Rabu, 24 Maret 2021

Bobonya Ngorok Euy

Suami: Istri, aku nggak bisa tidur kamu ngoroknya kenceng banget (tiba-tiba Suami bangunin).

Istri: kamu bohong ya! (spontan jawab pas melek).

Dari awal nikah Istri nggak pernah terima kalau tidurnya beneran ngorok. Padahal udah direkam di voice note, divideokan pula. Masih aja Istri yakinnya ya bobo cuantiq aja sejak masa single.

Semenjak tidur bareng teman hidup ya gitu. Entah Istrinya yang fotoin gaya tidur Suami yang sekiranya unik. Ya Suaminya yang protes, ada aja deh, haha.

Semuanya ini bisa jadi seru kalau udah halal sih, jadi nggak ada beban. Coba kalau pacaran yang kayak gitu, aduh beban dosa banget itu. Mending putusin aja.

Bakalan kuat buat putus dan nggak balikan itu ya niatin karena Allah. Insya Allah strong. Allah aja, Allah terus, Allah selamanya. 

Dan satu lagi sih yang bikin kuat buat putus dan nggak mau balikan. Jika sakit hati yang teramat dalam. Ih, rugi amat harus sakit hati dulu. Mending ya karena Allah, insya Allah hati dan jiwa tentram 😊

Selasa, 09 Maret 2021

Nikah = Ena-Ena

Memandang pernikahan hendaknya bukan hanya dari sisi romantisme saja. Karena menikah bukan sekadar tidur sekamar berdua, dan tahulah ya.

Menikah adalah gerbang tanggung jawab yang lebih besar. Dan kalau sudah memasukinya kita tidak bisa untuk memutuskan kembali seperti saat single. Ingin kembali menjadi single pasca menikah? Oh... Statusnya sudah berubah pastinya. Tak ada frasa menjadi seperti dulu lagi, semua sudah berlalu.

Pahala yang sangat besar dijanjikan Allah dalam pernikahan. Tentu usahanya juga besar untuk meraihnya. Pasti bisa diraih jika Allah senantiasa membersamai, dan meridhoi.

Lalu, apakah harus takut menikah? Dan lebih memilih pacaran/komitmenan/sejenisnya? 

Tidak serendah itu Rosalinda, yang halal tidak bisa diperbandingkan dengan yang haram. Haram is haram, murka Allah menyertainya. Sedangkan mati pasti menghampiri, entah kapan dan di mana.

Yang terpenting adalah mati dalam keadaan seperti apa?

Ini nasihat untuk kita bersama. Dari Emak yang merasa berat di kehamilan pertama, dan merasa lelah di kehamilan kedua dengan segala printilannya. Sungguh luar biasa. Kata orang sholeh, dunia itu tempatnya berlelah-lelah. Istirahatnya kita itu nanti kalau sudah masuk Surga.

Apakah Allah akan meridhoi kita masuk ke SurgaNya? Sudahkah baik kita di mata Allah? 😢