Rabu, 26 Mei 2021

Anak Brokenhome Bisa Punya Keluarga Harmonis

Pernikahan menjadi momok tersendiri bagi anak brokenhome. Setelah menikah pun trauma itu belum tentu hilang, dan tanpa disadari ketakutan akan perceraian telah meresap dalam alam bawah sadarnya. 

Rasa takut akan perceraian kadang justru membuat sebagian orang malah terjerumus dalam perceraian. Karena tanpa disadari oleh mereka, perceraian dianggap sebagai solusi dari setiap permasalahan dalam pernikahan. Bukan sepenuhnya salah mereka. Karena ketakutan/kekhawatiran itu telah meresap ke dalam alam bawah sadar mereka seiring dengan trauma yang mereka alami.

Dengan bercerai pasangan tidak lagi perlu mengalami hal-hal tidak menyenangkan yang didapati dari satu sama lainnya. Mungkin itu akan membuat hati lebih tenang kedepannya. Padahal bercerai adalah pilihan paling 'mentok' yang bisa diambil. Karena dampak jangka panjang terhadap anak, yang tentu sudah dirasakan oleh anak brokenhome.

Perceraian tidak selamanya buruk. Dan saya tidak bisa menjamin bahwa saya tidak akan pernah bercerai seumur hidup saya. Tapi ada hal yang perlu kita ingat. Kalau kita bisa minta kepada Allah pasangan sehidup sesurga, maka mintalah. Penuhi jalan yang Allah ridhoi untuk mendapatkannya.

Jika kita bisa minta kepada Allah agar Allah melanggengkan pernikahan kita hingga ke surga maka mintalah, agar dijadikanNya rumah tangga kita sakinah mawaddah warahmah, aamiin ya rabbal alamin.

Setelah segela yang baik telah kita usahakan, maka ridholah dengan ketetapan Allah. Semoga Allah memberikan kita semua kebaikan, kebahagian, dan keberkahan di dunia dan akhirat. Aamiin ya rabbal alamin.

Rabu, 24 Maret 2021

Bobonya Ngorok Euy

Suami: Istri, aku nggak bisa tidur kamu ngoroknya kenceng banget (tiba-tiba Suami bangunin).

Istri: kamu bohong ya! (spontan jawab pas melek).

Dari awal nikah Istri nggak pernah terima kalau tidurnya beneran ngorok. Padahal udah direkam di voice note, divideokan pula. Masih aja Istri yakinnya ya bobo cuantiq aja sejak masa single.

Semenjak tidur bareng teman hidup ya gitu. Entah Istrinya yang fotoin gaya tidur Suami yang sekiranya unik. Ya Suaminya yang protes, ada aja deh, haha.

Semuanya ini bisa jadi seru kalau udah halal sih, jadi nggak ada beban. Coba kalau pacaran yang kayak gitu, aduh beban dosa banget itu. Mending putusin aja.

Bakalan kuat buat putus dan nggak balikan itu ya niatin karena Allah. Insya Allah strong. Allah aja, Allah terus, Allah selamanya. 

Dan satu lagi sih yang bikin kuat buat putus dan nggak mau balikan. Jika sakit hati yang teramat dalam. Ih, rugi amat harus sakit hati dulu. Mending ya karena Allah, insya Allah hati dan jiwa tentram 😊

Selasa, 09 Maret 2021

Nikah = Ena-Ena

Memandang pernikahan hendaknya bukan hanya dari sisi romantisme saja. Karena menikah bukan sekadar tidur sekamar berdua, dan tahulah ya.

Menikah adalah gerbang tanggung jawab yang lebih besar. Dan kalau sudah memasukinya kita tidak bisa untuk memutuskan kembali seperti saat single. Ingin kembali menjadi single pasca menikah? Oh... Statusnya sudah berubah pastinya. Tak ada frasa menjadi seperti dulu lagi, semua sudah berlalu.

Pahala yang sangat besar dijanjikan Allah dalam pernikahan. Tentu usahanya juga besar untuk meraihnya. Pasti bisa diraih jika Allah senantiasa membersamai, dan meridhoi.

Lalu, apakah harus takut menikah? Dan lebih memilih pacaran/komitmenan/sejenisnya? 

Tidak serendah itu Rosalinda, yang halal tidak bisa diperbandingkan dengan yang haram. Haram is haram, murka Allah menyertainya. Sedangkan mati pasti menghampiri, entah kapan dan di mana.

Yang terpenting adalah mati dalam keadaan seperti apa?

Ini nasihat untuk kita bersama. Dari Emak yang merasa berat di kehamilan pertama, dan merasa lelah di kehamilan kedua dengan segala printilannya. Sungguh luar biasa. Kata orang sholeh, dunia itu tempatnya berlelah-lelah. Istirahatnya kita itu nanti kalau sudah masuk Surga.

Apakah Allah akan meridhoi kita masuk ke SurgaNya? Sudahkah baik kita di mata Allah? 😢

Sabtu, 20 Februari 2021

Anak Brokenhome Takut Nikah

Kalau orang tua gagal, kita bakal gagal juga nggak? Kalau orang tua gagal kita jadi nggak punya panutan dong gimana caranya membangun keluarga yang harmonis, sakinah mawaddah warahmah? 

Aku juga pernah merasakan kekhawatiran, keraguan, kebimbangan, atau sejenisnya tentang pernikahan, bahkan saat setelah menikah pun memori lama kadang masih teringat. Kalau sedang merasa seperti itu harus segera istighfar karena itu rasa was-was dari setan. 

Sebenarnya anak brokenhome harus takut nikah nggak sih? Hmmm.. Begini ya.. pertama, seorang itu anak brokenhome atau bukan, dia tetap punya potensi untuk sukses atau gagal. Gagal pun nggak selamanya buruk. Ada yang Allah kasih kesempatan untuk gagal supaya orang itu bisa jadi hamba yang lebih baik lagi. Karena bisa jadi sebelumnya telah salah langkah/nggak ngikutin petunjuk Allah, ya intinya pernah salah.

Jadi, jangan mandang sesuatu dari sisi buruknya saja. Masa depan nggak ada yang tahu kan. Kalau sekarang pikiran kita negatif terus gimana masa depan kita mau baik? Masa lalu ada untuk kita ambil pelajarannya, bukan untuk membuat kita terus terpuruk. 

Dan, yang harus kita ingat, panutan kita yang paling baik adalah Rasulullah Muhammad saw, karena segala tindakan dan keputusannya merupakan atas petunjuk dari Allah swt. Sedangkan orang tua kita hanyalah manusia biasa, cukup tiru yang baiknya saja.

Sampai di sini? Masih mau negative thinking terus? Katanya mau masa depan yang baik? Ayo diperjuangkan! 💪