adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al-An’aam : 155)
وَمَآ اتكُمُ الـرَّسُوْلُ فَخـُذُوْهُ وَمَا نَـهـكُمْ عَنْهُ فَانْـتَهُـوْا وَ اتَّـقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ شَدِيـْدُ اْلعِقَابِ
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (Al-Hasyr : 7)
اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: تَـرَكْتُ فِـيْكُمْ اَمـْرَيـْنِ لَنْ تَضِلُّـوْا مَا تَـمَسَّكْـتُمْ بِـهِمَا: كِـتَابَ اللهِ وَ سُنَّـةَ رَسُوْلـــِهِ
"Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda : “Aku telah meninggalkan
pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu
berpegang teguh kepada keduaya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya” (HR. Malik)
Hidup ini adalah perjalanan yang pasti kita akan temui ujungnya. Maka
jangan lupa akan tujuan kita diciptakan agar diri kita tidak
terombang-ambing dalam kegalauan.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al Mukminun:115)
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ
فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali Imran: 185)