Minggu, 25 Desember 2016

Akhirnya Memang Aku Harus Kembali

Setiap kejadian yang telah terjadi dalam hidupku menuntunku pada kejadian di hari ini. Entah kenapa, bagaimana alurnya, aku juga tak bisa memastikan itu. Aku menyadari bahwa ada hal-hal yang aku pilih jika itu tidak direstui oleh yg Maha Kuasa, maka pilihan itu takan menjadi jalanku.

Kadang aku mencoba menebak-nebak kejutan apa yang telah disiapkan Allah untukku di hari kemudian. Tapi tetap saja aku tak mampu. Semakin aku mencoba, semakin aku dibuat bingung. Aku sadar bahwa itu bukanlah ranahku untuk mengetahuinya. Karena nanti pun apa yang coba kucari tahu akan disingkap olehNya.

Akhirnya, aku pun harus memasrahkan diriku padaNya. Pada Yang selalu ingin memberikan yang terbaik untukku, pada Yang selalu ingin memelukku. Aku sadar betul bahwa Allah sangat menginginkanku, ingin aku selalu di dekatNya. Setiap aku berniat untuk berbuat keburukan, selalu saja Ia cegah, selalu.

Disadari atau tidak, Allah memang menyayangi kita, bukan hanya aku. Disadari atau tidak, Allah berbicara pada kita lewat setiap kejadian. Apakah kita begitu peka untuk menyadarinya, atau malah kepekaan itu hilang karena rasa rindu kita padaNya telah ditutupi dengan sengaja?

Rindu seperti apa? Rindu untuk sholat tepat waktu, rindu untuk rutin berzikir, rindu untuk sholat tahajud, rindu untuk beribadah sambil tersenyum karena kita begitu merasakan bahwa Ia sedang menatap kita. Aku yakin betul bahwa kalian juga merasakan rindu yang sejenis itu.

Tapi kadang kala rindu itu kita tutupi dengan balutan-balutan semu. Akhirnya hampalah yang dirasa karena rindu yang tak tersampaikan. Jujurlah bahwa hati kita hampa jika jauh dariNya, jujurlah bahwa hati kita merasa bersalah jika kita membangkang perintahNya, jujurlah bahwa hanya denganNya kita bisa merasakan ketenangan sesungguhnya. Ketenangan yang tak bisa didapati pada selain Dia.

Kamis, 22 Desember 2016

She is My Penpal

You look more beautiful when you are jealous Beyzam (my Beyza). I like to see that you are so care about me, I love it. You are a girl in my prayer, you are so special. I asked Allah to give me 'you'.

You are always happy to share about so many things to me, talk to me like we have no distance. Not everyone will do it for me, although they can. But you do it for me with smile. You make me feel special.

I wish I had a magic door then I can come to your room, take you out to make beautiful snowman, and throw the snow to you "throw it back to me, Beyza ! Throw it !" hahaha. That's my beautiful imagination..

I thank Allah for giving me you in my life. A lovely Turkish girl.. Beyzam, my best friend until jannah insha Allah ^_^

Minggu, 20 November 2016

Celah Dosa dan Ampunan

Ada celah untuk berbuat dosa, selalu saja ada celah. Sebagaimana selalu ada jalan untuk berbuat baik.

Tapi itu bukan alasan bagi kita untuk berhenti berniat dan berbuat baik.

Karena Allah memberikan pahala yang besar bagi niat, dan perbuatan baik.

Sementara Allah tidak memberikan dosa bagi niat buruk yang tidak terealisasi, dan ampunan Allah sangatlah luas, luasnya melebihi samudra.

Itu adalah bukti bahwa Allah sangat menyayangi kita.

Tapi mengapa sulit sekali bagi kita untuk ikhlas menyembahNya?

Mengapa sulit sekali bagi kita untuk berbuat baik hanya karenaNya? 😢

Selasa, 08 November 2016

Rasaku Tetap Sama

Tahu kah kau
Bahwa aku mencintaimu sebelum aku berjumpa denganmu

Biar saja orang anggap aku gila
Perasaanku tetaplah sama
Aku mencintaimu

Ketika kau datang
Kau akan menjadi sahabatku
Aku pun akan jadi sahabatmu

Biarlah meski kini ku tak tahu kau di mana
Perasaanku tetaplah sama
Aku mencintaimu

Meskipun jika akhirnya aku harus menemuimu di kehidupan yang lain
Perasaanku tetaplah sama
Aku mencintaimu

Cintaku
Suamiku

Senin, 07 November 2016

Berdagang

Kerjaan pedagang 😂

Aku belajar berdagang saat masih kuliah, kefefet *kepepet uang di dompet sudah sangat tipis. Pernah juga sih waktu SMA jualan pulsa, tapi itu bukan kondisi mendesak.

Lalu saat itu ku putuskanlah untuk berjualan keripik. Aku membawa keripik daganganku menggunakan dua tas jinjing, naik kereta dari Bogor ke Depok, sambil membawa tas gendong yang digendong menghadap ke depan (waspada copet), lagi pula mau dicopet apanya ya? 😂, ih ada HP tahu.. Lumayan kan. Hihi

Aku gembal-gembol membawa tas sambil berdesak-desakan di dalam kereta, padat sekali isi keretanya. Aku juga mendapat bonus omelan ibu-ibu karena bawaanku yang banyak, ingin menangis rasanya. Waktu itu ongkos kereta malah naik dari 7rb jadi 9rb. Makin seringlah aku melamun di stasiun sambil menunggu kereta 😂.

Awalnya aku malu menawarkan daganganku pada mahasiswa lain yang sedang duduk di koridor, sangaaat malu, tapi kalau tidak kulakukan, daganganku tak cepat habis. Akhirnya ku hempaskanlah rasa malu itu. Alhamdulillah ada saja yang membeli daganganku ^_^. Kalau teman-teman sekelasku, mereka sudah pasti akan membeli daganganku, baiknya ya mereka ^_^ atau memang mereka sedang butuh camilan? 😂. Dosenku pun aku tawari untuk membeli daganganku, dan alhamdulillah dibeli juga ^_^.

Kalau dihitung, hasil dari berjualan keripik itu tak seberapa dibandingkan dengan ongkos kereta, angkot, biaya makan siang yang harus aku tanggung. Alhasil, menangislah aku sendiri di dalam kamar, rebahan di lantai, menceritakan segala duka lara pada Allah lewat tetesan air mata.

Kemudian aku terpikirkan untuk pergi ke toko buku, melihat-lihat judul buku, dan menawarkannya kepada temanku yang suka mengoleksi buku. Dengan senang hati dia membeli beberapa buku lewat aku. Alhamdulillah..

Dari situ lah aku dapat merasakan makna dari kata 'alhamdulillah'. Bahagianya luar biasa.. Bagaikan sedang kehausan di gurun pasir, kebingungan, lalu menemukan sebotol air.. Aaah.. Segar.. Mengapa airnya hanya sebotol? Karena perjuangan takan berhenti, hingga akhirnya nafas inilah yang menghentikannya.

Oh ya, Rasulullah SAW pun berdagang loh.. Begitupun para sahabatnya.. Aaahh.. Manis sekali jika bisa mengikuti jejak mereka ^_^

 

Kamis, 03 November 2016

My Penpal Miss Me

It was so wonderful to read it 😍😍😍

My lovely sister Beyza.. I have a dream having a vacation to Istanbul with you 👭👣👒, eating dondurma ice cream🍦🍦, and enjoy the snow in Erzurum together (so freeze❄⛄) .

But,
Why are you so far from me..
Why am I so far from you..

I wish one day I can hold your hand, and hug you my sister Beyza..

If we can't do those things in real life, at least we can do it in our dream 😂😂😂.

Seni seviyorum Beyzam.. 💕😊

Rabu, 02 November 2016

Perceraian

Mengapa perceraian menjadi sebuah solusi bagi beberapa, bahkan banyak pasangan?

Ketika orang tua memutuskan bercerai, ketika itu pula jalan hidup anak-anak mereka berubah, perubahan jangka panjang. Entah suami maupun istri bersikap dan memutuskan seolah-olah dalam keluarga hanya ada mereka berdua saja.

Apalah daya anak-anak, hanya dianggap sebagai anak-anak saja, tak punya hak berpendapat. Katanya itu urusan orang dewasa. Jika itu memang urusan orang dewasa, dan anak-anak tak perlu ikut campur, mengapa anak-anak juga kena imbasnya?

Bahkan ketika mantan suami dan mantan istri sudah melupakan masa lalunya dan sibuk dengan masa depannya. Ingatan-ingatan itu tetap saja lekat pada benak anak-anak mereka. Hati mereka hancur berkeping-keping, Siapa yang peduli?

Meskipun senyum menghiasi bibir mereka, ada saja kegetiran masa lalu dalam memorinya. Sakitnya masih terasa seperti baru kemarin terluka. Apakah ayah dan ibu mereka pernah bertanya tentang perasaan mereka, sekadar untuk memberi pelukan dan menghapus tangisnya? Tidak. Kemarahan kepada satu sama lain (ayah-ibu) telah menutupi hati mereka.

Picture source:shutterstock.com

Selasa, 01 November 2016

Allah Mendengar Doa Kita

Suatu hari ada seorang gadis yang terusir dari rumahnya karena ia ingin menaati perintah Allah dengan berhijab. Ibunya mengutuknya dan mengusirnya karena ia tak mau taat padanya.

Ia menangis tersedu-sedu seusai sholat. "Ya Allah tolong aku.. Ya Allah tolong aku.. Ya Allah tolong aku.." hanya itu kata-kata yang dapat ia ucapkan.

Tak banyak uang tersisa dalam dompetnya, belum ada pekerjaan yang bisa ia dapatkan, sementara ia tak bisa terus menerus menumpang makan dan tinggal di rumah sahabatnya.

Akankah ada uang jatuh dari langit sehingga ia bisa menggunakan uang itu untuk modal berdagang?

Akankah demikian?

Setiap seusai sholat, berkali-kali ia menyebut "Ya Allah tolong aku.." sambil berurai air matanya.

Harapan itu selalu ada.. Karena ia yakin bahwa Allah itu dekat, bahwa Allah melihatnya.. Bahwa Allah akan memeluknya..

Sabar..

Sesudah kesulitan ada kemudahan.. Ada kemudahan..

Benarlah demikian. Tak disangka-sangka, pamannya menelpon, memberitahu bahwa ia akan memberikan bantuan pada gadis itu.

Allahu Akbar ! Allah Maha Besar !

#basedontruestory

Senin, 31 Oktober 2016

Aku Melihatnya Sebelum Bertemu Dengannya

Kala itu, di ruang tamu rumahku, aku mengobrol tentang beasiswa Turki dengan mama. Tiba-tiba saja aku melihat seorang perempuan dengan warna rambut yang berbeda, warna rambut yang tak dimiliki orang Indonesia asli. Dia berada di suatu tempat, sepertinya tempat itu adalah Turki, entah mengapa firasatku berkata demikian. Aku sungguh melihat perempuan itu dengan mataku, entah mataku yang mana. Jelas-jelas aku sedang bersama mama di ruang tamu. Aku melihat perempuan itu bagaikan sedang melihat iklan di televisi. Tapi mungkin itu hanya perasaanku saja.

Jika aku bisa berkuliah di Turki, aku berharap bisa memiliki seorang sahabat, perempuan Turki yang menyayangiku seperti saudara kandungnya sendiri, begitu pula aku kepadanya. Karena aku sebetulnya takut jika harus berpisah dengan keluargaku dalam waktu yang lama, meskipun masih dalam satu bola dunia.

Apa jangan-jangan perempuan yang aku lihat itu adalah dia yang akan menjadi sahabatku di sana? Apakah aku akan mendapatkan beasiswa itu? Sejujurnya aku belum 100% yakin untuk mendapatkan beasiswa itu. Karena yang aku rasakan adalah 50% ingin mendapatkan beasiswa, dan 50% takut berpisah dengan keluarga.

Seorang sahabatku di sini juga bermimpi bahwa aku berhasil mendapatkan beasiswa itu, aku pun punya firasat bahwa aku akan berangkat ke sana. Sampai-sampai hal itu terbawa dalam mimpiku. Tapi nyatanya itu hanya ilusi belaka, atau bisa disebut mimpi belaka. 

Sebenarnya aku malas bercerita tentang kegagalanku. Tapi katanya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Semoga saja ditundanya tidak terlalu lama ya :D lalu aku berpikir, mungkin bayangan tentang perempuan itu juga hanya ilusi belaka atau khayalan semata, atau hanya kamuflase pikiranku, dan sebagainya.

Itulah yang ku alami tahun lalu, tahun 2015. Tapi tahu kah kau? Bahwa sekarang aku tahu siapa perempuan yang aku lihat itu. Ternyata dia benar-benar datang dalam kehidupanku, tanpa pernah ku rencanakan, tanpa pernah ku duga.

Bersambung

Picture source: 7-themes.com

Senin, 24 Oktober 2016

Apakah dia jodohku?

Katanya cara bertemu jodoh itu unik, tapi kalau pun kita bertemu si dia dengan cara yang unik belum tentu itu jodoh loh. Hahaha😂

Sepertinya kita sudah sering kan mendengar cerita pertemuan seseorang dengan belahan jiwanya dengan cara yang unik. Kadang malah kita cengar-cengir sendiri ketika membaca kisah seperti itu.. Lalu berkata dalam hati 'sendainya'
.. Hahaha😂

Kali ini ada cerita tentang pertemuan yang unik dengan si dia, yang tak pernah dikhayalkan atau diidamkan sebelumnya..

Judulnya adalah.. "Apakah dia jodohku?" awwwwsss 😍😍😍

Siang itu di lab.teater Sandra dan Tita serta teman-teman yang lain sedang asyik menonton drama yang ditampilkan oleh kakak kelas mereka. Ruangannya gelap, yang menyala hanya bagian panggung saja, mereka duduk lesehan sambil menonton drama berbahasa inggris dari kakak-kakak kelas mereka. Sebetulnya Sandra dan Tita tak begitu mengerti apa yang mereka bicarakan dalam bahasa inggris, kalau ada yang tertawa ya ikut tertawa saja. Ya ampun, kasihan sekali mereka berdua, tapi barangkali hampir semuanya yang menonton pun demikian (subtitle, help them please !) 😂😂😂

Para penonton juga diberi souvenir, pulpen berkepala badut. Mereka bahagia sekali mendapat souvenir pulpen berkepala badut itu, bukan karena gratis. Tapi karena itu adalah hadiah. Siapa yang tak senang diberi hadiah? Di akhir acara pun ada doorprize, Sandra dan Tita begitu penasaran siapa yang akan mendapatkannya.

Jantung Sandra tiba-tiba berdegup lebih kencang, dag-dig-dug dug-dug-dug (ini bukan bedug ya, hehe). "Nomor 13" ucap pembawa acara. Waaaahhh.. Itu nomor kupon Sandra.. Dia yang dapat.. ! Sandra naik ke atas panggung, dia senyum-senyum sendiri, salah tingkah. Bagaimana tidak? Tak jauh dari hadapannya ada seorang lelaki yang sibuk memotretnya sambil tersenyum. Lelaki yang nampaknya berasal dari negeri seberang.

Setelah pembagian hadiah acara pun berakhir. Sandra, Tita, beserta teman-teman yang lain berjalan ke luar lab. Teater. Mereka menyusuri lorong kampus. Tapi ternyata ada seorang lelaki yang mencoba mengejar mereka. Ia lah lelaki dari negeri seberang itu, lelaki bermata coklat, dan berkulit putih kemerahan.

Lelaki itu bernama Erdem. Ia mencoba menyapa Sandra, Tita dan teman-temannya, membahas sedikit mengenai perkuliahan menggunakan bahasa Inggris, ternyata ia adalah senior Sandra dan Tita. Teman-teman Sandra sangat antusias mengobrol dengan lelaki itu. Sementara Sandra hanya tersenyum malu-malu. Meskipun lelaki itu sedang berbicara dengan teman-teman Sandra, mata coklatnya selalu melihat ke arah Sandra seolah tak ingin melepaskannya.

Erderm meminta nomor handphone Sandra dengan alasan ingin bertukar informasi mengenai perkuliahan. Di hari yang sama seusai perjumpaan mereka, Erdem mencoba menelpon Sandra tapi tak mendapat jawaban sama sekali. Ia kemudian menngirimi Sandra SMS.

"Selama lima tahun saya di Indonesia, saya baru mengalami hal ini. Ketika bertemu kamu, saya merasakan ada listrik. Ini pertama kali saya rasakan, ketika bertemu kamu saya merasa seperti ada di taman bunga. Saya ingin mengenal keluarga kamu."

Nampaknya Erdem serius dengan Sandra. Tapi ini pertama kalinya untuk Sandra. Sebelumnya tak pernah ia memikirkan tentang pernikahan. Erdem mulai sering bercerita tentang bayangan-bayangan masa depan mereka tentang pernikahan. Bayang-bayang itu begitu indah.

Sandra pun mengajak Erdem menemui keluarganya. Erdem berusaha meyakinkan keluarga Sandra, hingga akhirnya ia memeberikan sebuah cincin kepada Sandra. "Kalau kamu rindu saya, kamu lihat cincin ini" ucap Erdem pada Sandra. Gadis itu pun tersenyum bahagia.

Waktu demi waktu berlalu. Erdem mulai menunjukan sikap yang aneh. Ia tak kunjung memberi kepastian tentang pernikahan mereka. Sementara hampir seluruh keluarga Sandra sudah tahu bahwa mereka akan menikah, ibu Sandra pun sudah bertanya-tanya tentang rias pengantin.

"Kakak saya menangis, ia dan ibu saya tidak setuju jika saya menikahi kamu."

"Kenapa?"

Air mata Sandra menetes, bahkan keluarga Erdem belum mencoba mengenalnya. Mereka langsung menyimpulkan bahwa Sandra tak pantas bagi Erdem karena perbedaan budaya mereka.

Sandra sudah berkata bahwa ia ingin menyerah saja. Apa jadinya jika ia memiliki mertua dan kakak ipar yang tak menginginkannya?

Namun Erdem berkata bahwa ia akan mencoba membujuk keluarganya lagi. Ia berangkat ke negaranya, menemui keluarganya. Hari demi hari Sandra menanti kabar dari Erdem. Hatinya terus bertanya-tanya.

Kabar tak kunjung datang, Sandra pun memberanikan diri untuk mengirim SMS pada Erdem. Ternyata Erdem sudah ada di Indonesia, mengapa ia tak mengabari?

"Saya sudah bertunangan. Kamu akan mendapatkan lelaki yang lebih baik."

Tangan Sandra gemetar ketika ia membaca jawaban SMS dari Erdem, tangisnya pecah seketika.

"Ya, saya akan mendapatkan seorang lelaki yang lebih baik, seorang lelaki yang bertanggungjawab."

Hari demi hari berlalu. Sandra berusaha menerima takdirnya. Tapi ia belum berhenti mencari tahu kabar terbaru tentang Erdem. Ia meyakini bahwa Erdem tak bermaksud untuk meninggalkannya, itu hanya karena kemauan keluarganya.

Kemudian ia menemukan sebuah video yang diunggah Erdem ke youtube "I love you Gamzeme." Kata-kata itu jelas tertulis dalam video itu, Gamzeme adalah nama seorang perempuan. Ternyata Erdem tidak dipaksa bertunangan dengan perempuan itu, tapi ia juga menginginkan pertunangan itu. Ia telah berkhianat, mengkhianati janji-janjinya pada Sandra.

Kini Sandra tak punya alasan untuk menyimpan harapan pada lelaki itu. Lelaki itu sama sekali tidak mempertanggungjawabkan janji-janji yang ia ucapkan. Orang tua Sandra pun harus menahan malu karena keluarganya terus bertanya mengenai rencana pernikahan itu.

"Tega sekali kau berbuat demikian ! Aku menunggumu di sini, sementara kau menikmati pertunanganmu dengan perempuan lain ! Lalu kau mengakhiri semua ini hanya dengan sebuah SMS ! Mana keberanianmu yang sebelumnya ?!"

Itulah kata-kata yang tak pernah terucap dari mulut Sandra pada Erdem. Ia hanya bisa menangis dan mengurung diri di kamar. Tapi hidup harus terus berjalan. Tak pantas air mata terus mengalir untuk lelaki yang bahkan tak mempedulikannya.
Katanya cara bertemu jodoh itu unik, tapi kalau pun kita bertemu si dia dengan cara yang unik belum tentu itu jodoh loh.

Rabu, 12 Oktober 2016

Rasa Syukur



Syukur itu seperti apa sih? Katanya rasa syukur itu bisa bikin orang bahagia, masa? Supaya kalian nggak bingung, aku akan ceritakan kisah nyata tentang hal itu. Kisah dari diriku sendiri. Kala itu aku masih SD, dan keadaan keluargaku belum seperti sekarang. Dulu aku bersama keluarga tinggal di rumah kontrakan sepetak, tidur beralaskan kasur lantai bersama adik, ayah, dan ibu. Mirip ikan lagi di jemur kali ya? Bercanda deh, hehehe. Di rumah kami hanya ada piring tiga, sendok tiga, dan gelas tiga. Masing-masing untuk ayah, ibu, dan aku, sedangkan adikku biasanya satu piring dengan ibu (disuapi).

Setiap hari ibu memasak untuk kami, wah masakannya enak sekali.. :) kalau pagi sebelum berangkat sekolah biasanya aku beli tempe goreng, dan memakannya dengan nasi yang diberi kecap, uuuuhh nikmat.. :) waktu itu kami jarang sekali makan daging, pernah suatu hari aku minta pada ibuku “bu, aku ingin makan daging ayam..” lalu ibuku menjawab, “nanti ya kalau lebaran.” Jadi.. biasanya kami makan daging itu di hari lebaran, rasanya spesial sekali.. :)

Ibu memberiku uang saku Rp 500,- untuk ke sekolah, di saat kebanyakan teman-temanku diberi uang saku sekitar Rp 1.500,- hingga Rp Rp 2.000,- . Kalau dulu, masih banyak jajanan yang harganya Rp 100,- terus biasanya aku makan jajanannya diirit-irit gitu, satu demi satu dihayati, biar nggak cepat habis, hahaha ^_^ kalau ingat itu jadi malu sendiri. 

Nah.. kalau ayah habis gajian itu biasanya kami sekeluarga pergi makan ke rumah makan langganan kami. Rasanya senang.. sekali, hari itu juga aku makannya bisa minta tambah kalau belum kenyang, hehehe perut karet :P . Jalan-jalan bersama ayah, ibu, dan adik, bahagia.. sekali.

Itu keadaan keluargaku dulu ya, secara materi belum mapan. Tapi aku menikmati setiap suapan nasi yang masuk ke dalam mulutku, setiap tetesan bumbu cilok yang aku makan, hehehe. Nah ya itu, tidak banyak, tidak mewah, tapi rasanya nikmat. Maunya nambah, tapi nggak setiap kali bisa nambah. Ada yang bilang, kalau orang lapar maka makan itu jadi nikmat. Hehehehe :D

Seiring berjalannya waktu, roda kehidupan berputar, keadaan keluarga kami berangsur-angsur menuju kemapanan. Sekarang kalau mau makan daging tidak perlu menunggu waktu lebaran tiba, dan kalau makan nggak perlu diirit-irit. Tapi, sekarang kebersamaan keluarga berkurang, selera makan juga berkurang. Ketika aku ingat kembali kisah yang dulu, ketika itu pula aku tersadar bahwa yang terpenting itu ‘bukan seberapa banyak yang kita miliki, tapi seberapa banyak kita bersyukur.’

Ada beberapa hal yang menurut kita itu adalah suatu hal yang biasa, tapi bagi orang lain itu sangat luar biasa. Rasa syukur juga bisa kita tunjukan dengan berbagi. Betapa bahagianya jika kita bisa tersenyum bersama karena saling melengkapi. Segala apa yang kita miliki hakikatnya bukan milik kita. Jika kita sedang kekurangan maka di situlah nikmat alhamdulillah, karena di saat lapar nasi dan garam pun rasanya jadi luar biasa. jika kita sedang berlebih maka di situlah nikmat alhamdulillah, karena kita diberi kesempatan untuk berbagi dan menjadi jalan terukirnya senyuman mereka :) kita bahagia karena bersyukur, dengan bersyukur kita bahagia :) 

 
picture source:http://buzzcapt.com