Senin, 28 Desember 2015

Melepaskan

Kehidupan kita hakikatnya bukanlah milik kita. Tubuh ini dan segalanya yang kita 'miliki' bukanlah kepunyaan kita, tapi kepunyaan Allah, kita hanya dititipkan saja.

Aku merasakan sekali sedihnya kehilangan ketika kucing jantan peliharaanku memilih untuk berpetualang di luar sana dan tak kembali, dan ketika mendengar kabar dari kawanku bahwa hamster peliharaannya (dulu adalah peliharaanku) mati. Betapa sedihnya.. Air mata pun mengalir dengan derasnya..

Kawanku yang lain kemudian mengingatkanku bahwa hewan peliharaan hanyalah titipan dari Allah yang sewaktu-waktu bisa diambil oleh pemiliknya, titipan !

Perasaan kehilangan, kesedihan, itu semua karena perasaan memiliki. Manusiawi jika kita menangis sejenak, tapi janganlah terus meratapi kesedihan. Ingat kembali bahwa itu semua bukanlah milik kita, kita hanya dititipkan.

Semua yang bernyawa pasti akan merasai mati, semua yang dari Allah pasti akan kembali pada-Nya.

Rabu, 16 Desember 2015

Tebarkan Cahaya Ilmu

Musim kelulusan tiba nih ! Setelah sekian lama berjuang menuntut ilmu akhirnya perayaan kelulusan pun tiba. Air mata haru pun tak segan menetes, melihat binar bahagia di mata orang tua kita. Awal perjuangan pun kembali dimulai, ilmu yang telah diraih menuntut pertanggungjawaban untuk diamalkan.

"Belajarlah ilmu apa saja yang kamu suka. Demi Allah kamu tidak akan diberi pahala hanya dengan menimbun ilmu, sehingga kamu mengamalkannya." (HR. Abul Hasan Al-Akhram)

Rasulullah pun memohon perlindungan pada Allah atas ilmu yang tidak manfaat dan hati yang tidak khusuk. Beliau berkata, "ya Allah, aku berlindung padaMu, dari ilmu yang tidak berguna, dan hati yang tidak khusuk dan doa yang tidak diterima, dan nafsu yang tidak kenyang (puas)."

Seorang salaf berkata "ilmu itu berteriak mohon diamalkan, bila dijawabnya (maka telah jelas), kalau tidak, ilmu itu akan lari !"

Ilmu adalah cahaya, jagalah cahaya itu dalam dirimu agar tidak pernah padam dan bagikan cahaya itu kepada orang di sekitarmu hingga cahaya itu semakin luas tak terhingga.

Minggu, 13 Desember 2015

Sholat di Kala Sakit

Pernah nggak sih sholat di kala sakit? Rasanya, beuuuuhh.. Mantapp.. Tatiiitt.. Ya namanya juga lagi sakit ya. Tapi tetaplah sholat itu wajib dilaksanakan, bisa sambil duduk atau berbaring. Sholat di kala sakit dan sehat sungguh berbeda rasanya, ketika sedang sakit kepala rasanya cenat-cenut, perut serasa ditusuk-tusuk, mual, dll, tergantung jenis penyakitnya. Itu perjuangan banget..

Sakit itu menggugurkan dosa, tapi kalau meninggalkan sholat pasti berdosa. Jadi nggak ada alasan buat nggak sholat ketika sedang sakit, sesakit apapun. Kalau sakit hati gimana? Ya ampun.. Udah biasa itu.. Hahaha.

Sholat di kala sakit butuh perjuangan yang lebih besar. Mumpung kita sedang sehat, masih muda, banyak waktu luang, banyak uang, puas-puasin ibadah wajib dan sunnah.

Rasulullah mengajarkan kepada kita:

"Ambillah lima sebelum datang lima yang lain, ialah: hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, sempatmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu, kayamu sebelum miskinmu."

Kepo

Hampir semua orang pernah ngelakuin yang namanya kepo. Kalau kepo-in kebaikan orang lain buat jadi suri tauladan sih OK ya. Tapi kalau kepoin aib orang lain jadinya gimana ya? Nah.. Itu dia yang harus diingatkan..

"...Dan janganlah kamu menyelidiki aib diri orang lain." (Al-Hujurat:12)

Sebuah hadist mengatakan:
"Siapa yang mengikuti (mengoreksi) aurat, kesalahan saudaranya, maka Allah akan mengoreksi pula pada auratnya"

Tuh kan, Allah dan Rasul-Nya udah ingetin kita, jangan suka kepo-in aib orang  lain. Nanti nangis loh ketika aib-nya sendiri dibuka langsung oleh Allah.

Sabtu, 12 Desember 2015

Quotation 12/12/2015

Maybe your physically appearance is like your parents, but the way you think is chosen by yourself. When your parents have good attitude, you can have better attitude. It's your choice !

Vita U. P. Rani

Minggu, 06 Desember 2015

Rahasia Pertemuan

Kadang kita dipertemukan bukan untuk bersama tapi untuk mendoakan.

Kadang kita dipertemukan bukan untuk berkawan tapi untuk mengambil pelajaran.

Minggu, 27 September 2015

Preposisi Waktu: IN, AT, and ON

The preposition in, at, and on are used in time expression as follows:

In the past, in the present, in the future, in the morning, in the afternoon, in the evening

(a) Please be on time in the future.
(b) I usually watch TV in the evening.

At noon, at night, at midnight
At + "Clock time"
At present, at the moment, at the present time

(c) We sleep at night. I was asleep at midnight.
(d) I fell asleep at 9.30 (nine-thirty).
(e) He's busy at present. Please call again.

In + a month/ a year/ a century/ a season

(f ) I was born in October.
(g) I was born in 1975.
(h) I was born in the twentieth century.
(i ) The weather is hot in (the) summer.

On + a date/ a weekday
On + weeakday morning(s), afternoon(s), evening(s)

(j ) I was born on October 31, 1975.
(k) I went to a movie on Thursday.
(l ) I have class on Thursday morning(s).

Source: Fundamentals of English Grammar by Betty Schrampfer Azar

Sabtu, 26 September 2015

Used to

Used to expresses a past situation or habit that no longer exists at present.

Used to menunjukan keadaan atau kebiasaan di masa lampau yang sudah tidak dilakukan di masa sekarang.

Form:
Used to + the simple form of verb
Used to be + the simple form of adjective

For instance:
1.
(+) I used to live with my parents.         Now I live in my apartment.
( -) I did not use to live with my parents.
(?) Did you use to live with your parents?

2.
(+) Ann used to be afraid of dogs, but now she likes dogs.
( -) Ann did not use to be afraid of dogs.
(?) Did Ann use to be afraid of dogs?

3.
(+) Don used to smoke, but he does not anymore.
( -) Don did not use to smoke.
(?) Did Don use to smoke?

4.
(a) I did not use to drink coffe at breakfast.
(b) I never used to drink coffe at breakfast.

Source: Fundementals of English Grammar by Betty Schrampfer Azar
   

Minggu, 20 September 2015

Hidup

Hidup adalah satu kata yang sangat dalam bagiku. Dalam hidup kita harus selalu berjuang meski rasanya malas. Banyak sekali yang tersesat dalam hidup, tersesat oleh kesulitan, dan tersesat oleh kesenangan.

Kesulitan sering kali membuat manusia menghamba pada dunia, siang malam tak kenal lelah mencari nafkah, tapi ibadah selalu luput darinya. Padahal yang dia dapati adalah yang telah digariskan.

Kesenangan sering kali membuat manusia menghamba terhadap nafsu, tertawa sana-sini, hura-hura, hingga ibadah luput darinya.

Lalu apa yang seharusnya dijalani dalam hidup ini? Apakah menikmati kebahagiaan itu salah? Apakah perjuangan dalam kesulitan itu salah? Tidak !
Yang salah adalah ketika kita lupa dari mana datangnya kebahagian dan kesulitan itu ! Ketika kita lupa bahwa kebahagiaan dan kesulitan adalah ujian dari Allah !

Tertunduk, air mata menetes, bukan hal yang memalukan untuk menyesali dosa, untuk menyesali kelalaian diri !
Hidup adalah perjuangan ! Perjuangan agar diri ini mampu melawan arus ombak kemalasan ! Perjuangan agar diri ini mampu melawan badai kenyamanan yang melenakan !

Hidup..

Hidup yang pasti memiliki akhir..

Akhir yang akan kita tentukan sendiri ceritanya..

Selasa, 18 Agustus 2015

Sunshine Kucingku Mandi

Hari ini 19, Agustus kurang lebih jam 10 pagi Sunshine kucingku mandi. Aku udah siapin air hangat di kamar mandi, tapi dia udah mulai nggak tenang dari awal aku ajak masuk ke kamar mandi.

Pelan-pelan aku tuangin air ke leher sampai buntutnya. Biasanya dia cuma berontak dikit aja. Tapi hari ini.. Ya ampun.. Dia sampe naik ke bahu aku.. Sambil nyakarin cakarnya ke pundak aku supaya tetap seimbang. Aduh.. Sakit banget..

Aku coba turunin dia dengan cara tuangin air dikit-dikit ke buntutnya di atas pundak aku. Dia turun, terus lari lagi ke pundak aku. Ya udah aku buru-buru aja ya.. Kasian dia mungkin kedinginan.

Selesai mandi Sunshine aku lap pake handuk dan sepereti biasa dia nggak mau kalau bulunya dikeringin pake hairdryer. Dia mau alami aja gitu dijilat-jilatin.. Kalau dipaksa dia jadi tertekan lalu ngumpet di kolong.

İtulah mengapa Sunshine mandinya sebulan sekali. Khawatir sakit kalau sering dimandiin tapi bulunya nggak langsung kering. Tuh liat di fotonya dia baru selesai mandi, bulunya lepek banget.

Jumat, 10 Juli 2015

Pertolongan pada Kucing Diare dan Muntah

Pertolongan pada Kucing Diare dan Muntah

Pasti sedih kalau lihat kucing kita tidak ceria seperti biasanya karena kucing mengalami diar yang beberapa waktu kemudian diikuti muntah-muntah. Jadi setiap apa yang dia makan pasti akan keluar lagi. Itu membuat kucing kita kehilangan banyak cairan. Jadi sebisa mungkin kucing kita harus banyak minum dan tetap makan.

Caranya kita dekatkan kucing kita dengan minuman dan makanannya. Tapi kalau kucingnya masih tidak nafsu makan, kamu bisa suapi dia madu asli dengan satu jari kamu yang kamu tempelkan ke mulutnya, nanti dia akan menjilat jari kamu, beri dia dua colek madu 3x sehari. Itu akan membuatnya.nafsu makan.

Nah, bagaimana dengan diarenya? Kamu beri kucing kamu air kelapa muda dan taruh di tempat minum yang paling kucing kamu suka. Biasanya nanti kucingnya akan minum sendiri sampai dia puas (sepuas-sepuasnya nggak akan abis satu gelas :D). Setelah itu energinya akan mulai kembali dan pupnya pun kembali normal insha Allah ^_^

Selamat mencoba, ini sudah saya coba pada kucing saya yang pada saat itu mengalaminya. 

Jumat, 05 Juni 2015

kenapa ayam jantan mulai berkokok subuh-subuh?

kenapa ayam jantan mulai berkokok subuh-subuh? 

Karena ayam-ayam itu harus bangunin orang-orang di sekitarnya, yaiyalah. Apakah setiap orang percaya kalau ayam jantan itu berkokok dengan sendirinya (tanpa sebab)? Nahloh !

Janet Hinshaw seorang ahli ilmu burung dari Wilson Ornithological Society menjelaskan bahwa kebanyakan ayam jantan berkokok pada pagi hari karena pada saat itulah mereka paling aktif dan mereka mengumumkan daerah kekuasaan mereka. Kokokan ayam juga terdengar di waktu-waktu lain, itu adalah suatu komunikasi mereka untuk menjaga kawanannya agar tetap berkumpul satu sama lain.

Jadi nggak ada yang terpisah ya teman 😄

reference: When Do Fish Sleep by David Fieldman

Rabu, 06 Mei 2015

Lupa



Lupa

Lupa adalah situasi di mana kita tidak menyadari bahwa kita sedang lupa. Nah, saat di mana kita telah menyadari kelupaan itu disebut kondisi sadar.

Definisi seperti ini saya buat sendiri berdasarkan pengalaman ‘lupa’ yang telah berkali-kali saya alami. Ketika sedang lupa biasanya kita mampu meninggalkan hal-hal yang justru dianggap penting, bahkan sangat penting karena di saat lupa tingkat kesadaran pikiran kita sangat menurun. Bayangkan kalau diri anda dalam kondisi pikiran dengan kesadaran rendah mencoba menyebrang jalan yang dilalui oleh banyak kendaraan yang sedang ngebut. Entah apalah yang akan terjadi, bergantung pada nasib anda, sedangkan nyatanya tak selalu kita mendapatkan nasib baik.

Ketika sedang lupa biasanya kita mulai sadar kembali setelah ada yang mengingatkan kita. Pengingat itu bisa disampaikan oleh manusia dan juga melalui suatu peristiwa. Contohnya, pada hari rabu saya pergi ke kampus untuk mengikuti ujian tengah semester, hari itu saya datang ke kelas yang sudah tertulis dalam jadwal. Sesampainya di depan kelas saya merasa heran karena tak ada satupun teman sekelas saya ada di sana, bahkan ketika bel masuk hampir dibunyikan. Saya merasa aneh dengan ‘peristiwa’ yang saya alami itu lalu mulai mengingat apakah ada yang telah saya lupakan. Kemudian saya mencoba menghubungi ‘teman sekelas’ saya untuk memastikan. Ternyata waktu ujian yang seharusnya adalah rabu depan. Kelupaan saya mulai diingatkan atau disadarkan melalui peristiwa dan manusia.

Kelupaan yang saya alami tersebut tidak terjadi secara kebetulan, ada beberapa hal yang memicu terjadinya lupa atau kondisi di mana pikiran tidak sepenuhnya sadar. Tindakan yang saya pilih sebelumnya lah yang memicu terjadinya lupa. Sebelum berangkat ke kampus saya tidak memeriksa kembali tanggal yang tercantum di jadwal, saya memilih berangkat ke kampus tanpa mempertimbangkan benar atau salah. 

Jadi, ketika manusia sedang lupa ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang lupa. Ia akan menyadari bahwa dirinya lupa ketika ada yang mengingatkan, pengingat itu bisa disampaikan melalui peristiwa dan manusia. Tindakan-tindakan yang dilakukan tanpa pertimbangan benar atau salah dapat memicu terjadinya lupa.

Lalu apakah ‘lupa’ yang cenderung orang-orang anggap remeh akan menjadi sesuatu yang sangat berbahaya bagi kita? Tentu ! bahkan bisa jadi membinasakan diri kita. 

Putri Blume

Sabtu, 11 April 2015

Menjadi Manusia Paling Beruntung


Hindari menyelidiki Aib

Tidaklah, diwajibkan bagi kita meneliti secara mendetail pada perbuatan maksiat, aib yang telah tertutup rapat, bahkan hal ini bisa jadi diharamkan. Berdasarkan firman Allah:

"...dan janganlah kamu menyelidiki aib diri orang lain" (Al-Hujurat:12)

Sebuah hadist mengatakan:

"Siapa yang mengikuti (mengoreksi) aurat, kesalahan saudaranya, maka Allah mengoreksi pula pada auratnya."

Dengan demikian, yang wajib bagi kita hanya amar maruf, menyeru pada kebaikan. Selain itu kewajiban kita lainnya adalah mencegah dan membasmi kemungkaran. Prinsip ini harus dipegang teguh, jangan sampai salah langkah atau pengertian. Perlu diingat lagi janganlah cepat-cepat percaya pada omongan orang, berkaitan dengan kasus seseorang yang melakukan kemungkaran, sebelum kita menyaksikan sendiri. Lain lagi masalahnya apabila yang memberi keterangan itu orang mukmin yang bertakwa, saleh, dan tidak pernah bicara kecuali yang hak. Sebab, husnuzon, berbaik sangka terhadap orang islam, adalah wajib.

Banyak kita lihat, orang yang lebih percaya terhadap laporan yang sebenarnya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Mungkin kare status si pelapor tersebut adalah orang kepercayaannya? Tak tahulah, yang jelas laporan aspal, asli tapi palsu itu ditelan bulat-bulat. Akan tetapi jika yang memberikan informasi itu orang-orang saleh, justru dicurigai, bahkan dituduh mengacau. Tragis!

Maka tidaklah mengherankan, jika sering terjadi ketimpangan-ketimpangan. Orang yang khianat mendapat puji dan sanjungan, sedangkan orang jujur jstru dimarahi.

Dalam menyeru kepada kebaikan (berdakwah) ikutilah jejak Rasulullah, yaitu menggunakan sikap halus dan lemah lembut. Jauhkan dari sifat kasar dan keras. Sebab, sikap halus adalah modal utama mudah dicernanya suatu kebenaran, sehingga banyak orang tertarik dan simpati. Oleh karena itu, gunakanlah sikap ini terhadap orang yang kau nasehati. Gunakan siasat, politik, atau taktik yang baik perangai serta sikap yang menarik. Sikap semacam itu, tidaklah membuatmu hina, tetapi justru merupakan kepribadian yang bagus. Sikap semacam itu pula yang telah dipraktekan Rasul dan ternyata berhasil. Firman Allah SWT:

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu... (Al-Imran:159)

Sumber: Menjadi Manusia Paling Beruntung, Habib Abdullah Bin Alawi Al-Haddad, Qudsi Media.

Senin, 16 Maret 2015

Apakah Allah ada? Aku tak bisa melihat wujud-Nya


Apakah Allah ada? Aku tak bisa melihat wujud-Nya

Berapa banyak sesuatu yang tidak bisa kita lihat, namun sebenarnya ia ada. Arus listrik yang mengalir pada kabel tidak nampak pada mata kita, tapi akibat keberadaan arus listrik itu nampak pada cahaya lampu, televisi yang berfungsi dan sebagainya. Begitu pula udara yang tiap hari kita hirup, apakah ia nampak di mata kita? tapi akibat dari keberadaannya kita mampu bernafas. Angin yang semilir tak pernah nampak di mata kita, tapi bisa menggerakan helai demi helai rambut kita bahkan mampu merubuhkan rumah. Atas kuasa siapakah semua itu mampu terjadi?

"Alif lam mim. Kitab (Al-qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menginfakan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka..." (Al-baqarah: 1-3)

Apakah Allah ada? Apakah kita tak mampu melihat dan merasakan apa yang telah Allah ciptakan?

"(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (Al-baqarah: 22)

"Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan itu ke daerah itu. Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami bangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran." (Al-a'raf: 57)

Maha suci Allah dengan segala firman-Nya.